"Kalian bicaralah," ujar Awen, pergi meninggalkan ruangan.
***
Namun, setelah beberapa menit berlalu dari sejak Awen meninggalkan mereka. Keduanya masih diam, mungkin pikiran masa lalu kembali bermunculan dalam pikiran, bergentayangan yang mengakibatkan kerongkongan enggan bersuara.
"Lama tidak bertemu, membuatku tidak tahu harus mengatakan apa." Zhao Yong memecahkan keheningan, membuyarkan lamunan.
"Sekarang kau sudah pulih, rencana atau pikiran apa yang akan kau lakukan ke depannya?"
"Aku akan mencari pasukan sebanyak mungkin atau ... mencari sekutu dengan alam lain yang bersedia."
"Untuk mengalahkan Long Jun?"
"Bukan ...."
"Lalu?" Menatap serius, menanti jawaban.
Dengan tatapan yakin, Zhao Yong menatap balik Paman Ming. Sontak, tatapan Zhao Yong berhasil membuat Paman Ming mengalihkan pandangan. Bukan karena canggung, melainkan tatapan Zhao Yong membuat dirinya teringat kembali dengan Zhao Yong yang dikenalnya dulu.
"Kau ingin semua orang merasa takut dengan kehadiranmu? Menjadikan Alam Iblis sebagai alam yang berkuasa?"
"Apakah itu salah? Langit yang memaksaku hidup dalam Alam Manusia dengan kejam, setelahnya terlahir sebagai iblis ... yang kuinginkan adalah kedamaian hati, tapi lagi-lagi dihentikan dan orang yang menghentikan adalah Long Jun, mantan sahabatku bukan orang lain. Bukankah takdir ini sungguh kejam?" Zhao Yong menitikkan air mata.
"Aku tidak percaya dengan takdir. Yang kupercaya adalah hidup yang kujalani, hidup yang akan kubuat. Aku ingin lihat kehidupan seperti apa yang menantiku," tambah Zhao Yong, mengusap pergi air mata yang sempat menghiasi wajahnya.
"Long Jun tidak akan membiarkanmu. Sebagai Dewa Perang yang menjunjung kedamaian, dia tidak akan melepaskanmu," ujar Paman Ming.
"Aku juga tidak akan melepaskan mereka yang menghalangi jalanku," sahut Zhao Yong, tegas.
"Apa kau tahu, alasan di balik Long Jun menjadi Dewa Perang?"
"Dia hanya terlalu bodoh, menganggap semua hal salahnya."
"Terlalu baik dan bertanggung jawab memang bisa diartikan bodoh, tapi ... kebaikan yang ditunjukkan padamu, aku yakin kau tahu artinya."
Tentu aku tahu, dua kali kami bertarung dan dia punya kesempatan membunuhku. Namun, dia hanya melukaiku. Berharap aku kembali menjadi diriku yang dulu, membangunkan Fu Rong dengan menghilangkan Zhao Yong.
"Paman, mari tidak membicarakan hal ini."
"Pikirkan baik-baik, masih belum terlambat untuk berhenti."
Zhao Yong menuangkan air panas ke cangkir, menegak yang kemudian bersikap seolah tidak terjadi apa-apa.
"Bagaimana dengan Paman sendiri? Apa alasan di balik Paman yang tinggal di alam ini?"
"Tidak ada alasan, aku hanya suka berkunjung ke alam lain lalu menyadari Alam Manusia sejatinya alam yang menarik."
Paman Ming mengambil cangkirnya, sesaat melihat air yang mengeluarkan uap tersebut seolah untuk menyembunyikan sesuatu dari balik matanya.
"Lalu bagaimana Paman bisa menjadi tabib?"
"Tidak ada alasan, sama sepertimu yang tiba-tiba terlahir sebagai iblis."
"Lalu kenapa tidak menemuiku setelah tahu semuanya?" tanya Zhao Yong lagi.
"Aku hanya perlu waktu, bersepakat dengan diriku akan perbuatan yang kulakukan dulu sebagai manusia. Kau tahu, peperangan terakhir yang kulakukan dengan mengatasnamakan dirimu ... perang itu berakhir mengantarkan kita dalam kehidupan sekarang ....
KAMU SEDANG MEMBACA
Alohomora : The Three Realms (End)
Fantasy(Sequel Alohomora : The Secret) Kematian merenggut, kehidupan abadi berumur ribuan bahkan sampai ratusan ribu menanti. Namun, kehidupan lalu bagaikan percikan api yang siap berkobar. Kehidupan kacau, keseimbangan pun diuji hingga mendatangkan ujian...