Part 10

157 40 3
                                        

Hanbin's POV

"Harusnya tadi kita meminta Jisoo tetap tinggal hingga tugas ini selesai," keluhku. "Kita berdua menyelesaikannya dalam waktu 45 menit! Padahal, saat ada Jisoo kita bisa menyelesaikannya dalam waktu 30 menit saja."

Aku bisa melihat Bobby menguap bosan. "Ayolah. Itu hanya 15 menit lebih lama. Lagian, tidak mudah menyelinap keluar sambil meyakinkan dirimu kalau tidak ada siapapun di sekitar rumah itu. Terlebih lagi, rumah yang kita hadapi itu milik Pak Eun Jiwon. Guru paling susah dikelabui. Rumah dinasnya juga sudah termasuk lama karena jendelanya sedikit berderit. Orang dengan berat badan yang lebih daripada Jisoo pasti akan kesusahan. Bahkan aku ragu kalau Jisoo tidak akan menimbulkan suara derit itu."

Aku menatapnya aneh karena tumben sekali dia ngomong sepanjang itu. Sungjae atau Yunhyeong saja kalah olehnya. Suatu pemandangan baru melihatnya mengomel sepeti ini. "Tetap saja itu pemborosan waktu dan tenaga. Kalau Jisoo ada kan, setidaknya dia bisa membantuku mengelabui-"

"Hanbin. Jangan terlalu terpaku sama Jisoo. Dia itu perempuan. Tidak etis kan kalau dia pulang larut malam?" Dia ada benarnya juga. Saking fleksibelnya Jisoo dalam misi kami, aku sampai lupa kalau dia perempuan. Oke, fisiknya dan kemampuannya memasak tadi memang sudah lebih dari cukup untuk membuktikannya. Namun, itu semua tertutup dengan sikapnya yang lain. Suka tidur di kelas, Memanjat pohon dan menyelinap ke rumah orang, belum lagi omongannya nyelekit hati macam ditikung sahabat sendiri.

"Ngomong-ngomong, kau masih berminat mencari siapa Detektif Sherlock itu?" tanya Bobby menyadarkanku dari lamunanku. Aku mengangguk antusias. "Tentu saja itu harus dilakukan. Memangnya kau tidak penasaran dengan sosoknya?"

"Tidak, tuh. Ngapain aku kepo soal orang lain kalau orang lain tidak kepo tentangku?" Aku menatapnya dengan agak keki. Bisa saja kan Detektif Sherlock itu salah satu dari kumpulan cewek-cewek penggemarnya. Cewek-cewek itu kepo sekali. Dari nama, alamat, tempat tanggal lahir, nama orang tua, bahkan nama peliharaanku yang sudah almarhum pun mereka tahu! Aku heran mereka mendapatkan hal itu dari mana. Semua kemampuan untuk mencari informasi kan diperlukan oleh Detektif Sherlock itu.

Aku kadang tidak percaya dengan 'pucuk dicinta ulam pun tiba'. Jelas, aku bukan anak-anak sastra dan aku tidak menyukai segala macam peribahasa. Mungkin sekarang aku harus meralat hal itu. Karena aku dan Bobby terperangah melihat sosok putih muncul tiba-tiba di depan kami. Detektif Sherlock.

"Berhenti di situ!" Bobby yang lebih dulu sadar dari mode menganga-tak-percaya segera mengeluarkan suara sebelum sosok putih yang kami yakini sebagai Detektif Sherlock itu menghilang.

Aku berdeham dan menatap tajam pada sosok itu. "Siapa kau? Sebelum kami melaporkanmu pada petugas keamanan sekolah." Dia balas menatapku tajam yang jujur saja sedikit membuatku terpukau (sedikit loh, bukan banyak). Bagaimana tidak?

Sosok itu ternyata seorang perempuan berusia kurang lebih sama dengan kami (16-17 tahun, mungkin?) dengan rambut sebahu berwarna ungu dan matanya yang berwarna biru seperti lautan. Badannya yang mungil tersembunyi dibalik jubahnya yang sempat tersingkap karena angin malam. Namun dibalik semua dandanan hebringnya itu, dia tidak aneh melainkan cantik sekali.

"Aku bukanlah sosok yang mencurigakan," katanya dengan suara lembut namun mengintimidasi. Meskipun begitu, aku tidak akan membiarkan diriku terpengaruh begitu saja. "Dari dandananmu, kau sudah terlihat seperti orang mencurigakan," balasku dengan tegas. Jelas, kali ini aku harus bisa mnegintimidasinya juga.

Dia tetap diam namun matanya seakan mengawasi pergerakan kami berdua agar tidak berbuat macam-macam. Sikap waspada yang bagus. "Aku adalah Lady Sherlock. Legenda Seoul High School."

Kudengar Bobby mendengus di sampingku. "Kau mau kami percaya begitu saja?" Padahal siang kemarin dia langsung mengira bahwa sosok putih ini adalah Detektif Sherlock. "Dari wajahmu, kau terlihat seusia dengan kami. Bagaimana mungkin kau adalah Detektif- Lady Sherlock kalau legenda itu sudah ada sejak puluhan tahun lalu?"

Guard (Bobsoo)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang