Beberapa hari kemudian ..
Di Kediaman Mansion Aurelius
PLOK PLOK PLOK..
"Kerja bagus, anda sudah berdansa dengan baik! Untuk kedepannya pasti anda akan sangat mahir"
"Te-Terimakasih .."
Eliza pun merona dan pelatih tersebut tertawa kecil dan kemudian mengambil tasnya untuk siap-siap pergi.
"Saya permisi dulu Nona Eliza"
"A-ah iya .."
Eliza pun menutup pintunya dan mulai beristirahat di kursi. Ia pun menghela nafas dan meminum air putih yang telah disediakan .
"Lelah juga .. tapi .. sepertinya gejalanya tidak separah dulu .. hanya sedikit pusing .. apa keadaannya semakin membaik?''
Ia pun meletakkan gelasnya dimeja dan menutup matanya. Kemudian terdengar suara pintu terbuka, ia pun menoleh ke arah suara itu dan terlihat Alvan yang sedang berdiri di samping pintu.
"Bagaimana keadaan mu, Kakak?"
"Baik-baik saja , tumben kau kesini untuk mengecek keadaan ku"
"Ahaha, Ibu sedang tidak disini jadi aku mengambil kesempatan ini."
"Begitu ya, Ibu pergi kemana?"
Alvan pun berjalan mendekati Eliza dan kemudian duduk di kursi samping Eliza.
"Ibu sedang berada di kota, dia sudah pergi sejak dua jam yang lalu. Entah apa yang bikin dia belanja begitu lama."
"Kau tidak ikut?"
"Tidak, Ibu bilang dia ingin belanja sendirian bersama pelayan-pelayan nya"
"Hm .."
Keadaan pun mulai hening dan kemudian Eliza pun berdiri dan kemudian Alvan pun sedikit terkejut.
"Mau kemana Kakak?''
"Aku akan panggilkan pelayan untuk membuatkan kita makanan"
"Baiklah .."
•~•~•~•
"Jadi?"
Eliza pun meletakkan garpu nya dan mengambil cangkir teh nya, Alvan pun menoleh ke arah nya.
"Apa?"
Ucapnya dengan bingung, Eliza pun meminum tehnya dan kemudian meletakkan cangkirnya.
"Ini sudah sekitar setengah jam berlalu , Ibu masih belum pulang."
"Tenang saja, mungkin Ibu belanja nya banyak dan ingin mengeksplor kota, lagian kan memang sudah lama ibu tidak pergi belanja."
"..."
Eliza pun berdiri dari kursi nya dan mulai mengecek jendela nya.
"Sudah kuduga hujan deras .."
"Eh? Pantas saja tadi aku mendengar seperti suara hujan. Tiba-tiba sekali ya datangnya"
"Hm?"
Eliza pun melihat kebawah dan melihat kereta kuda dan Duchess Amren pun keluar dari kereta kuda itu di dampingi kepala pelayannya .
"Ibu sudah pulang , kau pergilah"
"Eh? Sudah pulang?"
"Iya, Kau tidak boleh terlalu dekat denganku kan Alvan? Pergilah."
"Kakak .. baiklah , aku pergi dulu"
Alvan pun menutup pintunya pelan-pelan dan kemudian ia pun berjalan untuk menemui ibunya.
"Bagaimana Kakak tahu kalau aku tidak boleh terlalu dekat dengannya? Mungkin .. gara-gara perilaku ibu ya .."
"Ah, Alvan sayang, ibu pulang!"
"Selamat datang ibu"
Duchess Amren pun memeluk Alvan dan Alvan pun tersenyum simpul padanya, namun kemudian ekspresi nya menjadi sedikit sedih. Di satu sisi , Eliza sedang menatap jendela dan terdiam mendengarkan suara hujan.
"..."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Empress's New Life
Narrativa Storica[Tidak akan dilanjut] Natalia Evans , seorang permaisuri yang memiliki nasib buruk tentang kehidupan nya. Kehidupan nya yang sebelum nya ia mati dengan tragis karena kasus penuduhan pembunuhan , begitu ia di reinkarnasi kembali ia tetap dibunuh deng...