"Kenapa kau bisa seyakin itu?"
"Karena mereka melakukannya bukan untuk kompetisi dan menghindari label Annabelle, melainkan karena ketua mereka yang sangat mereka kagumi yang memerintahkan hal itu," jawab Lady Sherlock lugas.
"Hah?" gumam Jongin dan Krystal terperangah.
"Meski ritual Annabelle jelas menimbulkan kebingungan dan rasa terteka pada anggota klubmu, namun merekat tetap mengikutinya. Itu semua karena mereka percaya pada ketua mereka," jelas Lady Sherlock dengan lembut sambil menatap lurus Jongin. "Mereka percaya apapun yang dikatakan dan dilakukan oleh ketua mereka adalah demi kebaikan mereka sendiri. Kau sendiri yang mengatakan bahwa itu memotivasi mereka."
"Kurasa kalian berdua beruntung mendapat anggota klub seperti mereka," sambung Hanbin yang disetujui oleh Jongin maupun Krystal.
"Kalian akan menghentikan tradisi itu," timpal Yunhyeong. "Aku tidak mau Sungjae berwajah murung terus. Itu membuatku merinding." Sontak membuat mereka semua tertawa. Membayangkan Sungjae yang hiperaktif menjadi murung memang adalah suatu keajaiban.
"Ngomong-ngomong," ucap Jongin. "Dari mana kalian tahu kalau yang membuat ritual Annabelle adalah Krystal dan bukannya aku?" tanyanya penasaran.
Lady Sherlock tersenyum. "Semuanya kudapat dari kalian berdua."
"Kami?" ujar mereka tak percaya.
"Seseorang yang sangat bertanggung jawab dan peduli pada orang lain, dia tidak akan membuat ritual merepotkan seperti ini," jawab Lady Sherlock sambil menatap penuh arti pada Hanbin. "Misalnya saja ketua OSIS kalian ini. Dia sangat bertanggung jawab, peduli dengan semua orang, bahkan pada orang yang tidak terlalu dikenalnya dengan baik. Maka dari itu dia mendapatkan kepercayaan penuh dari teman-teman dan warga sekolah."
Hanbin terpana. Perkataan Lady Sherlock membuatnya tersentuh. Yunhyeong sudah sibuk menggodanya membuat wajah Hanbin sedikit memerah malu.
"Kau peduli dengan anggota klubmu," sambung Lady Sherlock, menghiraukan keributan yang ditimbulkan anak buahnya. "Teman-temanmu juga mengatakan kau suka menolong mereka. Dan itu semua sudah kulihat dengan mata kepalaku sendiri tadi."
Sungguh semua tindakannya dilakukan dengan memikirkan secara matang-matang. Meskipun kesan awal yang ditimbulkan oleh Lady Sherlock sangat mengerikan, namun itu tidak lain dan tidak bukan karena dia ingin membuktikan target-targetnya.Bahkan dia juga mengetahui segala rencana yang tidak pernah diucapakan Jongin pada siapapun, termasuk pacarnya sendiri.
"Sepertinya sekarang tidak ada lagi yang perlu dibicarakan," celetuk Bobby sambil memperlihatkan jam tangannya yang menunjukkan pukul sebelas malam. Satu jam sebelum patroli tengah malam. Lady Sherlock mengangguk dan kembali menatap Jongin dan Krystal.
"Kalian bisa menyelesaikan masalah pribadi kalian berdua. Kalian masih harus menjelaskan sampai tuntas masalah yang kalian miliki, kan? Kami akan memberikan waktu. Tetapi ingatlah kembali ke asrama sebelum tengah malam," ucapnya sambil memberikan surat dispensasi yang ditandangani langsung Pak Hyunsuk dan Guru BK, Pak Jiwon.
"Jangan tanya kami dapat dari mana," sahut Hanbin. "Itu kerja kerasku dan Kim Jisoo. Kalau bukan karenanya, Pak Jiwon tidak mau kasih."
Spontan mereka terkesiap. Memang hanya Lady Sherlock dan Hanbin sendiri yang tahu akan surat itu.
"Terima kasih, Kim Hanbin," ujar Jongin dan Krystal serempak. "Kami akan menyampaikan terima kasih kami pada Kim Jisoo besok."
"Kalau begitu sebaiknya kami pergi sekarang sebelum ada yang melihat." Lady Sherlock menatap Hanbin, Bobby, dan Yunhyeong. "Ayo," katanya.
![](https://img.wattpad.com/cover/228248874-288-k932599.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Guard (Bobsoo)✓
FanfictionSeoul High School (SHS) adalah sekolah tua terkenal dengan rumor mistis. Keberadaan Detektif Sherlock yang sudah ada sejak setengah umur SHS dan berfungsi sebagai penjaga sekolah itu membuat banyak orang penasaran dan berusaha mengungkap identitasny...