Chapter 15

85 21 222
                                    

"Gawat! Fuqin, kenapa bisa sudah pulang?" Intip Yue Hua dari atas tembok.

"Bagaimana? Apa yang harus kulakukan?" gumamnya, menggigit-gigit kecil bibirnya tak karuan.

"Hey! Pencuri!"

***

Yang terpanggil sontak memalingkan wajah ke arah suara, turun segera sebelum suara itu berteriak kembali, membuat semua orang dari balik tembok mendengar lalu menangkap dan mengurung dirinya.

Ssttttt ...!

Suara gerbang terbuka terdengar, segera Yue Hua menarik lengan orang yang dirinya ketahui seorang pria, tapi tidak melihat jelas wajahnya berkat situasi gelap saat ini yang tak mendukung. Tampak keduanya bersembunyi di semak-semak.

"Lepaskan ak ...."

Yue Hua menutup rapat mulut pria itu, tak lagi peduli akan perbedaan di antara mereka, pria dan wanita. Dirinya terus berfokus melihat ke arah pelayan rumahnya yang perlahan menjauh.

"Hampir saja ...." Mendesah berat, bangun dan keluar dari semak-semak. Tanpa sadar bahwa pria itu memandang dirinya dengan pandangan menyelisik.

"Berani sekali dirimu mencuri di rumah pejabat istana."

"Mencuri? Siapa yang mencuri?"

"Sudah ketahuan masih tidak mengaku, apalagi bukan mencuri jika memanjat diam-diam."

"Apa penampilanku terlihat seperti pencuri bagimu? Sudahlah ... aku tidak punya waktu bicara denganmu." Yue Hua melangkah pergi.

Pria itu segera menahan, meraih pergelangan tangan Yue Hua, mencengkeram erat lalu menariknya ke tempat yang lebih bercahaya. Dirinya ingin melihat pencuri seperti apa yang telah berhasil dirinya tangkap.

"KAU!"

"KAU!" Saling menunjuk, terbelalak akan sosok yang dilihat. Mungkin, tak menyangka akan pertemuan ini.

"YUE HUA!" panggil seseorang.

"Fuqin!"

"Yue Hua ...? Fuqin?" gumam Cheng Yuan, bergantian melihat ke arah Yue Hua dan Tn. Yan dengan pandangan masih tak menyangka sebelum akhirnya tersenyum, menyadari kenyataan yang pastinya membahagiakan bagi dirinya.

"Beraninya kau diam-diam keluar rumah! Apa kau anggap perkataanku main-main?! HA!"

"Fuqin, bukan seperti itu ... ak-aku ...."

"Laoye sudahlah, bukankah dia sudah kembali dan baik-baik saja. Ini sudah malam tidak baik berteriak di luar seperti ini," ujar ibu, menenangkan.

"Ini semua salahku, aku yang membawa Yue Hua Guniang keluar," potong pria di samping Yue Hua.

"Kau ...?" tanya ibu, penasaran akan sosok pria asing, setidaknya bagi dirinya.

"Taizi ... ke-kenapa bisa kalian ...?" Tn. Yan kaget, lebih tepatnya bingung melihat kebersamaan mereka.

"Taizi?" ucap Yue Hua dan ibu tak percaya, tak menyangka.

"Hormat pada Taizi," ujar ayah dan ibu bersamaan, menunduk.

"Apa yang kau lakukan? Beri hormatmu," ujar ayah, melempar pandangan pada putrinya yang masih kebingungan.

"Yue Hua memberi hormat pada Taizi."

"Tidak perlu sungkan, kita akan segera menjadi keluarga."

Cheng Yuan terus saja melihat Yue Hua, bahkan saat Tn. Yan dan Ny. Yan bicara. Membuat Yue Hua bertingkah tidak seperti biasanya, berpura-pura dengan tidak melihat ke arah Cheng Yuan seolah fokus mendengar perkataan orang tuanya. Padahal, mungkin saja tak satu pun dari setiap perkataan itu didengarnya dengan baik.

Alohomora : The Three Realms (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang