"Baiklah, Kim Hanbin-aneh. Apa yang terjadi sampai harus memanggilku ke tempat aneh ini?" gerutu Jisoo kesal. Suasana hatinya tidak terlalu bagus. Bagaimana tidak? Kamar asramanya terletak di lantai empat dan ruang OSIS juga terletak di lantai empat di gedung yang letaknya berseberangan. Hanbin sukses membuat Jisoo berkeringat di pagi hari. "Kau harus punya alasan bagus membuatku berjalan puluhan kilometer kemari."
"Tempat aneh yang kau maksud adalah ruang OSIS, Kim Jisoo," balas Hanbin sedikit kesal. "Dan kau bahkan tidak berjalan lebih dari sepuluh kilometer."
"Semua yang ada hubungannya denganmu pasti aneh," sahut Jisoo lagi tak mau kalah.
"Teman-teman, fokus. Kita punya situasi di sini," sela Hayi sebelum mereka berdua kembali bertengkar. Sementara Bobby sendiri, memutuskan untuk mendekat ke arah meja Hanbin. Siapa tahu Hanbin dan Jisoo masih mau melanjutkan pertengkaran mereka. Dia mengernyit mendapati sebuah surat aneh diletakkan di meja sahabatnya itu.
"Hayi benar," ujar Bobby. "Jelaskan tentang surat cinta ini! Kau dapat dari mana surat cinta berwarna aneh, huh?"
Hanbin menghela napas lelah melihat tingkah Bobby dan Jisoo yang benar-benar menguji kewarasannya. "Itu bukan surat cinta." Dilihat dari manapun, surat dengan amplop dan kertas yang berwarna hitam serta tulisan berwarna merah bukan surat cinta, kan?
"Jelaskan saja apa yang terjadi," tukas Hayi tak sabar saat mendengar helaan napas Hanbin. Mereka bahkan baru saja melewatkan bel masuk kelas. 'Rose pasti sudah mencari kami saat ini,' batinnya.
Hanbin mengambil remote dan menyalakan monitor CCTV. "Aku meninggalkan ruang OSIS kemarin sore setelah menyelesaikan beberapa pekerjaan. Sedangkan yang belum selesai, kubawa ke asrama," jelas Hanbin memulai pembicaraan mereka. Dia memberhentikan video CCTV yang menunjukkan keberadaannya kemarin sore.
"Seperti yang kalian lihat, mejaku kosong dan tidak ada surat atau apapun itu," lanjutnya. Dia menjalankan kembali video CCTV. "Yang memegang kunci ruang OSIS untuk saat ini adalah aku sehingga otomatis aku yang terakhir pulang. Alasannya karena seperti yang kalian tahu beberapa waktu ke depan kita akan memilih ketua OSIS yang baru dan aku tidak mau ada kejadian heboh seperti tahun kemarin.
"Karena itu bahkan kau tidak mau aku yang memegang kunci," sahut Hayi. Hanbin mengangguk. "Untuk mencegah kalau-kalau kau akan terlibat masalah makanya aku melakukan hal itu. Dan firasatku terbukti benar," ujar Hanbin. Hayi, Jisoo, dan Bobby mengernyit heran.
"Tengah malam tadi, tepatnya pukul satu." Hanbin memperlihatkan rekaman CCTV, ada dua siluet berpakaian hitam yang masuk ke dalam ruang OSIS. Salah satunya meletakkan surat di meja Hanbin. Sedangkan yang dua lainnya berdiri sedikit jauh dari sosok pertama. Setelah itu, mereka pergi.
"Anehnya, mereka tidak terlihat di manapun selain di ruang OSIS. Kamera CCTV di tempat lainnya tidak menangkap gerakan mereka bahkan sedikitpun." Hanbin menatap mereka bertiga. "Surat ini yang mereka tinggalkan dan isinya adalah permintaan.
Jisoo mengambil surat itu. Hayi dan Bobby mendekat ke arahnya agar bisa membaca surat itu.
Turunkan kandidatmu dan biarkan aku yang memilih siapa yang pantas untuk duduk di kursimu.
Bila tidak, maka ada konsekuensi yang harus kau bayar.
Tertanda : Moriarty.
"Ini jelas surat ancaman, bukan permintaan," ujar Hayi cemas. "Dan siapa juga itu Moriarty?" tanyanya tak paham. "Aku baru tahu ada orang bernama Moriarty di sekolah kita."
"Bukan begitu," sanggah Jisoo. "Moriarty di sini adalah samaran," terangnya. "Sebuah julukan, semacamnya. Tidak ada siswa dengan latar belakang luar Korea yang bernama Moriarty." Hanbin mengangguk. "Jelas tidak ada nama seperti itu di SHS. Aku pasti tidak akan melewatkan bila namanya unik seperti itu."

KAMU SEDANG MEMBACA
Guard (Bobsoo)✓
Fiksi PenggemarSeoul High School (SHS) adalah sekolah tua terkenal dengan rumor mistis. Keberadaan Detektif Sherlock yang sudah ada sejak setengah umur SHS dan berfungsi sebagai penjaga sekolah itu membuat banyak orang penasaran dan berusaha mengungkap identitasny...