Bobby menghela napas lega begitu melihat Jisoo yang suasananya hatinya sedang bagus. Dia belum sempat bertanya pada Jinwoo tentang apa yang terjadi semalam karena suasana yang kurang mendukung. Laki-laki itu sedang sibuk bersama sepupunya dan Jisoo. Sementara Donghyuk sudah mendekati perempuan yang baru dilihatnya ketika tiba.
"Kenapa kau hanya duduk saja dan menonton di sini?" Bobby berdecih begitu melihat siapa yang menghampirinya. Soohyun mengacuhkan hal itu dan memilih menebalkan muka dengan tetap duduk di samping tetangga sepupunya itu.
"Aku sedang flu dan aku tidak akan bisa main ski tanpa jatuh berkali-kali dalam posisi yang memalukan," tukas Bobby kemudian kembali bersin saat hidungnya terasa gatal.
"Kau tahu kalau orang-orang bilang orang bodoh tak akan mudah sakit?" Bobby mengangkat sebelah alisnya heran. "Tapi kenapa kau bisa sakit, ya?"
Pertanyaan yang disertai wajah polos dari Soohyun membuat Bobby menahan diri untuk tidak menimbun Soohyun dalam salju.
"Aku sedang menikmati waktu di luar rumah semalam saat kulihat kau berada di balkon Jisoo. Cuacanya terlalu dingin karena sudah masuk musim dingin tapi kau malah anteng-anteng di balkon sepupuku seakan-akan saat itu sedang musim panas," celetuk Soohyun tanpa memerdulikan Bobby yang tiba-tiba salah tingkah.
"Itu berarti apa yang kulakukan semalam bukanlah tindakan bodoh," ujar Bobby. Soohyun terkekeh.
"Jisoo menceritakan padamu apa yang terjadi semalam?" Bobby menggeleng. "Kalau dia menceritakannya, aku tidak akan menunggu waktu yang tepat untuk bertanya pada Jinwoo-hyung."
Mereka terdiam untuk beberapa saat. "Tanpa mengatakan apapun, kau harusnya sudah tahu apa yang akan terjadi kalau keluarga itu bertemu di saat seperti ini."
Bobby menoleh menatap Soohyun. "Berapa lama?"
"Hanya sebentar. Tidak separah yang lalu," jawab Soohyun. Bobby menghela napas. "Sepertinya kami harus memangkas waktu liburan."
"Aku benci mengatakannya tapi aku tidak tahu apakah ada cara yang lebih baik daripada itu. Kita tidak bisa biarkan Jisoo terlalu lama di rumah selama dia dan keluarganya masih keras kepala."
Bobby tidak bisa mengatakan tidak setuju pada pernyataan Soohyun. "Mereka hanya butuh waktu untuk melepas egois mereka. Baik Jisoo maupun bibi, mereka berdua butuh bicara panjang mengenai segalanya."
Soohyun berdiri. "Ayo, kita ajak Jisoo dan yang lainnya pergi makan. Berbicara hal yang sensitif dan serius seperti ini bukan gayaku sama sekali," celetuknya.
***
Liburan mereka kedepannya diisi dengan berbagai kegiatan seperti mencoba rumah makan baru, menonton film di bioskop, atau bermain arcade game. Bahkan Yoona sampai bertanya-tanya apa alasan mereka pulang ke rumah jika mereka hanya pergi berkeliaran sepanjang waktu.
Sehari setelah tahun berganti, Bobby dan Jisoo kemudian pulang kembali ke asrama. Heechul harus menenangkan Yoona karena wanita itu masih belum puas menghabiskan waktu dengan anaknya.
"Tidak bisa kah kalian tinggal sehari lagi? Aku masih rindu dengan Jisoo," keluhnya. Bobby menghela napas melihat ibunya yang mulai berdrama. "Ibu, kami akan pulang begitu semester berakhir nanti."
"Itu kan masih beberapa bulan lagi. Bagaimana bisa kalian berdua memutuskan untuk kembali secepat mungkin?"
Jisoo tersenyum dan mendekati ibu sahabat terbaiknya itu. Dia memeluk wanita itu erat. "Jisoo juga akan merindukan ibu. Ibu sehat-sehat di rumah, ya? Buatkan Jisoo kue yang enak saat Jisoo pulang lagi nanti," ucapnya lirih. Miris sebenarnya. Bukan kepada orang tua kandungnya dia mengucapkan hal itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/228248874-288-k932599.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Guard (Bobsoo)✓
FanfictionSeoul High School (SHS) adalah sekolah tua terkenal dengan rumor mistis. Keberadaan Detektif Sherlock yang sudah ada sejak setengah umur SHS dan berfungsi sebagai penjaga sekolah itu membuat banyak orang penasaran dan berusaha mengungkap identitasny...