Pulau Mata Sisik - Klan Duyung.
"Brengsek! Beraninya mereka memandang klan kita begitu rendah!"
"Tuan, tenanglah."
"Tenang? Bagaimana bisa diriku tenang setelah melihat harga diri klan ini telah diinjak-injak oleh Alam Langit!" teriak Hu Chen, murka menguasai.
"Posisi kita terlalu lemah, tidak ada cara bagi kita untuk melawan mereka saat ini."
"Xun Xiao! Apa kau benar dari Klan Duyung?! HA?!"
"Tentu! Karena itu aku ingin kau sadar dan tahan emosimu untuk tidak gegabah!" ujar Xun Xiao dengan wajah memerah, bukan karena mabuk atau apa pun. Melainkan karena emosi tertahan.
Hu Chen kembali menelan amarahnya, mengebrak kuat meja, membuat semua orang dalam ruangan yang seperti aula menunduk diam.
Aula yang berhiaskan warna biru dan hijau. Pada bagian dinding serta pilar-pilar terhias dengan cangkang kerang berwarna-warni, bagian lantai bewarna putih marmer, bahkan langit-langit atap berhiaskan sisik-sisik kelap-kelip bagai pelangi, sementara kursi yang diduduki Hu Chen berbentuk cangkang kerang raksasa bewarna ungu.
"Siapa kalian?"
"Minggir!"
"Kalian tidak boleh masuk."
Brukk!
Pintu terbuka lebar, orang-orang dalam aula seketika mundur dari posisi. Sementara Hu Chen dan Xun Xiao segera melangkah ke depan, melihat siapa tamu tak diundang yang telah membuat penjaga pintu aula mereka tak sadarkan diri.
"Kalian pikir sedang di mana dengan beraninya menerobos?!"
"Hu Chen! Tenanglah," tekan Xun Xiao.
"Kurasa Tn. Xun jauh lebih pengertian."
"KAU!"
"Bukankah kau Awen?" sela Xun Xiao.
"Tn. Xun, Anda memang tidak salah dengan rumor yang ada."
"Tidak tahu apa yang membawa Tuan beserta orang-orang ini kemari, apa Klan Duyung ada sesuatu yang menyinggung Alam Iblis? Jika ada kurasa itu hanya kesalahpahaman," ujar Xun Xiao.
"Untuk apa bicara basa-basi! Sudah jelas mereka ingin menggertak kita sama dengan Alam Langit!" teriak Hu Chen.
"Justru kedatangan kami untuk membantu klan kalian."
"Apa maksudmu?" tanya Xun Xiao.
"Untuk jelasnya akan disampaikan Tn. Zhao Yong pribadi, kedatanganku hanya mengantarkan undangan."
"Kami tidak butuh bantuan kalian! Klan Duyung tidaklah selemah yang kalian pikirkan!"
"Tn. Hu Chen, kuharap Anda berpikir baik-baik sebelum menolak," ujar Awen.
"Tidak perlu! Keluar sekarang dan jangan pernah muncul lagi!"
"Jika berubah pikiran, datanglah ke Alam Iblis."
Awen dan lainnya melangkah keluar, sementara Hu Chen dibuat semakin marah. Namun, berbeda dengan Xun Xiao yang malah bersikap tenang, melemparkan pandangan pada Awen dan pengikut lainnya, semakin dan semakin menjauh.
"Bagaimana sekarang? Jelas mereka menolak kita."
"Hu Chen, pria itu jelas tidak bisa melihat peluang di depan. Pantas saja Klan Duyung begitu lemah dan tak berdaya ....
"... Mari kembali dulu dan pikirkan lagi caranya," ujar Awen, sedikit mendesah.
"Tunggu!"
"Tn. Xun?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Alohomora : The Three Realms (End)
Fantasy(Sequel Alohomora : The Secret) Kematian merenggut, kehidupan abadi berumur ribuan bahkan sampai ratusan ribu menanti. Namun, kehidupan lalu bagaikan percikan api yang siap berkobar. Kehidupan kacau, keseimbangan pun diuji hingga mendatangkan ujian...