The Empress's New Life

S2: Chapter 7

"AAKH!!"

Aku pun terkejut dan langsung menampar siapapun itu yang berada di belakang ku.

PLAK!

"Aakh!!"

Eh? Bukannya itu .. Pangeran Luciel?

"Hei itu buat apa?!!"

"Ma-maaf aku tidak tahu--"

"Tuan Putri?!"

Gawat , itu suara Robin!! Aku harus ngapain?! Lalu Pangeran Luciel ..!

"Ro-robin!"

"Tuan Putri ada apa?! Apa terjadi sesuatu?"

Tunggu .. apa dia tidak melihat Pangeran Luciel? Aku pun berbalik badan dan melihat Pangeran Luciel yang sedang berdiri dan sedang memegang pipi nya yang bekas aku tampar , kesakitan . Apa .. dia menggunakan sihirnya agar keberadaan nya susah disadari ?

"Ti-tidak .. barusan aku hanya melihat ... K-Kecoa terbang! Hehehe"

"Kecoa?"

"I-iya .. hehehehe .. kecoa nya sudah pergi kok."

"Benarkah? Barusan saya juga mendengar suara lelaki"

"Ah masa? Aku lagi sendirian kok"

"Baiklah .. kalau begitu saya permisi dulu Tuan Putri, Selamat Siang"

"Siang juga"

Aku pun melambaikan tangan ku dan tersenyum kearah Robin. Setelah Robin pergi aku pun berbalik badan dan melihat Pangeran Luciel yang sedang menyilangkan tangannya dan memelototiku.

"Apa?"

Ucapku dengan polos dan itu pun membuatnya semakin kesal.

"Hei jangan pura-pura tidak tahu! Barusan kenapa kau menampar ku?!"

Ia pun marah-marah dan menunjukkan pipi kanan nya yang memerah karena bekas tamparan ku. Sedangkan aku bersiul sambil menatap keatas dan berpura-pura seperti sesuatu tidak terjadi

"Oi!"

"Iya-iya maaf. Lagian kenapa kau tiba-tiba muncul dibelakang ku sih?"

Ucapku sambil menyilangkan tanganku dan membuang muka.

"Kau kan bilang kalau kau membutuhkan teman bicara"

"Eh?"

Aku pun sedikit terkejut dan menatap nya. Tanpa kusadari ia benar-benar berada di depanku, jarak kita hanya beberapa centimeter ..

"Apa?"

"Tidak"

"Jadi apa yang ingin kau bicarakan?''

"Hm .."

Aku pun mulai duduk dan menatap bunga-bunga yang berada di dekat ku.

"Entahlah .. Kalau begitu .."

"Hm?"

" Apa kau tahu ingat dengan Chandra dan Tuan Andi?"

"Iya"

"Kalau begitu apa kau bisa menjelaskan tentang sejarah Putri Duyung bersisik putih itu?"

" ... Buat apa?"

" Memangnya kenapa kalau aku tahu?"

"Hm .. sejarahnya lumayan panjang tapi akan ku rangkum dulu dan satu kasus yang menurut ku tidak sepanjang cerita kasus lain.."

Dia pun diam untuk sementara dan kemudian ia pun menatapku

"Kau benar ingin mengetahui nya? Meskipun sudah kurangkum semua tapi masih tetap panjang loh"

Aku pun mengangguk kepala ku dan menatap nya dengan penuh rasa ingin tahu.

"Baiklah, ini berawal dari seorang pria yang telah diselingkuhin oleh tunangan nya sendiri, pria itu pun pergi ke laut sendirian di tengah malam. Kemudian seorang wanita yang langsung muncul dari permukaan laut dan keberadaannya disinari oleh sinar bulan yang membuat si Pria ini berasa seperti melihat seorang bidadari. Ditambah Putri duyung itu mempunyai rambut putih bersih , kulit yang bening , sepasang mata berwarna hitam dan berparas cantik. Namun saat Pria itu mencoba mendekati Putri duyung itu, warna sisik dari Putri duyung itu menarik perhatian nya karena berwarna putih mengkilap. Pria itupun langsung jatuh cinta kepada putri duyung itu, setiap hari ia selalu datang ke laut hanya untuk bertemu dengan putri duyung itu, tapi ia selalu datang saat hari sudah malam dan bulan sudah muncul karena sisiknya selalu mengkilap disaat itu. Suatu hari Putri duyung itu menyadari kalau di Pria ini selalu datang ke laut , sendirian. Putri duyung itu pun mendekati pria itu dan bertanya kepada pria itu, 'Apa kau ingin menikah dengan ku?' Pria itupun terkejut dan langsung menjawab 'iya' maka si putri duyung itu pun menyeringai dan memberinya sebuah permintaan 'Aku ingin kau besok datang tepat jam 2 malam dan datanglah kesini. Sendirian.'  pria itupun mengangguk dan kemudian Putri duyung itupun memberinya sebuah ciuman di telapak tangannya dan kemudian esok hari nya pria itu datang tepat jam 2 malam di laut. Pria itu melihat seperti sosok Putri duyung  namun sosoknya masih tidak jelas, tapi pria itu tidak peduli dan kemudian mulai mendekati Putri duyung itu namun saat dirinya berada didekat Putri duyung itu, tiba-tiba telapak tangan nya yang bekas ciuman Putri duyung itu pun langsung sakit. Tapi Pria ini tidak peduli , saat tangannya meraih rambut Putri duyung itu, Putri duyung itu langsung menarik tangan pria itu dan tangannya pun sampai lepas. Pria itu berteriak kesakitan dan yang membuat ia kaget adalah saat melihat sisik putih yang keluar dari tangannya dan darah yang bercucuran dari tangannya bukan seperti warna darah seperti biasanya, melainkan darahnya berwarna hitam. Putri duyung itu langsung menarik badan pria itu dan membawa nya kedalam lautan paling dalam dan kemudian mulai memakan pria itu. Legenda mengatakan bahwa putri duyung itu selalu meneror siapapun yang datang ke lautan pada jam 7 malam sampai jam 3 malam dan orang itu depresi berat maka itu merupakan korban utama yang disasar oleh putri duyung itu."

"Kok horor ya?"

"Setiap kasus berbeda-beda, tapi yang hal yang paling sama itu adalah korban tersebut selalu mempunyai sisik putih Putri duyung itu didalam tubuhnya. Untungnya Tuan Andi kasusnya tidak separah yang lain."

Luciel pun berdiri dan kemudian menatap air terjun itu.

"Kau mau kemana?"

"Tidak kemana-mana. Kalau itu saja , aku akan pulang."

"Hm .. hm .. aku pun bingung ingin membicarakan topik apa"

"Kalau begitu aku pergi dulu"

"Iya, sampai jumpa lagi Pangeran Luciel"

Ucapku sambil tersenyum kepadanya dan kemudian ia pun langsung menghilang. Aku pun menghela nafas dan mulai berdiri.

"Ke kamar saja deh"

•~•~•~•
Author's POV
Di kerajaan barat

BRUK ..

Luciel yang barusan sudah sampai ke kamarnya pun terjatuh dan kemudian Raven pun datang untuk membantunya berdiri.

"Pangeran!"

" ..."

Raven pun meletakkan Luciel di sofa nya

"Pangeran apa anda baik-baik saja?!"

"Apa-apaan ini .."

"Pangeran?"

" A-ambilkan aku minum"

"Baik!"

Raven pun langsung bergegas mengambil minum untuk Luciel, Luciel pun memegang kepalanya dan meringis kesakitan.

"Sampai-sampai aku terjatuh dan hampir pingsan hanya karena pusing dan sakit kepala ini . Untung masih bisa menahan ini semua .. aku tidak mau Tuan Putri melihat ku dengan keadaan seperti ini dan mengkhawatirkan ku .. untungnya aku bisa menahan ini dan menghabiskan waktu dengannya .."