3rd POV
Malam harinya....
Hanbin memutuskan untuk mengumpulkan Yunhyeong dan Bobby di kamarnya. Dia tidak mengajak Sungjae berhubung laki-laki itu yang menjadi umpan untuk mengungkapkan ceritanya pada Lady Sherlock. Kalau wanita legenda itu muncul.
Daripada memikirkan nasib Sungjae, sebenarnya Hanbin lebih mempermasalahkan keadaannya sendiri malam ini. Yunhyeong dan Bobby dalam suasana hati yang kurang baik. Sebenarnya, itu juga terjadi karena kesalahannya sendiri.
"Bagaimana bisa aku bekerja sendirian sementara kalian berdua tidak menemukan apapun?" protes Bobby.
Yunhyeong mendelik tak setuju. "Tidak bisa begitu. Aku tidak terima. Tadi aku sudah memaksa masuk ke ruang klub drama, tapi mereka tidak mengizinkanku. Lagian, aku mencarimu ke mana-mana, Bob. Kau menghilang ke mana saja, hah?"
"Guys, tenang dulu-"
"Diam! Ini juga sedikit banyak salahmu!" seru keduanya membuat Hanbin mengkeret.
"Kau memiliki pekerjaan di OSIS, itu tidak bisa dihindari," jelas Bobby dengan tegas. "Tapi, kalau kita mau membantu Sungjae dan klub dramanya, paling tidak kita harus memiliki tugas tersendiri yang harus diselesaikan. Misalnya dalam sehari, tugasku memeriksa CCTV dan sebagainya, terus Yunhyeong akan mencari kabar-kabar dari kenalannya, lalu kau juga memiliki tugas. Seperti itu," lanjutnya panjang lebar.
"Iya, kita memang kurang persiapan tadi," kata Hanbin mengakui salahnya. "Lalu, kau sendiri dapat apa?" tanyanya pada Bobby.
"Aku hanya memastikan cerita Sungjae soal CCTV dan mencari letak gudang yang disinggungnya. Kondisi tempat sampah memang pas berada di bawah ventilasi, jadi kurasa hal itu yang membuat gudang itu menjadi lebih menyedihkan," jelasnya.
"Selain itu..." Bobby memberikan laptopnya pada Hanbin yang memperlihatkan CCTV di sekitar klub drama.
"Kita tidak bisa melihat keadaan gudang dari CCTV itu, tetapi cerita Sungjae bisa dipastikan kebenarannya," katanya.
Yunhyeong mengangkat tangannya membuat Bobby menatapnya penuh tanya.
"Maksudmu, mungkin saja cerita Sungjae tidak benar?" Bobby menggeleng. "Bukan begitu. Dalam penyelidikan seperti ini apalagi melibatkan banyak orang, kita harus memastikan cerita Sungjae memang tepat. Kita juga memiliki gambaran tentang situasi yang ada dan juga mencari hal yang mungkin saja tidak dijelaskan oleh cerita Sungjae," jelasnya. Yunhyeong mengangguk-angguk mengerti.
"Dan juga, aku bilang kalau cerita Sungjae bisa dipastikan kebenarannya karena Jisoo yang mengatakan hal itu," tambah Bobby.
"Kurasa, kita harus mengutamakan penyelidikan kita pada Jongin dan Krystal," ucap Hanbin dengan serius. Bobby mengangguk sekali.
Hanbin kembali berpikir dalam diam. Suara jam malam hari membuat atmosfer di antara mereka menjadi lebih serius. "Aku masih bisa mengerti kalau tradisi itu untuk membuat klub drama menjadi lebih baik, tapi.... aku tidak bisa mengerti kenapa harus giliran pacarnya dia berbuat seperti itu..."
"Sikap mereka memang terlihat sangat janggal," ujar Bobby.
"Yang lebih aneh menurutku adalah sikap Kak Krystal," sambut Yunhyeong. "Meskipun mendapatkan perlakuan seperti itu, keesokan harinya dia tetap bersikap biasa saja, seakan tak terjadi apapun. Maksudku, wajar kalau kita agak marah pada pacar karena hal itu, kan?"
Yunhyeong tak mendapatkan anggukan ataupun gelengan. "Yunhyeong," panggil Hanbin.
"Di antara kita bertiga, tidak ada yang berpacaran saat ini, jadi kita tidak tahu," ucapnya membuat Yunhyeong mendelik kesal. Dia lagi serius, Hanbin malah mengalihkan fokusnya. Giliran dia yang begitu, malah mulutnya yang menjadi korban.

KAMU SEDANG MEMBACA
Guard (Bobsoo)✓
FanficSeoul High School (SHS) adalah sekolah tua terkenal dengan rumor mistis. Keberadaan Detektif Sherlock yang sudah ada sejak setengah umur SHS dan berfungsi sebagai penjaga sekolah itu membuat banyak orang penasaran dan berusaha mengungkap identitasny...