" Anu .. Tuan Robin?"
"Iya?"
" Anda kan bilang kalau Rion ini kalau dia sedang bersemangat pasti dia akan berlarian , memang nya kenapa dia sampai bersemangat begini?"
"Oh itu .. hm sebentar lagi kan debutante dan setiap 3 hari sebelum debutante itu selalu ada semacam festival begitu kan? Festival yang diselenggarakan di kota Rayne ini"
"Oh, Festival itu ya ternyata?!"
"Iya"
"Ya ampun saya sampai lupa tentang itu .."
Jasmine tertawa kecil , melihat Jasmine tertawa wajah Robin menjadi sedikit merona, ia pun duduk di sebelahnya dan menghela nafas.
"Anu .. Nona Jasmine?"
"Iya?"
Jasmine pun menoleh kearahnya sambil tersenyum dan angin pun berhembus kencang . Robin terus menatap dalam mata violet nya yang indah dan rambut hitamnya yang terbawa angin. Ia terpesona dengan kecantikan Jasmine.
"Anu .. Tuan Robin, ada apa?"
"A-ah maafkan saya!"
"Tidak apa-apa, apa yang ingin anda tanyakan?"
"Apakah .. anda .."
Robin pun terdiam dan menunduk, Jasmine pun memiringkan kepalanya dan kebingungan.
"Apakah anda .. benar-benar masih tidak mengingat saya dulu?"
Mendengar pertanyaan itu yang keluar dari mulut Robin, Jasmine hanya bisa terdiam.
"... Maaf"
Ucap Jasmine dengan nada suara yang kecil dan sedikit merasa bersalah, Robin hanya terdiam namun ia pun tersenyum simpul padanya.
"Tidak apa-apa, saya mengerti kalau memang tidak semudah itu mendapatkan memori anda kembali"
"Tapi .. kenapa anda baru menanyakannya saat itu? Kenapa tidak saat dulu saat saya baru saja menjadi pelayan baru?"
"Ya .. saat itu saya masih ragu dan takut anda benaran tidak mengingat saya dan salah sangka tentang saya .. makanya saya baru bisa menanyakan hal ini saat itu"
•FLASHBACK•
Author's POVSaat di dapur, Robin sedang membantu Jasmine membuatkan coklat panas.
"Anu Tuan Robin, Tolong ambilkan itu"
"Ini?"
"Iya, Terimakasih''
Robin pun memberinya barang itu dan kemudian kembali membantunya membuat coklat panas. Setelah selesai membuat semua coklat panas ia pun melihat cemilan yang berada di meja.
" Nona Jasmine bagaimana kalau kita ditambah dengan cemilan ini?"
"Tentu saja"
Ia pun mengambil cemilan itu dengan tangan kiri nya dan tangan nya pun penuh dengan barang-barang seperti gelas-gelas coklat panas dan juga cemilan itu.
"Anu .. Tuan Robin apa anda butuh bantuan?"
"Ti-tidak apa-apa"
"Tapi sepertinya anda kesusahan membawa semua itu dalam kedua tangan anda.."
" .. ba-baiklah tolong pegangin cemilan nya saja"
"Baiklah!"
Jasmine pun mengambil cemilan itu dan mereka pun berjalan menuju kamar Natalia. Robin pun memperhatikan Jasmine yang berjalan di depannya.
"..."
"Ada apa Tuan Robin?"
"Hm .. Nona Jasmine .. apa anda .. tahu saya?"
"Apa maksud anda? Anda kan Tuan Robin"
"Iya saya tahu .. hanya saja .. apa anda ingat saya dulu saat kita masih kecil?"
"Saat .. kecil?"
Jasmine pun berhenti berjalan dan begitu pula dengan Robin, ia pun berbalik badan dan menatap Robin dengan serius.
"Apa kita .. dulu pernah bertemu saat kecil?"
Robin pun membuang muka dan tersenyum ragu.
"Iya .. anda yang menemukan saya dan membawa saya ke rumah anda. Anda dan ibu anda yang merawat saya .. setiap hari kita selalu bermain bersama .. tapi .. kemudian anda diculik dan .. hilang ingatan"
" ... Maaf. Tapi saya tidak ingat tentang hal-hal itu"
"Begitu ya .. "
Suasana pun mulai hening dan kemudian Jasmine pun berbalik badan dan mulai berjalan.
"Kita pergi ke kamar Tuan Putri, Yang Mulia pasti tidak ingin menunggu lama "
"Ah i-iya!"
•~•
Robin dan Jasmine pun datang membawa cemilan dan minuman coklat panas. Jasmine pun tersenyum sambil membawa cemilan nya.
"Maaf menunggu"
Mereka berdua pun berhenti sebentar dan tertawa kecil.Roy pun bingung dan menanyakan mereka.
"Ada apa?"
"Tidak ada Yang Mulia, ini minuman dan cemilannya!"
Robin pun membagikan minuman coklat panas nya dan Jasmine pun meletakkan cemilannya di atas kasur.
•FLASHBACK SELESAI•
Angin pun berhembus dan singa bernama Rion itu pun mengaum.
"Maaf ya .. saya masih belum bisa mengingat jelas tentang masa lalu saya .."
"Ini bukan salah anda"
Ucap Robin dengan tersenyum kepadanya, Jasmine hanya bisa ikutan tersenyum dan menatap langit sedangkan Robin sedang mengusap-usap Rion, kemudian Jasmine pun menatap kearah mereka dan berbisik pada dirinya sendiri.
"Sekali lagi Maaf ya tuan Robin..."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Empress's New Life
Fiksi Sejarah[Tidak akan dilanjut] Natalia Evans , seorang permaisuri yang memiliki nasib buruk tentang kehidupan nya. Kehidupan nya yang sebelum nya ia mati dengan tragis karena kasus penuduhan pembunuhan , begitu ia di reinkarnasi kembali ia tetap dibunuh deng...