S2: Chapter 38

368 35 1
                                    

Di dalam kamar Roy yang gelap , tirai ditutup,dan sunyi terdapat Roy yang sedang duduk di sofa nya sambil meminum Vodka nya. Ia hanya terus merenung dan meminum Vodka itu, Brianna sedang berada di tempat istirahat para singa, memberinya waktu untuk privasi. Sedangkan Robin hanya menemani Jasmine yang sedang menyapu di depan istana Roy.

"Nona Jasmine .. sepertinya Yang Mulia .."

"Sepertinya beliau baik-baik saja. Mungkin hanya ingin privasi sendiri .. Yang Mulia Brianna juga memberinya privasi kan?"

Jasmine pun memalingkan pandangannya namun mencoba tersenyum sambil memegang sapunya untuk meringankan suasana, namun Robin hanya menyilangkan tangannya dan menunduk.

"Saya tahu itu tapi .. sepertinya beliau teringat oleh seseorang yang sepertinya itu adalah ibu beliau sendiri."

"Yolanda Evans?"

Jasmine pun menoleh kearahnya, dan Robin pun tersenyum simpul.

"Iya. Saya menjadi ksatria saat beliau menginjak umur 16 tahun, saat itu Yang Mulia Yolanda Evans masih hidup. Tapi .. tangisan beliau pecah saat melihat Yang Mulia Yolanda meninggal tepat di pelukannya. Saat saya, dan Ksatria Anatole memasuki ruangan kantor itu, Yang Mulia terdiam dan terkejut berat. Air matanya terus menerus turun , saya yakin sekali bahwa Yang Mulia sangat terkejut akan hal itu."

Jasmine pun terdiam menatap Robin yang sedang mengingat masa lalunya.

"Saya dengar bahwa Yang Mulia Yolanda Evans meninggal karena kelelahan mengurusi negara-negara?"

"Betul. Meskipun sebagian besar masyarakat yang dibawah perintah Kekaisaran ini kurang menyukainya karena rumor tentangnya, faktanya Yang Mulia Yolanda pun begitu peduli mengurusi negara-negara. Beberapa masyarakat bahkan senang mendengar bahwa beliau meninggal dan akan digantikan oleh Yang Mulia Roy."

Jasmine pun terkejut dan menjatuhkan sapunya kemudian berhadapan dengan Robin.

"Itu tidak mungkin .. ! Kejam sekali mereka .."

"Faktanya begitu. Mereka bahkan belum melihat dari sudut pandang kita. Rumor mengenai Yang Mulia Yolanda kehausan akan takhta itu memang benar.."

"Eh ..?"
_________

Di dalam kamar Roy

"Tetapi .. ibu bilang bahwa ia tidak akan sampai melakukan pembunuhan terhadap Yang Mulia Jennie Evans. Meskipun haus akan takhta, tetapi ibu akan menunggu sampai takhta itu diberikan kepada nya. Ini kata mu kan, Anatole? ..."

Roy pun terdiam sambil menatap Vodka nya, kemudian ia pun meminumnya.

KRIEET ..

Pintu pun terbuka secara pelan-pelan, kemudian Natalia pun muncul . Ia pun sedikit terkejut melihat suasana kamar itu dan kemudian memutuskan untuk berjalan menuju sofa yang diduduki Roy.

" .. siapa?"

"Papa .. ini aku."

"Natalia..? Kemarilah."

Natalia pun segera berjalan menuju sofa itu, dan kemudian duduk. Ia pun menatap kebawah sambil memegang lengan nya.

"Ada apa ?"

"Anu ... Aku minta maaf--"

"Tidak usah. Aku tidak marah. Hanya teringat sesuatu. "

"Eh?"

Ia pun menatap kearah Roy dengan sedikit terkejut dan Roy hanya menatap kearah jendela itu sambil memegang gelas penuh Vodka itu .

"Tidak usah meminta maaf jika itu bukan kesalahan mu. Ingatan ini hanya tiba-tiba muncul lagi di waktu yang kurang tepat. "

The Empress's New LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang