Part 45

120 31 2
                                    

Seorang gadis berjalan sekitar pukul sembilan malam ke area yang sepi. Dia membuka pintu gudang dengan sebelah tangannya sementara tangannya yang lain memegang secarik kertas yang ditulis atas nama Lady Sherlock.

Begitu dia membuka pintu, matanya bertabrakan langsung dengan mata Lady Sherlock. "Hai, Yoo Jeong-ahn," sapa Lady Sherlock. Namun Daisy tak membalas sapaannya. Matanya terfokus pada keberadaan sesosok yang dikenalnya. Sosok sunbae bernama Song Yunhyeong yang saat ini kedua tangannya terikat sembari duduk di sebuah kursi. Dua sosok bertopeng yang dilihatnya kemarin malam juga berdiri di sisi kiri dan kanannya.

Namun di atas semua itu, dia semakin menatap ngeri saat melihat sebuah lebam berwarna ungu tercetak jelas di pipinya. Hal itu membuatnya sakit hati karena melihat laki-laki yang disukainya dalam keadaan tak berdaya. Walau dia benci dan kesal pada sunbaenya itu, namun dia juga tak bisa membohongi dirinya kalau dia menderita melihatnya seperti saat ini.

Apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa bisa ada Yunhyeong dalam kondisi terikat?

Flashback

Yunhyeong baru saja kembali ke asrama setelah makan malam. Dia membuka pintu kamarnya dan mendapati ketiga orang yang familiar baginya berdiri tepat di depannya. Dia sempat terkejut untuk beberapa saat sebelum kembali ke wajah datar yang bertengger beberapa hari ini.

Untuk apa terkejut dan tercengang kalau dulu dia sudah pernah mengalami hal itu. Lagipula, meskipun Bobby dan Hanbin mengenakan hoodie dan topeng putih, dia masih bisa membedakan keduanya.

"Selamat malam Song Yunhyeong," sapa Lady Sherlock ramah.

"Ada apa sehingga kalian bertiga membobol kamarku?" tukas Yunhyeong. Dia berusaha tidak terlihat penasaran dan tetap tenang.

Namun, bukannya menjawab pertanyaan Yunhyeong, Bobby berjalan maju menghampiri Yunhyeong yang menatapnya heran. "Yunhyeong, maafkan aku," gumamnya pelan.

"Apa-"

'BUGH!'

Bobby langsung menangkap Yunhyeong yang jatuh tertarik gravitasi dalam keadaan tak sadarkan diri. Apa yang baru saja dilakukannya hanyalah meninju Yunhyeong dengan sekuat tenaga. Hanbin sendiri hanya menganga lebar melihat sahabatnya yang paling tenang itu bisa jadi bar-bar seperti sekarang ini. 'Aku....tidak boleh mencari masalah dengan Bobby. Tidak akan pernah. Dia sangat menyeramkan' batinnya.

"Apa yang kalian berdua lakukan di situ?" tanya Bobby datar sambil menggotong Yunhyeong di bahunya seakan sahabatnya itu hanyalah karung beras ringan. Lady Sherlock dan Hanbin yang bengong segera mengerjap.

"Tidak! Kami tak melakukan apapun!" jawab Lady Sherlock dan Hanbin serentak.

"Kita bisa keluar dan ke gudang belakang dengan melewati jalur belakang gedung-gedung," ujar Lady Sherlock. Beruntung kamar Yunhyeong terletak di lantai satu sehingga mereka tidak perlu adegan penculikan yang biasa ada di film-film itu. Meskipun sebenarnya saat ini mereka juga terlihat sebagai penculik.

End of Flashback

"Kenapa kau menangis?" tanya Hanbin heran. "Lebamnya kurang besar? Kurang banyak?" lanjutnya. Dia kemudian terkesiap yang menurut Bobby dan Lady Sherlock seperti kuda tercekik. "Kau pasti terharu dan senang hingga menangis seperti itu. Aku benar?"

"Kenapa.... kalian.... menyeramkan seperti ini?" tanyanya tergagap. Suaranya hampir menghilang namun keempat sosok lainnya bisa mendengar apa yang dia ucapkan dalam gudang kecil ini.

Bobby mendengus. "Yang menyeramkan adalah orang yang membuat permohonan ini pada kami," tukasnya membuat Daisy terkesiap.

"Oke, jangan buang waktu lagi!" seru Lady Sherlock sambil meminta Bobby dan Hanbin untuk mendekatkan Yunhyeong pada Daisy. Keduanya segera mengangguk dan mengangkat kursi di mana Yunhyeong terikat ke hadapan gadis itu. Sementara Lady Sherlock menahan bahu Daisy agar tidak kabur karena ketakutan dan panik.

Guard (Bobsoo)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang