Yue Hua yang tertidur sontak terbangun dengan memegang dadanya yang berdegup kencang. Gemuruh yang berakhir layaknya suara ledakan besar, berhasil membulatkan sepasang matanya. Ledakan berupa cahaya kerlap-kerlip setiap alam yang tertampung, menyesap masuk ke dalam tubuh Zhao Yong yang kini melayang dengan cahaya besar di belakangnya.
"Hari ini! Perbatasan Alam Iblis dan Langit ini akan menjadi saksi bersejarah akan pertarungan kita!"
Zhao Yong mengarahkan satu lengannya ke bawah, meluncurkan cahaya hitam kemerahan ke arah Long Jun yang dengan mudah dihentikan oleh cahaya kebiruan. Pertemuan kedua cahaya yang bertolak belakang ini sontak menciptakan ledakan, memanggil awan gelap dengan mengusir matahari. Selain itu, sebagai pembukaan akan dimulainya peperangan.
Anak panah saling beradu, cahaya bersinar pada ujung mata pisau. Cahaya putih pada kubuh Alam Langit dan hitam pada Alam Iblis. Ketika kedua panah menghunjam sasaran, hanya kehampaan berupa abu yang bermunculan, tanpa suara erangan kesakitan atau apa pun. Bahkan, panah ikut menghilang bersamaan.
"Ta Hai, kuserahkan pasukan padamu," ujar Long Jun.
"Baik! Kau berhati-hatilah."
Long Jun seketika melayangkan tubuhnya ke udara, menghampiri Zhao Yong yang menikmati kekacauan di atas sana. Arah gerak matanya seketika mengikuti arah datangnya Long Jun, menyeringai dengan mata nyalang merahnya.
"Kau sungguh sudah tersesat sangat dalam."
"Berhenti mengatakan hal tak berguna! Mari bertarung dan tentukan pemenang akhirnya!" teriaknya yang menggema.
Sekejap, tak lagi terlihat keberadaan Zhao Yong. Muncul begitu saja tepat di belakang Long Jun yang terdiam, mengarahkan pedang untuk menghunjam yang sontak berakhir menghunjam udara.
Zhao Yong menyeringai, tampak menikmati situasi. Dirinya kembali bergerak dalam kecepatan tak kasat mata, begitu pula dengan Long Jun. Jika dilihat dari bawah, keduanya hanya berwujud cahaya biru dan merah yang muncul dan menghilang bersamaan. Meninggalkan bunyi dentingan sebagai tanda bahwa keduanya memang saling bertarung.
Sementara Ta Hai, sibuk berhadapan dengan Awen yang sama-sama diberi kepercayaan untuk mengatur pasukan. Mengarahkan panah pada Awen yang terlihat tenang menanti, melepaskan dengan meninggalkan suara desingan, melesat cepat yang kemudian tertahan oleh cahaya hitam sebelum akhirnya melebur halus, bergabung ke tanah gersang. Saat itu, tak lagi terlihat sosok Ta Hai. Awen mengedarkan pandangan ke segala arah, bertarung dan memusnahkan siapa pun yang menyerangnya dengan mata was-was.
"HIYAA!!!"
BRAK!
Tanah gemetar, retakan demi retakan bercahayakan kekuningan semakin mendekat. Namun, Awen tidak menghindar melainkan mengangkat tangan kanannya, menghantam keras pijakan.
BOOM!!!
Aliran yang merambat sontak berhenti, bebatuan tanah berhamburan, menghantam siapa pun yang berada di dekatnya. Tanpa menunda, Awen segera melayangkan serangan balasan, menerbangkan bebatuan besar yang berselimut api pada Ta Hai secara bertubi-tubi.
Tersenyum, cahaya kekuningan bertubi-tubi pun Ta Hai keluarkan, mengubah bebatuan api menjadi debu halus dengan Ta Hai yang tak hentinya melesat maju, melewati bebatuan yang masih menghunjam dengan lincahnya hingga kembali mengibas sekali pedangnya, mengirim cahaya kekuningan berbentuk pedang raksasa.
Seketika Awen memutarkan pedangnya ke atas dalam kecepatan yang manusia biasa tak akan bisa lihat, memunculkan cahaya api yang perlahan membentuk perisai besar, mengarahkan pada pedang raksasa yang hendak menghantam dirinya. Saling beradu, saling menahan sebelum akhirnya cahaya menyilaukan memenuhi kedua pasang mata mereka, menyebar dengan meluluhlantakkan sekitar.
Melihat Awen yang baik-baik saja di bawah sana, seketika Zhao Yong melayangkan pedangnya dan membelah pedang menjadi tiga bagian. Dua pedang di sisi kiri dan kanan melesat ke atas dengan satu pedang masih berputar-putar di tempat.
"Zhao Yong! Mungkinkah kau ...?!"
Zhao Yong hanya menyeringai, suara desingan bahkan dentingan yang kuat mulai terdengar. Long Jun melihat ke bawah, tampak panik dan khawatir akan situasi saat ini. Bahkan, bukan hanya di sana suara itu terdengar, melainkan hampir setiap alam mendengar hal yang sama. Termasuk Alam Manusia yang kini tampak kacau, banyak bangunan yang runtuh, puing-puing terhisap menjadi debu sebelum masuk dalam lingkaran hitam.
Ding Bei dan Zhen Xi selaku yang bertanggung jawab dalam Alam Manusia dengan semampunya menahan lingkaran hitam yang semakin kuat, sementara pasukan langit terus menyalurkan energi mempertahankan perisai pelindung.
Hal yang dialami Wen Rou di Alam Binatang juga tak kalah bedanya, begitu pula dengan Yang Jian di Alam Bunga serta Jiang Zhong di Laut Timur, bahkan Alam Roh sekalipun tidak lepas dari kekacauan saat ini.
"Suara apa ini?" tanya Cheng Yuan.
"Seperti suara ... ped ...."
Pedang yang ada pada genggaman Yuan Feng sontak tertarik keluar sendiri dari sarungnya, begitu pula dengan pedang Cheng Yuan yang tergantung. Kedua pedang melayang, keluar seolah terpanggil akan suara dentingan.
Keduanya keluar, terperangah dalam keterkejutan menatap langit. Ribuan pedang melayang, berputar-putar menunjukkan mata runcingnya ke bawah, siap menghunjam kapan pun.
"Apa-apaan ini?" lirih Yuan Feng.
Keterkejutan juga dialami oleh Yue Hua. Meskipun terkurung, tapi dirinya bisa menyaksikan seluruh kekacauan dari balik cermin buatan Paman Ming yang terpampang jelas di hadapannya.
"Zhao Yong benar-benar sudah gila!"
"Ini bukan kegilaan, melainkan penghancuran," ujar Paman Ming.
"Bagaimana mungkin Paman membiarkan dia melakukan hal gila ini?!"
"Cepat atau lambat peperangan seperti ini pasti akan terjadi. Yue Hua ... apa kau pikir Alam Langit akan membiarkan Alam Iblis begitu saja?"
"Tentu akan, Alam Langit tidak akan melukai apa pun seperti kalian," tekan Yue Hua.
"Kau salah ... Langit pada dasarnya memaksa Long Jun untuk memusnahkan Zhao Yong. Langit tidak ingin mengotori tangan dan meminta Long Jun sebagai gantinya."
"Apa maksudmu, Paman?"
"Langit tidaklah semurni dan sebaik yang kau bayangkan. Jika ingin memusnahkan Zhao Yong, kenapa malah melahirkan Zhao Yong sebagai iblis? Kenapa membiarkan Long Jun dan Zhao Yong menjadi dua makhluk yang berbeda? Kenapa ...?! Menjadikan kami semua yang terlibat akan masa kehidupan manusia Zhao Yong terlahir sebagai abadi?"
"... Wen Rou, Ding Bei, Yang Jian dan Zhen Xi sebagai pemimpin alam. Termasuk aku yang lahir di Alam Roh. Kenapa tidak kami semua dimusnahkan saja? Bahkan melahirkan dirimu dan Lu Ring sebagai manusia. Bukankah ini semua jelas permainan Langit?"
"Pasti ada hal baiknya dari semua ini. Langit tidak akan bertindak sekejam ini tanpa alasan ... atau mungkin, semua ini hanya untuk mengajarkan kalian semua ... menerima takdir hidup dan melepaskan ikatan benci kalian."
Suara dentingan yang semakin keras berhasil mengalihkan perhatian keduanya. Begitu pula dengan semua orang dalam setiap alam, terlebih Long Jun yang berhadapan langsung dengan pembuat onarnya.
"Zhao Yong, tidak!"
![](https://img.wattpad.com/cover/232207575-288-k593493.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Alohomora : The Three Realms (End)
Fantasi(Sequel Alohomora : The Secret) Kematian merenggut, kehidupan abadi berumur ribuan bahkan sampai ratusan ribu menanti. Namun, kehidupan lalu bagaikan percikan api yang siap berkobar. Kehidupan kacau, keseimbangan pun diuji hingga mendatangkan ujian...