Part 44

124 34 1
                                    

"Apa itu? Apa yang bisa membuatnya lebih menderita lagi?" tanya Daisy.

"Membuatnya menderita dan hancur secara mental belumlah cukup," jawab Bobby. Nada bicaranya yang datar membuat ucapannya terdengar lima kali lebih sadis. "Buat dia menderita dengan kedua tanganmu."

'DEG!'

"Tenang saja," sahut Lady Sherlock masih dengan senyumannya yang terpasang. "Apa yang harus kau takutkan? Kalau mau membuatnya menderita, kau harus membuang hati nuranimu." Daisy semakin gugup. Apalagi Lady Sherlock yang mengucapkan hal segila itu sambil tetap tersenyum.

"Perbuatan kami adalah rahasia," sambung Hanbin. "Bukannya tidak ada siapapun yang tahu apa yang menyebabkan Kim Hanbin dan Song Yunhyeong bermusuhan, bukan?"

"Apa ini tidak terlalu berlebihan?" tanya Daisy yang langsung dibalas dengan dengusan oleh Bobby. Dia bahkan melipat kedua tangannya.

"Ini kan permohonanmu sendiri. Dan kami hanya mengabulkannya dengan sempurna. Kami tak pernah bekerja setengah-setengah," katanya sambil menatap lurus pada Daisy. Membuat gadis itu lebih terintimidasi lagi, apalagi dengan mata tajam milik Bobby.

"Jadi, bagaimana?" tanya Lady Sherlock. "Apa kau masih mau meneruskan permohonanmu untuk membuat Song Yunhyeong menderita?" Daisy memutus kontak mata Bobby dan menatap Lady Sherlock. "Atau kau mau mundur dan membatalkan keinginanmu?"

Lady Sherlock, Bobby, dan Hanbin menunggu jawaban gadis itu dalam diam. Membiarkan Daisy mengambil keputusan dari dua pilihan yang diberikan padanya. Diam-diam, Lady Sherlock meremas erat ujung hoodie putih milik Bobby.

Bobby mengernyit namun membiarkannya. Dia menatap lamat-lamat sosok putih yang sepertinya sudah akrab dengannya itu. Mempelajari gerak-gerik dan ekspresinya. 'Kau terlihat terlalu memaksakan dirimu, kau tahu?'

Daisy bimbang. Semua perasaan baik itu suka, sedih, kasihan, benci, dan kesal yang ada dalam hatinya membuatnya tak bisa menentukan pilihannya dengan cepat. Bingung, itu yang dirasakannya karena tak tahu harus memilih apa. 'Aku ingin berhenti.... tapi...' Ejekan dan perlakuan kasar Yunhyeong kembali terlintas di benaknya.

Daisy menghela napas berusaha menguatkan dirinya, Dia sudah memutuskan. "Aku.... akan melakukannya," jawabnya akhirnya. Suaranya parau. "Aku tak akan pernah bisa memaafkannya. Padahal aku menyukainya dengan sepenuh hatiku, tapi dia kasar dan mengejekku," katanya penuh dendam dan amarah.

Lady Sherlock sempat menatapnya untuk beberapa saat. Bobby yang melihatnya memicingkan matanya.

Lady Sherlock kemudian tersenyum. "Baiklah kalau begitu. Kami akan mengabulkan pilihanmu," katanya. "Persiapkan dirimu untuk main course. Besok adalah waktu penghakiman bagi Song Yunhyeong."

Daisy mengangguk sekali tanpa mengatakan apapun.

"Kalau begitu, kami pergi," pamit Lady Sherlock sambil berjalan menghampiri jendela Daisy. Bobby dan Hanbin mengikutinya dari belakang. Namun, sebelum Lady Sherlock pergi, dia kembali berbalik dan menatap lurus mata Daisy.

"Aku lupa mengatakan sesuatu."

"Apa itu?" tanya Daisy penasaran.

"Kurasa, apa yang dikatakan oleh Song Yunhyeong memang benar," katanya dengan wajah polos dan senyuman yang terlihat seperti anak baik hati dan tak tahu apa-apa. "Melihatmu saat ini dengan mataku sendiri membuatku menyadari kalau..." Dia menggantung ucapannya sekilas dan membuat bukan hanya Daisy melainkan juga Hanbin dan Bobby menunggu kalimat yang akan keluar selanjutnya. "kau memang benar-benar jelek."

Daisy terkesiap. Ucapan yang dikeluarkan tanpa rasa bersalah sama sekali. Daisy hanya menatap ketiga sosok itu dengan pandangan kosong. Seolah jiwanya tak berada di sana. Apalagi saat melihat mata Lady Sherlock yang memantulkan bayangannya.

Guard (Bobsoo)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang