Chapter 61

52 13 175
                                    

"Aku hanya ingin tahu kebenarannya."

Barangkali akan ada gunanya suatu saat nanti.

***

Beberapa saat setelahnya, Si Ming kembali dengan membawa buku tebal kecokelatan. Menunjukkan pada Long Jun yang entah kenapa sontak terpaku, mata bergetar yang diakhiri dengan desahan lembut.

"Yan Yue Hua jelas tidak memiliki kehidupan masa lalu, kehidupannya saat ini adalah murni yang pertama kali."

"Lalu ... wajahnya, kenapa ...?" Wen Rou jelas terkejut, merebut buku tersebut dari Long Jun.

"Bagaimana mungkin ini terjadi?" gumam Ta Hai.

"Aku tahu kalian pasti mengira Yue Hua ini reinkarnasi Ayong, tapi perlu kuberitahu ... Ayong tidak akan bisa bereinkarnasi." Keseriusan Si Ming sontak menarik pasang mata ke arahnya.

"Apa maksudmu? Apa yang terjadi pada jiwanya?"

"Mengenai kemiripan wajah, tentu aku sendiri tidak bisa menjelaskannya, Tian Di. Itu ... murni Langit yang menentukan, tapi aku bisa menjelaskan yang terjadi pada jiwa Ayong."

"Katakan," pinta Wen Rou cepat.

"Semasa Ayong hidup, tepatnya sebelum kematiannya. Ayong pernah mengatakan sesuatu dan menjadikan darahnya sebagai tanda keseriusannya."

"Aku akan menerima hukuman mati, tapi ...! Jika setelahnya terbukti diriku tidak bersalah ... maka kehidupan kalian semua bahkan keturunan-keturunan kalian dari berbagai generasi akan menanggung dosa-dosa kalian," lirih Long Jun, layaknya seseorang yang sedang membaca buku kehidupan masa lalu dalam kepalanya.

"Benar, Ayong mengatakan hal itu dan menggores telapak tangan, meneteskan darahnya." Wen Rou membenarkan seolah kejadian itu barulah terjadi kemarin.

"Perkataan itu yang membuat rohnya melebur dan jiwa menghilang, menyatu dengan Alam Manusia. Setiap hal yang terjadi pada manusia baik perang, penyakit, rasa dengki, iri dan hal buruk lainnya ... itulah Ayong," jelas Si Ming.

"Jika Zhao Yong tahu ... bukankah ini akan menjadi masalah baru?" tanya Ta Hai.

"Zhao Yong, tentu akan semakin marah akan kehidupan." Wen Rou menyentuh pelipisnya, memijat-mijat ringan.

Long Jun hanya memejamkan mata, menenangkan dirinya yang masih terkejut. Begitu mata terbuka kembali, dirinya menatap arah gerak jarum lempengan tembaga emas. Jauh dalam matanya terpancar kekhawatiran lengkap dengan kristal-kristal bening.

***

"Paman ...! Awen!"

"Mo Wang." Hormat keduanya.

"Shehan? Xun Xiao?"

"Mereka sudah pergi dan siap bertindak sesuai perkataanmu," jawab Awen.

"Paman, kenapa ...? Masih kurang setuju dengan arahanku?"

"Jelas aku paham perasaanmu, tapi kenapa makhluk lainnya yang tak ada hubungannya dengan konflik kita harus ikut menderita?"

"Cukup! Paman, ingat siapa dirimu sekarang," tekan Zhao Yong.

"Tentu aku ingat! Bahkan tahu betul besarnya ambisimu saat ini." Tatap lekat Paman.

"Baiklah ... Paman mungkin hanya butuh sedikit waktu lagi untuk menerima, bukankah begitu, Paman?" Awen bermaksud menghentikan ketegangan.

"Jika begitu, pikirkan cara yang dapat menguntungkan Alam Iblis nantinya," tekan Zhao Yong lagi.

"Paman," panggil Awen, menyadarkan dirinya untuk merespon.

Alohomora : The Three Realms (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang