The Empress's New Life

Chapter 14

"apa yang kau ingin makan?"

"Hm..makanan pedas!''

"Makanan pedas..? Kau yakin kuat?"

"Iya! Minumannya teh hijau yang dingin lagi ya!"

"Baiklah.."

Ah kenapa aku tiba-tiba ingat Mama?

"Natalia putriku..."

Suara itu..Mama?

"Ada apa Natalia?"

"Ah enggak, sepertinya aku mendengar sesuatu.."

"Sepertinya kau salah dengar.."

Tapi.. suara itu ..

"Makanannya sudah tiba Natalia"

"Ah iya!"

Am..hm..kurang pedas..tapi gak apa-apa sih..

"Kau lahap sekali ya makan nya"

"Hehe..apa Robin ingin coba?"

"Ah , maaf ?"

"Robin kemari"

Ah, Kenapa Papa menatapnya seperti itu kan Robin makin takut kesini nya, padahal aku mau berbagi makanan dengannya

"Sini aja!"

"Tuan Putri ada apa?"

"Ini coba"

" ... Maaf?"

"Cobain deh masakannya! Enak banget tahu! "

"Baiklah.. saya makan dulu ya..am..!"

"Gimana? Kurang pedas kan?"

Kenapa wajah Robin kayak begitu? Kok wajahnya merah gitu dan keringatan? Padahal gak pedas banget..

"Tuan Putri, Yang Mulia, saya permisi dulu"

"Sepertinya level kepedasannya melebihi batas maksimum Robin"

"Benarkah? Padahal ini tidak pedas banget..masih kurang.."

"Oh."

Aku bisa melihat dari wajah nya kalau dia kurang percaya dengan ucapan ku dan tidak akan mudah ditipu seperti saat aku bilang teh hijaunya tidak pahit..

"Maaf saya baru kembali"

Aku masih bisa melihat kalau kau masih kepedasan Robin..hah..apa aku kena flu ya? Jadi gak kerasa apa-apa

"Robin sepertinya kepedasan ya "

Sepertinya dia malu mendengar nya..

"Papa mau coba?"

"Tidak untuk sekarang"

"Ok!"

•~•~•~•~•~•~•~•
Malam hari..

Ihhh! Gak bisa tidur..apa aku jalan-jalan ke taman ya?. Sekarang aku sudah mulai bisa sedikit sihirku jadi aku akan menggunakan kesempatan ini untuk melompat dari balkon

Hup!

Iya! Aku berhasil! Kakiku tidak merasa sakit .. hm kemana ya?

"Aduh!"

"Ah maafkan saya--Tuan Putri Natalia?"

Hah? Siapa ini? Cantik banget..eh tunggu! Apa ini juga salah satu selir yang Papa masih biarkan hidup?

"Kakak siapa?"

"Aku adalah Nayra Tuan Putri"

Sepertinya dia mengenalku

"Ok kalau begitu senang bertemu dengan mu!"

"Sama halnya dengan saya, Tuan Putri apa anda mengetahui saya?"

Aku langsung menggeleng kan kepala ku dan aku bisa melihat dari mukanya kalau dia senang mendengar nya..kenapa ya? Padahal biasanya para selir selalu bangga dengan status nya itu jika orang-orang mengenalnya

"Untunglah..aku tidak ingin orang-orang mengatakan bahwa aku adalah seorang selir"

Hah? Apa mungkin dia beda? Apa aku salah dengar?

"Kakak kenapa ada disini malam-malam?"

"Tuan Putri tolong jangan bilang ke siapa-siapa ya, tapi .. sebenarnya aku lagi mencoba untuk kabur dari sini tapi aku kepergok lagi ya.."

"Kenapa Kakak ingin kabur?"

"Aku ingin kembali ke tempat tinggal ku bersama nenek ku..dan menikmati hidupku dengan bebas..tapi tuan putri tolong rahasiakan ini ya, hanya anda dan aku yang tau"

"Baik!"

Aku menghabiskan malam itu dengan mendengarkan cerita dari Kakak Nayra , sejujurnya aku tak merasakan kalau dia mempunyai aura jahat seperti selir sebelumya..