Double up. For all of you who still waiting for this story❤️
***
'tuk tuk'
Sebuah ketukan di jendela membangunkan Bobby dari mimpi. Dia sempat menyesuaikan diri agar tidak kembali tertidur sebelum ketukan itu kembali terdengar. Bobby mengernyit. 'Siapa malam-malam begini?'
Bobby merapikan pakaiannya sebentar sebelum membuka tirai jendelanya. Dia terkesiap ketika mata biru itu langsung menatapnya.
"Lady Sherlock?"
"Hai, Bobby," sapa Lady Sherlock. Namun entah kenapa Bobby merasa sapaannya q ini was tidak sesemangat biasanya.
"Ada apa hingga anda berkunjung ke kamarku?" tanya Bobby. Bahasanya masih sama formalnya dengan yang lalu-lalu.
"Nanti kuceritakan padamu di kamar Hanbin," jawab Lady Sherlock tanpa memandang Bobby. "Kau ikut?" tanyanya. Dalam hati, Jisoo berharap agar Bobby menyetujui rencananya.
"Ya..., tunggu sebentar. Aku akan mengambil sepatuku lebih dulu," ujar Bobby.
***
'tuk tuk'
"Hanbin tak akan bangun hanya dengan suara begitu. Apalagi lewat tengah malam begini," ujar Bobby. "Dia selalu membuat lagu sampai tengah malam kemudian tertidur. Makanya biasanya dia hampir telat masuk kelas," lanjutnya.
"Lalu bagaimana caranya kita masuk ke sana?" tanya Lady Sherlock. 'Pantas saja di kamarnya ada keyboard. Ternyata menulis lagu,' batinnya.
"Langsung buka saja jendelanya," jawab Bobby sambil membuka jendela yang memang tidak terkunci itu. "Biasanya dia suka lupa mengunci pintu dan jendela," terangnya sambil masuk diikuti oleh Lady Sherlock.
"Aku baru tahu kalau kau bisa begini juga," ucap Lady Sherlock. "Kukira kau akan mengetuk pintu sampai dibukakan oleh pemiliknya dan masuk dengan bergumam 'permisi'. Ternyata kau bisa tidak sopan juga."
Bobby tertegun. Tidak pernah ada yang mengetahui hal itu. Hanya orang-orang terdekatnya saja. Bagaimana mungkin Lady Sherlock mengetahui hal itu seakan-akan..... dia sudah mengenalnya sejak lama?
"Bagaimana anda tahu kebiasaanku?" tanya Bobby yang langsung membuat Lady Sherlock terperanjat.
'Oh, bagus! Sekarang aku akan membuka penyamaranku di depan Bobby!' batin Jisoo menggerutu. Dia cepat-cepat memutar otak, berpikir dan mencari jawaban yang kiranya bisa mengelabui laki-laki ini.
"Itu.... kau selalu berbicara formal denganku. Kau juga kuperhatikan memiliki manner yang baik terhadap perempuan," jawab Lady Sherlock. "Aku bisa memperhatikan dengan jelas dan tidak disadari siapapun," tambahnya.
"Begitu," gumam Bobby pelan. 'Sepertinya memang hanya aku yang berpikiran terlalu jauh,' batinnya.Dia merasa lega karena apa yang dipikirnya bukanlah kenyataan. Tetapi, ada sedikit rasa asing yang masuk ke hatinya. Perasaan.... kecewa? 'Kenapa?'
"Hoi, Kim Hanbin!" seru Lady Sherlock sambil menggoyangkan seonggok (?) tubuh yang berbungkus selimut. "Bangun! Dasar tukang tidur!"
Bobby meringis melihat cara Lady Sherlock membangunkan Hanbin. 'Untung saja aku selalu mengunci jendela dan pintu.'
"Jangan bengong saja Bobby!" Lady Sherlock menatap tajam Bobby yang langsung tegang dan memasang posisi siap. "Ambilkan air untuk membangunkan temanmu ini." Bobby langsung bergerak ke kamar mandi dan mengambil air di sebuah ember kecil.
"Heran, dia ini manusia atau apa?" omel Lady Sherlock.
"Bukannya itu wajar? Sekarang baru jam satu malam, dia baru tidur," kata Bobby memberi alasan agar Lady Sherlock tidak marah-marah terus.

KAMU SEDANG MEMBACA
Guard (Bobsoo)✓
FanfictionSeoul High School (SHS) adalah sekolah tua terkenal dengan rumor mistis. Keberadaan Detektif Sherlock yang sudah ada sejak setengah umur SHS dan berfungsi sebagai penjaga sekolah itu membuat banyak orang penasaran dan berusaha mengungkap identitasny...