Part 68 - D-day

86 27 6
                                    

D-day.

Hari ini adalah ujian hari pertama sekaligus hari terakhir antara Lady Sherlock dan Moriarty. Hanbin melirik Jisoo yang berbaris di belakangnya setiap ujian akan dilaksanakan. Gadis itu terlihat tenang dengan sebuah susu coklat di tangan dan mulut yang sibuk mengunyah roti melon. Kacamata bundar yang akhir-akhir ini tidak pernah digunakannya kembali terlihat membingkai wajah cantik itu.

Lucu sih kelihatannya. Tapi masih lebih lucu Hayi – Kim Hanbin 2020.

"Tumben mulutmu sibuk mengunyah," celetuk Hanbin. Jisoo mengangkat sebelah alisnya. "Biasanya sebelum ujian malah komat kamit mengulangi materi pelajaran dan bukannya mengunyah roti melon."

"Kau sendiri. Habis tawuran di mana?" tanya Jisoo balik. Hanbin terdiam. Dia spontan memutar kepala mencari jawaban. Tidak mungkin dia bilang kalau dia habis ditonjok oleh Bobby karena laki-laki itu melihat mereka berpelukan kemarin, kan?

Meskipun lebam di pipinya sudah tidak terlalu kelihatan kecuali saat dilihat dari dekat, namun luka lain yang berada di abdomennya belum menghilang sama sekali. Warna biru kehitaman yang kontras dengan warna kulitnya bahkan belum memudar sama sekali. Apalagi rasa sakitnya. Hanbin sampai tidak keluar dari kamarnya selama akhir pekan kemarin kecuali untuk makan.

Sebenarnya bukan kali pertama ada yang bertanya mengenai lebamnya. Dua hari lalu Hayi sudah bertanya padanya saat mereka berdua berpas-pasan di jam makan siang. Untungnya dia bisa mengelabui pacarnya itu dengan mengatakan kalau Sungjae tidak sengaja menonjok wajahnya saat pria itu berlatih untuk drama terbaru dengan genre action.

Sayangnya cara yang sama tidak berlaku bagi Jisoo. Jelas, Jisoo anak klub drama. Bisa ketahuan lebih dulu kalau dia mengatakan alasan yang sama. Terlebih pelaku yang mempermak wajahnya berdiri di belakang Jisoo sambil menatapnya setajam silet dengan hawa suram yang seakan berkata jangan-tebar-pesona-pada-kim –jisoo-kalau-tidak-mau-kujotos-lagi ala Bobby.

"Habis ketemu sama kelinci terus kelincinya lempar wortel dengan sekuat tenaga. Jadinya begini."

"Semuanya berbaris dengan rapi!"

Untungnya suara Pak Kyuhyun yang menandakan ujian mereka akan dimulai membuat Jisoo tidak bertanya lebih lanjut mengenai alasan tidak masuk akal Hanbin.

'Setahuku di sekolah tidak ada yang pelihara kelinci. Atau ada kelinci liar?'

***

Beberapa jam kemudian Jisoo kembali berada di tempat kemarin dia bertemu dengan Bobby. Loker sekolah. Sama seperti kemarin, dia kembali menemukan sebuah surat diletakkan dengan lancing di dalam loker miliknya. Bedanya, kali ini surat tersebut bukan berwarna putih seperti yang diberikan Bobby kemarin, melainkan berwarna hitam dengan tulisan berwarna merah.

Dari Moriarty.

Jisoo segera membukanya, terlebih saat melihat bahwa Moriarty menuliskannya dengan nama aslinya, bukan Lady Sherlock atau apalah itu.

Pukul 21.00 malam ini. Di gedung serba guna.

Jisoo meremas keras kertas itu. Keningnya mengerut pertanda dia sedang berpikir keras. Lama setelahnya, senyum tipis muncul di wajah cantiknya. 'Let the show begins.'

***

D-day. 21.00

Jisoo keluar dari kamar asramanya. Dengan tenang dia berjalan ke arah gedung serba guna. Suasana yang gelap dan hening entah kenapa sedikit membuatnya gugup, namun dibandingkan dengan minggu lalu, rasanya dia sudah tahu akan melakukan apa kali ini.

Begitu tiba di depan gedung serba guna, Jisoo berhenti sejenak. Dia menarik napas untuk menenangkan dirinya. Kemudian, langkah pasti diambilnya, semakin dekat dengan tempat pertemuannya bersama Moriarty.

Guard (Bobsoo)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang