"Zhao Yong, tidak!"
Dalam sekejap kejapan mata, cahaya kebiruan menyerang Zhao Yong yang hendak meraih pedang yang berputar-putar di hadapannya. Mementalkan dirinya yang menghadang sebelum sempat meraih pedang tersebut.
Keduanya saling menyerang, melesat ke sana-sini masuk dalam awan hitam. Tak lagi dapat melihat keberadaan keduanya selain cahaya biru dan merah yang meledak-ledak, layaknya petir di atas sana.
"Kau pikir bisa melindungi setiap alam? Long Jun ... sadarlah, semua hal yang terjadi pada kita bukanlah takdir melainkan permainan Langit."
"Tidak peduli permainan Langit atau bukan, aku akan melindungi setiap kehidupan saat ini, menyatukan setiap alam untuk hidup damai dan ...! Menjadikan Alam Langit sebagai aturan mutlak enam alam."
"Maka bawalah keinginanmu bersamaan dengan kehampaanmu!"
Tubuh Zhao Yong sontak mengeluarkan api, melesat turun dari gumpalan awan dengan pandangan mengunci erat pada pedang yang masih berputar-putar di tempat. Sementara Long Jun di atas sana, mengangkat pedang yang menciptakan percikan petir pada ujungnya sebelum akhirnya menjadi batang petir raksasa, melibas ke udara yang membentuk wujud naga, mengejar Zhao Yong yang hampir meraih gagang pedangnya.
Sontak, Zhao Yong berbalik akan energi kuat yang dirasakan. Namun, tidak ada ketakutan yang terpancar dari matanya. Dirinya menyembur api dari kedua tangannya yang membentuk kepala naga besar, melahap habis naga petir tak tersisa. Hanya percikan-percikan api yang kini menghiasi langit, jatuh ke dataran yang masih kacau akan pertempuran.
"TIDAK!!!"
Zhao Yong meraih pedang, menarik dan mengacungkannya. Perlahan mengarahkan mata runcingnya ke bawah. Sontak pula, ribuan pedang di langit berdesing berterbangan turun.
Hal sama juga dialami oleh alam lainnya. Hujan pedang memaksa menebus perisai, menancap dengan sedikit demi sedikit menembus. Tak tahu, berapa lama lagi perisai akan bertahan mengingat energi yang semakin terkuras dari para pasukan. Begitu pula dengan mereka yang menahan lingkaran hitam.
Kini pusat dari medan pertempuran dipenuhi suara erangan kesakitan, bau amis darah menguar bersamaan suara dentingan pedang yang memekikkan. Long Jun sesaat hanya terdiam menyaksikan, tampak berpikir sebelum akhirnya mengalihkan pandangan pada Zhao Yong yang tersenyum menang.
Tidak peduli bagaimana pedang-pedang itu dihancurkan. Pedang akan kembali lagi layaknya phoenix yang terlahir kembali dari abu. Kemunculan pedang tersebut seolah menambah ribuan pasukan baru bagi Alam Iblis. Tentu, Alam Langit akan kewalahan dengan jumlah yang tak berimbang ini.
"Ta Hai!"
Suara gema Long Jun sontak menghentikan Ta Hai, mengalihkan pandangan pada Long Jun yang kemudian dengan sigap Ta Hai memunculkan pedang energinya, menghunjam pada tanah, menggetarkan dengan cahaya menyilaukan yang mungkin bisa membutakan mata yang melihat.
"Semuanya berkumpul!" teriak Ta Hai.
Para pasukan Alam Iblis menghentikan serangan akibat cahaya tersebut, hal itu dijadikan kesempatan bagi pasukan langit mundur, berkumpul ke sisi Ta Hai sebelum akhirnya membentuk formasi perlindungan.
Ta Hai seketika menarik kembali pedangnya, menghilangkan cahaya menyilaukan. Sedangkan pedang-pedang yang bertebaran hanya menyerang tanpa bisa menembus perisai pelindung, meninggalkan suara dentingan juga desingan yang mengganggu.
"Awen! Hancurkan mereka!"
Mendengar itu, Awen sontak menyeringai. Meringankan tubuhnya melayang, mengibas-ngibas pedang ke udara berkali-kali, memunculkan sinar-sinar kehitaman hingga memunculkan wujud palu raksasa. Pertunjukan yang membuat Zhao Yong menyeringai puas, mengalihkan pandangan pada Long Jun yang terdiam, tenggelam dalam pikiran.
Dentuman terus terjadi, ledakan terus dan terus terdengar, palu raksasa terus menekan dan memukul cahaya perisai yang kini terlihat remang-remang dengan orang-orang di dalamnya terus menahan sekuat mungkin. Saat itu, Long Jun melesat turun dengan tubuh bercahaya, terlihat seolah dirinya berubah menjadi beberapa lapis bayangan sebelum akhirnya menapakkan kaki.
"Long Jun!" panggil Ta Hai, mata tak bisa lepas darinya. Namun, tampak tidak perlu baginya untuk terlalu khawatir.
Tidak ada satu pun pedang yang bisa menghantam Long Jun, seolah takut akan dirinya yang bersinar saat ini. Begitu mengangkat sebelah tangan, tampak cahaya keemasan keluar yang kemudian membentuk tapak raksasa emas, menghantam semua musuh di hadapannya hingga terpental bahkan pedang yang melayang-layang sendiri runtuh seketika, menghilang.
"Kau baik-baik saja, Ta Hai?"
"Jangan khawatir, uruslah urusanmu."
"Hmmm, jagalah dirimu."
"Long Jun ...! Berhati-hatilah, kami semua membutuhkanmu, enam alam membutuhkanmu."
Tersenyum, Long Jun kembali melayangkan tubuhnya berhadapan dengan Zhao Yong yang kini sibuk menyalurkan energi pada pasukannya yang terluka akibat serangan Long Jun barusan.
"Zhao Yong, cukup ...! CUKUP!!!"
Zhao Yong yang merasa yakin akan semua pasukannya baik-baik saja kini, mengalihkan pandangan. Mata kembali nyalang merah dan lingkaran hitam dari segala alam kini menghisap lebih kuat. Mengantarkan energi yang tertampung pada tubuh Zhao Yong dalam skala yang lebih besar dari sebelumnya. Sontak, suara tawa Zhao Yong bergema.
Gantinya, setiap alam tak lagi kuat menahan hisapan lingkaran hitam. Tak lagi terlihat perisai pelindung, hanya suara dentingan pedang yang memenuhi lengkap dengan suara erangan kesakitan termasuk cahaya kerlap-kerlip alam yang terus menguap tiada henti. Menjadikan alam terlihat tua dan kusam.
Selain itu, kini Cheng Yuan dan Yuan Feng lengkap dengan pasukan kerajaan telah bergabung bersama Ding Bei juga Zhen Xi dengan pasukan langit lainnya, bertarung dengan ratusan pedang yang tiada hentinya berdatangan dari langit, tentunya hanya dengan mengandalkan tameng, busur dan panah saja.
Pedang saat ini hanya digunakan oleh pasukan langit tak terkecuali Ding Bei serta Zhen Xi juga, itu pun pedang yang digunakan adalah pedang energi mereka sendiri. Tanpa bisa menciptakan jenis pedang lainnya untuk digunakan manusia, mengingat segala jenis pedang pada akhirnya akan berganti menyerang.
Asap atau debu memenuhi kota lengkap akan suara teriakan dan tangisan orang-orang. Tak lagi tahu hari malam atau masih siang, terasa bagai siang tak akan muncul lagi dan Langit tak lagi akan membantu. Berjuang, melawan dan menahan, hanya itulah yang semua orang lakukan dalam alam yang benar-benar sepenuhnya layu. Bagaikan sekuntum bunga yang menguncup untuk siap terjatuh dalam kehampaan tiada akhir.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alohomora : The Three Realms (End)
Fantasy(Sequel Alohomora : The Secret) Kematian merenggut, kehidupan abadi berumur ribuan bahkan sampai ratusan ribu menanti. Namun, kehidupan lalu bagaikan percikan api yang siap berkobar. Kehidupan kacau, keseimbangan pun diuji hingga mendatangkan ujian...