Part 59

91 22 0
                                    

Laki-laki itu terpekik begitu mengingat dia belum memperkenalkan dirinya. "Maafkan aku. Aku lupa memperkenalkan diriku. "Aku Hyunsuk. Choi Hyunsuk."

"Choi ... Hyunsuk?" tanya Jisoo. Hyunsuk mengangguk. "Bukan Hyunsuk kepala sekolah dan tidak, aku tidak punya hubungan keluarga dengan kepala sekolah kita," lanjutnya.

Jisoo terkekeh. "Selera humormu lumayan juga. Baiklah, salam kenal Choi Hyunsuk," ujarnya sambil mengulurkan tangannya ke depan yang disambut Hyunsuk. "Ngomong-ngomong, kau mendaftarkan diri menjadi calon ketua OSIS berikutnya, bukan?"

Hyunsuk mengangguk meskipun merasa heran. "Sunbae tahu dari mana kabar itu?" Jisoo mengendikkan bahunya. "Anggap saja kita akan sering bertemu ke depannya sampai pemilu berakhir. Aku dan Bobby diminta oleh Hayi dan Hanbin untuk membantu."

"Memangnya nuna bisa kerja apa?" tanya Junkyu membuat dua orang menampilkan ekspresi berbeda. Yang satu terkejut seperti salah dengar sedangkan yang satunya menatap tajam membuat Junkyu meneguk ludahnya. "Maaf."

"Sekali lagi kau panggil aku nuna, awas saja kau!" ancam Jisoo. "Mau bagaimana lagi, kan nuna memang pantas dipanggil nuna," ujar Junkyu membela diri namun Jisoo malah semakin memicingkan matanya. "Iya, sunbae," ucap Junkyu mengalah.

Jisoo menghela napas. "Bukannya aku melarangmu atau gila hormat atau tidak ingin orang tahu kau mengenalku, tapi ini di sekolah. Kalau di luar SHS, kau bisa bebas memanggilku nuna. Mengerti?" Junkyu mengangguk. Ekspresi wajahnya yang lucu membuat Jisoo mengangkat tangannya dan mencubit pipi sepupunya itu.

"Aku pulang ke asrama kalau begitu. Kalian juga sebaiknya segera kembali. Sampai jumpa lagi. Beritahu aku kalau kau mengalami kesulitan, Hyunsuk," pamit Jisoo. Junkyu dan Hyunsuk sedikit menunduk dan membiarkan Jisoo pergi.

"Aku baru tahu kalau kau dan Jisoo-sunbae keluarga," celetuk Hyunsuk. Junkyu menghela napas. "Ayahku dan ayahnya bersaudara. Ngomong-ngomong, jangan mengatakan hal ini pada siapapun, oke?" Hyunsuk menggeleng. "Aku tidak punya hak untuk mengurusi urusan pribadi orang lain. Lagian, aku agak segan dengan nuna-mu itu."

"Kenapa?"

"Ada yang bilang kalau orangnya seram dan pemarah," jawab Hyunsuk. "Tapi tadi dia terlihat ramah. Banyak sunbae yang memperingatkanku agar tidak berurusan dengannya."

"Hoax," tukas Junkyu. "Sejak aku masuk di SHS, awalnya aku juga heran kenapa Jisoo-nuna punya banyak gosip seperti itu. Tapi, kalau kau mengenalnya, dia orang paling baik yang bisa kau temukan. Seperti yang orang-orang bilang, kebaikan bagaikan permata yang tersembunyi. Tidak perlu ada yang tahu akan hal itu."

Hyunsuk terdiam. Dia menatap Junkyu seakan sahabatnya itu melakukan sesuatu yang mustahil. "Apa?" tanya Junkyu.

"Kau kesambet apa jadi bijak seperti itu?" Junkyu berdecak kesal. "Terserah. Aku tidak pakai otak saat tidak belajar salah. Pakai otak juga salah. Terlalu imut juga salah." Dia pergi membuat Hyunsuk mengejarnya sambil terkekeh. "Hei Kim Junkyu! Tunggu aku!"

***

"Jadi, bagaimana?" tanya Hayi penasaran. Dua hari setelah mereka membuat rencana untuk mengabari Lady Sherlock, mereka berkumpul lagi di ruang OSIS. "Apa Lady Sherlock menemui kalian semalam?"

Hanbin dan Bobby menggeleng. Wajah mereka berdua bagaikan zombie. "Tidak. Bahkan kami terjaga semalaman agar bisa menunggunya tapi dia tidak datang." Hayi meringis melihat keadaan mereka berdua. Ini juga menjelaskan kenapa mereka berdua bisa ketiduran saat jam pelajaran Pak Eun Jiwon tadi dan berakhir dengan detensi.

Sementara Jisoo sendiri hanya menatap mereka berdua dengan tatapan kasihan. 'Aku tidak tahu harus terharu karena mereka menungguku atau mengatai mereka bodoh karena menungguku semalaman. Kalaupun aku datang, aku pasti akan membangunkan mereka. Dasar, mereka berdua tidak bisa berpikir sejauh itu!'

Guard (Bobsoo)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang