Bobby's POV
"Apa yang kalian berdua lakukan di sini?" suara Pak Hyunsuk terdengar semakin dekat membuat kami menoleh dan menatapnya. "Kelas akan dimulai satu jam lagi. Kalian seharusnya ada di ruang serba guna saat ini."
"Kami membutuhkan ruangan anda untuk menginterogasi pelaku," kata Jisoo spontan sebelum aku bisa menyusun kata-kata yang lebih halus.
"Kalian sudah mendapatkan pelakunya?" tanya Pak Hyunsuk. Aku dan Jisoo mengangguk. "Kami akan mengundang pelakunya ke dalam ruangan bapak dan nantinya bapak sendiri akan memutuskan bagaimana nasib orang itu. Apakah harus dikeluarkan atau tidak?"
Sekali lagi, Jisoo menjawab pertanyaan Pak Hyunsuk tanpa memfilternya lebih dulu. Aku berdeham untuk mengambil alih perhatian mereka berdua. "Mungkin sebaiknya kita masuk ke dalam ruangan anda sebelum Hanbin kemari."
Pak Hyunsuk membuka ruangannya dan kami mengekorinya masuk. "Jelaskan padaku apa yang harus saya lakukan untuk membantu kalian?"
Kali ini aku tidak mau membiarkan Jisoo menjawab lebih dulu, jadi aku membuka mulutku secepat mungkin. "Bapak hanya perlu tenang dan memancing pelaku untuk mengakui perbuatannya. Sisanya biar saya, Hanbin, dan Jisoo yang urus."
Pak Hyunsuk terlihat ingin menentang ucapanku namun pada akhirnya beliau hanya menganggukkan kepala tanda mengerti dengan apa yang harus beliau kerjakan. Aku menatap Jisoo kemudian dan memberinya kode. Namun, Jisoo menggeleng. Dia mengeja sebuah kata. N-A-N-T-I.
Aku hanya berharap, apapun yang akan terjadi setelah ini akan berakhir dengan happy ending bagi semuanya, bukan hanya bagi kami.
***
Jisoo's POV
Kami sudah menunggu selama kurang lebih 15 menit yang omong-omong sangat membosankan. Pak Hyunsuk bahkan sudah dua kali mengusir kami karena tidak terjadi apa-apa. Untung saja kami ngotot minta tinggal dan berkata Hanbin akan datang sebentar lagi.
Tapi, ini juga sudah terlalu lama menurutku dan aku tidak suka menunggu. Apa mungkin Hanbin kesulitan melakukan tugasnya. Seharusnya dia mengabari kami kalau begitu. Atau sebaiknya kutelepon saja?
'tok tok'
"Silahkan masuk!"
Aku sempat berpikir mungkin saja itu orang lain namun untungnya yang masuk adalah Hanbin dan
"Ada apa, Ibu Taeyeon?"
Ibu Taeyeon. Tersangka kami. Orang yang kami curigai sudah mengambil dana sekolah untuk tujuan pribadinya.
"Saya dipanggil oleh Hanbin kemari. Katanya ada yang perlu dibicarakan," kata Ibu Taeyeon heran. Aku menatap Bobby dan mengangguk kemudian kami menatap Hanbin dan mengangguk padanya. Ini saatnya.
"Dua hari yang lalu," kata Hanbin memulai pembicaraan. "Pada jam satu malam lewat sepuluh menit, CCTV mengalami malfungsi. Namun, selama waktu sepuluh menit itu, kami mendapati bahwa ada yang menyusup masuk ke dalam ruang tata usaha dan 'sepertinya' mengambil buku laporan keuangan sekolah."
"Sayangnya, CCTV yang rusak itu tidak bisa menangkap apa yang dilakukan orang itu di dalam sana sehingga kami tidak bisa memastikan apa yang dilakukannya. CCTV mulai berjalan kembali pukul tiga pagi saat patroli dilakukan."
Hanbin menarik napas sejenak. Aku bisa merasakan suasana ini menjadi sangat tegang ketika Hanbin mulai bercerita. Sementara itu, aku dan Bobby berdiri di sudut dan mengawasi semuanya. Belum saatnya kami melakukan apapun.
"Lalu, pagi harinya. Ibu Taeyeon yang merupakan kepala tata usaha masuk untuk memulai tugasnya di pagi hari. Namun, beliau menyadari bahwa dia tidak bisa menemukan buku laporan keuangan yang sudah diambil malamnya. Tidak lama setelahnya beberapa guru yaitu Pak Hodong, Pak Donghoon, Pak Jiwon yang melapor kepada kepala sekolah, juga Ibu Heejung datang ke ruang tata usaha."
![](https://img.wattpad.com/cover/228248874-288-k932599.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Guard (Bobsoo)✓
FanfictionSeoul High School (SHS) adalah sekolah tua terkenal dengan rumor mistis. Keberadaan Detektif Sherlock yang sudah ada sejak setengah umur SHS dan berfungsi sebagai penjaga sekolah itu membuat banyak orang penasaran dan berusaha mengungkap identitasny...