Aku sudah melakukan tugasku, apa semua akan baik-baik saja?
Pastinya akan seperti apa, serahkan saja pada Long Jun yang kini baru saja bergabung dengan lainnya. Duduk, menegak teh dengan santai, memandang setiap dari mereka yang hadir dengan tatapan tak bisa diartikan.
"Aku sudah menjelaskan semuanya pada Cheng Yuan dan Yue Hua."
"Tian Di yakin cara ini akan berhasil?" tanya Wen Rou.
"Kita akan tahu nanti."
"Apa perlu bagiku dan Zhen Xi turun kembali membantu Cheng Yuan?" tanya Ding Bei.
"Tentu, kali ini bawa pasukan langit lebih banyak dari sebelumnya," jawab Long Jun.
"Jadi kali ini ... Tian Di benar-benar akan turun langsung melawan Zhao Yong?" tanya Yang Jian yang terkesan menyela.
"Hmm ... aku harus mengakhiri semuanya jika ingin mengembalikan kedamaian untuk seterusnya."
"Tian Di akan membunuhnya ... kali ini?"
Sejenak, pertanyaan Ta Hai mendiamkan semua orang yang hadir. Begitu angin menerobos masuk, memenuhi ruangan paviliun, menyentuh lonceng yang tergantung. Barulah, semua kembali ke semula, memandang lekat Long Jun.
"Apa yang buruk harus disingkirkan, apa yang baik harus dipertahankan. Jika dengan menyingkirkannya adalah yang terbaik ... maka akan kulakukan."
"Itu berarti, Tian Di masih ragu akan memusnahkannya atau tidak, bukankah begitu?" tanya Wen Rou.
Long Jun tersenyum, senyum yang tidak dipahami semua orang dan tidak ada pula yang berani menanyakan arti dari balik senyuman itu.
"Tian Di adalah Tian Di, tentu akan melakukan yang terbaik." Zhen Xi mengutarakannya dengan senyuman hangat.
"Kali ini, kalian lakukan seperti sebelumnya ... jaga alam kalian masing-masing. Biarkan aku dan pasukan kunlun yang melawan Zhao Yong."
"Apa Tian Di merasa, Zhao Yong akan kembali menyerang dengan cara sebelumnya?" tanya Ta Hai.
"Aku hanya merasa, dia akan melakukan hal lainnya untuk menghentikan sesuatu yang akan menguntungkan diriku."
"Tian Di, bukankah akan lebih baik jika kami semua ikut membantumu alih-alih menjaga tempat kami?" Jiang Zhong jelas tak setuju, ada semacam sikap ingin membantah dari pancaran kedua matanya. Namun, diurungkannya.
"Aku tahu kalian semua khawatir, tapi dengarkan aku ... aku tahu apa yang harus kulakukan."
Long Jun kemudian mengajak semuanya bersulang, menikmati teh dengan raut santai, tapi dengan mata penuh kekhawatiran. Kekhawatiran yang mungkin hanya Wen Rou dan Ta Hai saja yang melihat. Terbukti dari kebersamaan mereka setelah yang lainnya pergi.
"Katakan."
"Apa maksudmu, Wen Rou ...? Aku sudah mengatakan apa yang ingin kukatakan tadi."
"Kau pikir bisa membohongi kami? Katakan, apa yang mengganggumu," tambah Ta Hai.
Long Jun menatap keduanya bergantian, bangun dari duduknya menuju halaman depan, melihat angin yang menggerakkan pohon bonsai lengkap dengan suara lonceng yang terus saja bergemerincing.
"Perang kali ini tentu akan lebih besar dari sebelumnya, bagaimana bisa diriku tidak khawatir?"
"Zhao Yong ... jika kau gagal menggoyahkan hatinya, apa mungkin kau ...?" Wen Rou serius memandang Long Jun yang juga memandang dirinya.
"Tidak ...! Long Jun, kau tidak bisa melakukan itu," tegas Ta Hai.
"Jika dengan menghentikan degupan jantungku bisa memberikan kedamaian, kenapa tidak?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Alohomora : The Three Realms (End)
Fantasy(Sequel Alohomora : The Secret) Kematian merenggut, kehidupan abadi berumur ribuan bahkan sampai ratusan ribu menanti. Namun, kehidupan lalu bagaikan percikan api yang siap berkobar. Kehidupan kacau, keseimbangan pun diuji hingga mendatangkan ujian...