Part 5

184 44 9
                                        

Bobby's POV

Aku memutuskan untuk mengerjakan tugasku sekarang. Bukan tugas yang diberikan guru, tentu saja melainkan tugas dari kelompok mata-mata dadakan kami. Menurutku, lebih baik mengerjakan tugas itu di perpustakaan dengan menggunakan komputer yang berisi sebagian data sekolah daripada mengerjakannya di asrama. Sebenarnya alasan lainnya karena aku penasaran apakah sosok itu adalah Detektif Sherlock yang dipuja-puja atau bukan.

Perpustakaan SHS memiliki beberapa komputer yang digunakan untuk mencari referensi tambahan dari "om google" bila dibutuhkan. Dengan menggunakan aura suram yang membuat orang lain ogah untuk mendekatiku, aku sukses mendapatkan 1 komputer di ujung plus tidak ada yang akan mendekat dan bersikap kepo.

Dengan menggunakan aplikasi buatanku yang ada di flashdisk Hanbin, aku bisa memperbaiki kualitas video CCTV menjadi kurang dari 3 menit. Sosok putih ini masuk ke dalam tata usaha pukul sepuluh malam atau 2 jam setelah aku, Hanbin, dan Jisoo kembali ke asrama. Cukup riskan, namun brilian. Penjaga biasanya berpatroli di daerah asrama pada jam segitu dan kurang memperhatikan wilayah gedung sekolah.

Yang membuatku lebih terkejut, dia adalah seorang wanita. Memang tidak terlalu jelas karena sosok itu memakai jubah putih besar yang menyamarkan tubuhnya, namun aku yakin sekali kalau itu perempuan. Apalagi rambutnya berwarna ungu terlihat sangat halus. Berarti siapapun sosok ini pastilah memiliki pewarna rambut di asramanya.

Aku kembali memainkan video itu dan kuperhatikan segala gerak gerik sosok berjubah putih ini. Tapi dia hanya berkeliaran di ruang tata usaha untuk waktu lama. Aku bahkan memperlambat videonya namun dia tidak mengambil apapun. Apa ini berarti dia bukanlah tersangka?

Ketika dia keluar dari ruang tata usaha, aku berusaha mengikuti gerak geriknya namun anehnya dia tak terlihat di manapun membuatku takjub sekaligus tak percaya. Orang ini bisa menghindari CCTV berarti dia mengetahui letak CCTV dan titik butanya.

Aku baru saja ingin menutup video itu dan mengerjakan tugas lainnya namun mataku tak sengaja menangkap siluet hitam yang masuk ke ruang tata usaha pada jam 1 malam. Namun, videonya terpotong begitu saja sehingga aku tidak bisa menerka apa yang terjadi selanjutnya. Namun, tidak salah lagi! Orang ini yang mengambil buku laporan keuangan.

Aku harus memberitahukan hal ini pada Hanbin segera.

***

Jisoo's POV

Setelah membebaskan diri dari Hayi dan Rose, sekarang aku akan menjalankan tugasku. Membuntuti para guru yang menjadi tersangka sementara kami. Karena aku baru saja bertemu Hanbin dan dia jelas sedang berbicara dengan Pak Hodong, maka aku memutuskan untuk membuntuti Ibu Taeyeon –guru BK kami.

Jujur saja, dia yang paling kucurigai di antara semua orang yang menjadi tersangka. Tidak susah sebenarnya melakukan hal ini, karena saat jam istirahat dia akan berkumpul dengan guru-guru lain di ruang makan khusus para guru yang ber-AC dan akan menguarkan bau makanan campur aduk yang membuatku mual.

Sepertinya aku beruntung karena kali ini Ibu Heejung sedang bersama dengan Ibu Taeyeon. Aku bisa mengawasi mereka berdua dengan mondar mandir di sekitar ruang makan. Namun naas, begitu mereka selesai dan aku bersiap menguntit mereka lagi, tiba-tiba saja mulutku dibekap oleh seseorang dan yang lainnya menyeretku dengan gaya natural sehingga tidak ada yang menyadarinya.

Saat aku dilepaskan dengan begitu kasar, aku melihat tiga orang perempuan berdiri di depanku. Dandanan mereka yang berbanding terbalik dengan dandananku yang cupu membuatku mengambil kesimpulan mereka dari geng-geng populer. Namun, aku tidak bisa memikirkan siapa mereka.

"Eh, cupu! Dengar, ya! Jangan terlalu gatal jadi cewek!" bentak cewek ditengah yang membuatku menduga dia adalah pemimpin diantara mereka bertiga.

"Baru jalan bareng Hanbin dan Bobby aja udah sombong!" sambung cewek di sebelah kiri. Gila! Apa maksudnya mereka ini? Siapa juga yang mau jalan bareng dua papan teflon itu?!

Guard (Bobsoo)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang