Keesokkan nya
Kemarin aku sudah berkunjung ke Mama, sekarang Putri Mia akan berkunjung ke sini ..
"Tuan Putri cantik sekali!"
Jasmine bertepuk tangan saat selesai mendandani aku, aku tersipu malu dan melihat ke kaca
"Tapi kan .. Jasmine kenapa aku harus berdandan cantik seperti ini? Kan cuman Tuan Putri Mia doang yang datang kan? "
"Oh, Yang Mulia lah yang meminta ku kau berdandan cantik dan memakai gaun seperti ini"
"Papa yang meminta?"
"Iya betul sekali! Bagaimana tuan Putri?"
"Ya .. baju nya sesuai selera ku sih.. jadi makasih Jasmine! Meskipun aku memakai yang sederhana juga gak apa-apa kok .."
"Ya betul sih .. Tuan Putri memakai baju manapun juga masih cantik.. tapi baju ini sangat cocok dengan tuan Putri!"
"Apa gaun ini pemberian Papa?"
"Bukan sih sepertinya .. tadi Yang Mulia langsung memberikan nya dalam keadaan masih di dalam kardus yang di hiasi pita biru itu .. "
Jasmine menunjuk ke arah kardus itu
Hah? Berarti ini hadiah dong? Tapi kenapa?"Ah! Sepertinya mereka sudah sampai ke sini. Tuan Putri boleh pergi duluan ke depan untuk menemui mereka"
"Baiklah, sampai jumpa nanti Jasmine"
Aku pergi ke depan dan melihat kereta kuda, kemudian seseorang mulai keluar dan turun dari kereta kuda tersebut . Tunggu .. kok itu kelihatan seperti .. Pangeran Luciel?!
"Selamat Pagi, Tuan Putri Natalia"
Pangeran Luciel kemudian berjalan mendekati ku dan mencium tangan ku.
"Sepertinya hadiah yang ku persiapkan sangat cocok dengan mu"
Hadiah? Hah tunggu? Aku langsung melihat ke wajah pangeran Luciel dengan ekspresi bingung
"Selamat pagi Yang Mulia, dan Nona Brianna"
Aku melihat Papa dan Mama berjalan ke sini
"Papa, Mama!"
"Pagi juga Pangeran Luciel"
Papa menyapa Pangeran Luciel dan mulai berbincang-bincang dengan nya, aku kemudian bertanya kepada Mama
"Mama, kenapa Pangeran Luciel ada disini?"
"Dia ada urusan yang harus dibicarakan dengan Papa, dan juga mengganti kan Putri Mia untuk hari ini saja"
Hah? Memang Putri Mia kemana? Sampai digantikan dengan Pangeran Luciel .. Aku melihat ke arah Pangeran Luciel kemudian dia melihat ke arah ku kami mulai menatap selama beberapa detik, dia mulai berjalan ke arah ku
"A-ada apa Pangeran Luciel?"
"Tidak ada."
"Kalau begitu apa kau mau meminum teh bersama ku?"
"Yasudah"
Ah! Aku hampir melupakan Mama dan Papa!
"Kalian berdua saja, Mama dan Papa ada urusan di luar kota"
"Baiklah .. jaga diri ya Mama , Papa"
Aku kemudian memeluk Mama dan Papa, dan mulai berjalan ke taman bersama Pangeran Luciel
"Jadi .. kemana Putri Mia?"
"Sudah kuduga kau akan menanyakan itu .. Mia dan ibu sedang berada di kota Asque berbelanja"
"Jadi seperti itu ya.."
Hening .. ah ya ampun kenapa suasana nya jadi canggung begini?! Apa ada topik yang harus aku bicarakan?
"Hei"
"Y-ya ada apa?"
" Bisakah kau meminta para pelayan untuk membawakan ini lagi?"
"Baik lah .. "
Hm? Apa yang sedang dia baca? Kelihatannya menarik ..
"Apa yang kau baca?"
"Hm? Oh ini tentang sihir."
"Benarkah?"
"Ya, apa kau tertarik untuk membaca nya?"
"Ya!"
Kami membaca buku itu bersama sambil berbincang-bincang, kemudian beberapa jam berlalu dan sudah saat nya untuk Pangeran Luciel pergi
"Sampai ketemu nanti Tuan Putri"
"Ya .."
Padahal masih banyak yang ingin aku bicarakan ..
"Ternyata kau sangat cerewet ya .."
"Apa maksud mu?!"
"Tidak. "
"..."
Pangeran Luciel menarik nafas panjang
"Hah ... Sepertinya kau masih ingin berbincang dengan ku, padahal mulut ku sudah capek berbicara .. ini"
Kemudian sebuah kaca muncul di tangan nya, dan kemudian dia memberikan ku kaca tersebut
"Kau bisa berkomunikasi dengan ku melalui kaca itu, tinggal sebut nama ku dan kemudian kau sudah bisa melihat wajah ku sambil berbincang dengan ku"
"Ah .. makasih .."
Pangeran Luciel kemudian menyentil dahi ku
"Ow! Apaan?!"
Dia kemudian tersenyum, yang membuat wajah ku memerah
"Sampai jumpa lagi nanti"
"Ya .."
Kaca ini ..
KAMU SEDANG MEMBACA
The Empress's New Life
Fiction Historique[Tidak akan dilanjut] Natalia Evans , seorang permaisuri yang memiliki nasib buruk tentang kehidupan nya. Kehidupan nya yang sebelum nya ia mati dengan tragis karena kasus penuduhan pembunuhan , begitu ia di reinkarnasi kembali ia tetap dibunuh deng...