Part 63

82 25 5
                                    

Pemilu OSIS yang diadakan oleh kepengurusan Hanbin kali ini berbeda dari sebelumnya. Dulu, ketua OSIS yang baru dipilih langsung oleh ketua OSIS yang lama dengan persetujuan kepala sekolah tentu saja. Namun, ketua OSIS sebelum Hanbin mulai melakukan perubahan dengan melibatkan semua warga SHS. Alhasil Hanbin terpilih atas keinginan sebagian besar warga SHS.

Namun, sedikit yang mengetahui bahwa pemilu pertama itu hampir disabotase oleh beberapa pihak yang tidak diketahui. Lebih sedikit lagi yang mengetahui bahwa yang menyelesaikan masalah itu adalah Lady Sherlock.

Jisoo berdecak melihat semua penghuni SHS berada di gedung serba guna. Di atas panggung, ada Hanbin dan ketiga calon ketua OSIS yang sedang membicarakan visi misi mereka. Terlebih berada di lantai 2 gedung serba guna membuatnya bisa mengawasi semuanya. Dia bisa melihat Jennie, Yunhyeong, dan anggota klub jurnalistik yang meliput kegiatan ini, Rose yang berdiri di dekat Joy dan Sungjae, ada Bobby yang berdiri di dekat anggota OSIS yang tidak Jisoo kenali.

Jisoo terus memerhatikan sekitar. Berusaha untuk tetap waspada. Begitu pula dengan Bobby yang memilih berbaur di dalam kerumunan. Sementara Hayi, berada di dekat panggung dan menjadi operator yang menjalankan aplikasi yang Jisoo terangkan saat mereka membuat rencana Jumat lalu.

"Sepertinya kali ini tidak ada masalah apapun," ucap Yunhyeong pada Jennie yang mengambil gambar Hyunsuk yang mengakhiri penjelasannya. Jennie mengangguk. "Sejauh ini tidak ada sih. Masih berjalan sesuai rundown yang dikatakan oleh Hanbin," katanya.

"Bahkan guru-guru dan kepala sekolah terlihat tenang-tenang saja," lanjut Yunhyeong. Jennie kembali mengangguk. "Justru bagus. Kalau tidak ada masalah, kita bisa mengakhiri ini semua dengan cepat dan kembali ke asrama. Mumpung hari ini tidak ada pelajaran sama sekali," ujarnya.

Meskipun siswa yang lain bisa kembali setelah melakukan voting, namun klub jurnalistik memiliki tugas untuk membuat berita mading secepatnya. Dengan kata lain mereka tidak bisa beristirahat dalam waktu dekat.

Namun, sepertinya niat mereka tidak dikabulkan. Karena saat Hanbin sedang menjelaskan mengenai aplikasi Jisoo tiba-tiba saja layar projector menampilkan layar hitam dengan tulisan error yang berwarna merah mencolok. Setelah itu, semua tulisan berupa bahasa komputer yang tidak dimengerti oleh sebagian besar orang yang ada di situ muncul dengan cepat.

Suasana menjadi gaduh. Semua panitia OSIS bergerak untuk menenangkan keadaan. Hanbin dengan tegas meminta mereka semua untuk tetap tenang dan kemudian berjalan menghampiri Hayi. Sementara Kepala Sekolah Yang Hyunsuk mengambil alih.

"Hayi, apa yang terjadi?" tanya Hanbin. Raut wajahnya menjadi gusar. "A-aku juga tidak tahu," ucapnya terbata-bata. Ibu Heejung selaku yang lebih ahli mendekat dan mengambil alih laptop yang digunakan oleh Hayi. Tangannya dengan cepat mengetik sekumpulan bahasa komputer. Sementara Hayi harap cemas berdiri di dekatnya.

Hanbin melirik ke atas berharap Jisoo segera turun dan mengatasi masalah mereka. Namun, tidak. Hanbin tidak bisa menemukan keberadaan gadis itu.

"Hanbin, bagaimana ini?" tanya Hayi. "Jisoo mana? Apa yang harus kita lakukan?"

Hanbin menarik napas dan menghembuskannya perlahan. Dia baru saja akan menghampiri Pak Hyunsuk saat Bobby dengan terengah-engah tiba di dekatnya. "Mana Jisoo? Kenapa dia tidak ada di lantai dua?" tanyanya cemas. Hanbin menggeleng. "Kau lebih baik bantu Ibu Heejung untuk mengatasi aplikasi itu. "Biar aku yang handle kerumunan ini."

***

Sementara itu, Jisoo tidak punya waktu untuk terkejut. Saat yang lain masih gaduh dan berfokus pada kekacauan yang ada, Jisoo menyelinap keluar dari gedung serba guna. Dia mengenakan topeng putih dan menyingkirkan wignya, membiarkan rambutnya yang mencolok terkena sinar matahari. Jubahnya diambil untuk menyamarkan seragam sekolahnya.

Guard (Bobsoo)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang