P. S : Miss me? Tenang, kalian bakalan lebih kecewa setelah melihat curcolku di akhir cerita.
***
'tok tok'
Jisoo tidak mengindahkan jendelanya yang terus diketuk. Dia malah semakin menenggelamkan dirinya di balik selimut dengan handphone yang menyala, menampilkan group chatnya dengan Hayi, Rose, dan Jennie.
'tok tok'
"Jis, jangan sampai aku mengambil batu yang ada di halaman dan memecahkan jendelamu hanya karena kau tidak mau membuka jendelamu," ujar Bobby dari luar. Dia tersenyum saat mendengar suara langkah kaki yang semakin mendekat. Namun mengernyit ketika jendela kamar itu tidak kunjung terbuka. "Jisoo?"
"Lebih baik kau pulang saja, Jiwon. Suasana hatiku sedang tidak bagus saat ini," ujar Jisoo lirih namun masih bisa terdengar oleh Bobby. Terlihat dari ekspresi laki-laki itu yang menunjukkan jelas tanyanya. Ekspresi yang hanya bisa muncul dari orang-orang terdekatnya. "Ada masalah?"
Jisoo menggeleng namun dia tahu kalau Bobby tak dapat melihatnya. "Tidak," jawabnya. "Tidak ada apa-apa. Pulanglah, Jiwon."
Bobby tidak tahu apa masalah Jisoo bila gadis itu tidak mau menceritakannya. Dia tidak bisa membaca pikiran orang begitu saja walau Hanbin mengatainya ahli membaca Jisoo. Tetapi dia tahu bagaimana suasana hati Jisoo saat ini.
Entah apa yang terjadi, namun yang jelas itu sesuatu yang buruk sehingga Jisoo sedih. Mungkin gadis itu menyuruhnya pulang, namun Bobby tahu kalau yang dibutuhkan Jisoo saat ini adalah keberadaan orang yang menemaninya walau tanpa kata apapun. Orang yang mampu menguatkannya. Dan itulah peran Bobby saat ini. Menjadi orang yang menemani Jisoo.
"Aku di sini saja, Jis. Balkonmu nyaman," ujar Bobby. "Kau tidak boleh mengusirku pulang kalau aku sudah nyaman di balkonmu." Dia tersenyum saat Jisoo tak lagi menyangkal dengan mengusirnya pergi. Itu saja sudah cukup bagi Bobby untuk membuktikan bahwa apa yang dia lakukan saat ini sudah benar.
Lama mereka berdua seperti itu. Jisoo di kamar, sedangkan Bobby di balkon Jisoo. Keduanya menyender pada dinding yang membatasi keduanya. Menikmati malam dengan suasana tenang yang tak bisa mereka jelaskan.
***
Flashback
'tok tok'
Yoona melirik jam dinding dan mengernyit mendapati ada yang mengetuk pintu rumahnya pada waktu kerja seperti ini. Dia menghentikan kegiatan cuci piringnya dan akan membuka pintu saat anak berusia 4 mencegatnya.
"Ibu, siapa yang datang?" tanya anak itu. Yoona tersenyum padanya dan menunjuk pintu rumah yang masih diketuk. "Bagaimana kalau kau membuka pintu dan mencari tahu hal itu, Bobby?"
Anak kecil yang dipanggil Bobby itu menggeleng. "Tidak mau. Kalau itu orang asing, aku tidak akan bisa berbasa-basi selain 'Siapa yang anda cari?', 'Tidak ada? Silahkan pergi', 'Tidak ada orang di rumah', dan 'Terima kasih'. Kalau nanti tamunya tersinggung bagaimana?"
Yoona menghela napas melihat kelakuan anaknya yang terlalu kaku dan tidak pandai bersosialisasi. 'Beginilah kalau yang dia lakukan hanyalah menonton Winnie The Pooh dan membaca buku.' Tidak ingin memperdebatkan hal itu lebih lanjut dengan putranya, Yoona menghampiri pintu dan membukanya.
Tidak mendapati siapapun yang sepantaran dengan matanya, dia menoleh ke bawah dan menemukan seorang gadis kecil yang tersenyum manis. Senyum yang menular membuat Yoona bersikap ramah pada gadis mungil itu.
"Halo~" sapa Yoona lebih dulu. "Siapa gadis manis ini?"
"Selamat siang, bibi," balas gadis itu sambil menunduk sopan. "Namaku Kim Jisoo dan aku tangga baru bibi."

KAMU SEDANG MEMBACA
Guard (Bobsoo)✓
FanfictionSeoul High School (SHS) adalah sekolah tua terkenal dengan rumor mistis. Keberadaan Detektif Sherlock yang sudah ada sejak setengah umur SHS dan berfungsi sebagai penjaga sekolah itu membuat banyak orang penasaran dan berusaha mengungkap identitasny...