Ada Lagi

406 143 55
                                        

Jangan lupa klik bintang ya sayang. I love you tiga ribu. Thank you.

***

Sephora, Paris Van Java - Sukajadi, North Bandung

"Mau gue pergokin ga?" Tawar Krystal. Lah, ternyata gadis itu masih tetap pada kebiasaan lama. Memergoki orang terdekatnya jalan bersama makluk lain -- bukan dengan pasangannya.

"Ngapain?" Tanya Sera heran berikut kening yang ikut berkerut. Kenapa juga harus memergoki Sehun dengan manusia tak penting? Kurang kerjaan sekali.

"Lah si curut masih aja nanya kenapa. Ga sayang suami lo?" Waduh, kata-kata Joan membanting uluh hati Sera. Namun, ekspresi malas ia utarakan diwajah lalu merotasi mata tak minat. "Males ribut gue. Keluar aja yuk ah." Balas Sera santai.

Sudah tiga bulan ini Sera terapi emosional. Menjadi lebih tenang adalah hal yang ia inginkan sejak lama. Makanya ia tak pernah ambil pusing dengan masalah sepele termasuk pernikahan dan segala isi ceritanya.

Dia pikir sudah cukup banyak emosinya terkuras karena pekerjaan. Cukup itu saja yang membuat tensinya naik.

Sayanganya, Sera yang sedang mengurangi sifat emosional malah jadi terlihat apatis dimata sahabatnya. Ya masa sih, mana ada istri yang lihat suami jalan berdua dengan wanita lain tapi tak marah dan malah pergi tak peduli? Dikata istri macam apa dia itu?

Kalau ini sudah adegan sinetron, kebanyakan sang istri pasti akan mendatangi mereka, murka bahkan ada yang sampai mengamuk, kan? Ribut dan berkelahi meskipun di depan banyak orang.

Nyatanya, para wanita yang menjadi sahabat seperjuangannya itu tak tahu banyak peristiwa dibalik perjodohan Sera dan Sehun. "Ga seru ah lo. Tunggu sini, sembunyi aja sama si Joan sono. Ayo La." Ajak Krystal pada calon adik ipar.

"Jangan rusak rumah tangga gue deh, Tal." Sera terus saja berucap santai sambil membaca ingredients produk serum yang dipegangnya.

"Ya engga lah, kampret! Yang ada tuh cewek kelabang yang ngerusak! Muka gila lo!" Krystal jadi emosi karena sikap Sera yang kelewat enjoy bukan karena perkataannya. Padahal tadi dirinya yang bilang jangan salah sangka pada orang. Tapi dia sudah terlanjur menangkap basah tersangka. Jadi, mau tak mau hipotesa Joan juga ikut berputar di otak.

Sedang Krystal yang kelihatan emosi. Disana masih terlihat Sehun yang cekikikan bersama Gisel dan sesekali diusapnya kepala wanita itu. Tak mau melepas momen, Krystal dan Kaila langsung menghampiri. Mereka memang hebat kalau urusan kekacauan.

"Sehun?" Suara Krystal terdengar cukup keras. Pria yang dipanggil namanya menoleh ke sumber suara, "Loh tal, ngapain lo disini?" Tanyanya santai.

"Yee yang ada gue yang tanya lo. Ngapain dimari? Gue sih belanja." Jawab Krytal tak kalah santai sambil menatap Sehun.

Kaila mulai ikut dalam percakapan, "Eh siapa nih, Hun? A-dik lo masa?" Ujarnya terdengar agak tidak yakin ketika melihat Gisel. Sehun lantas tertawa, "Bukan bukan." Jawab Sehun disela tawanya sambil menggelengkan kepala dan mengayunkan telapak tangan tanda bukan.

Sementara raut wajah Gisel berubah masam. Merasa kesal kalau dirinya dibilang adik, ditambah lagi jawaban Sehun yang cuma bukan. Memangnya mau dijawab apalagi? Memang bukan, kan?

"Gue kira adik lo." Tembak Kaila lagi.

"Bukan.." Sehun masih mengelak disisa tawanya tapi tak memberi penjelasan lebih.

Merasa tak puas Kaila mengorek lagi informasi, "Tuh kan bukan, Tal. Makanya gue agak ga yakin nanyanya. Sepupu lo?"

Sehun menggaruk tengkuknya yang tak gatal, "Bukan juga sih.." Dirinya mulai merasa tak nyaman dan agak kikuk saat ini. Tumben sekali sikap Sehun yang satu ini muncul. Apa karena tertangkap tangan sedang jalan berduaan dengan wanita lain yang bukan adik ataupun sepupunya?

Husband in LawTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang