Welcome HILERS! Kembali lagi di cerita kehidupan Sera dan Sehun. Maaf aku up lama, soale pas terakhir aku up kena broken heart huhu. Langsung aja yuk baca, vote, dan komen. Terimakasih, aku cinta kalian semua.
***
Tama Group Building - Soetta, East Bandung
Sudah sebulan Sera memberanikan diri untuk keluar dari zona nyaman tidak nyamannya. Berbagai alasan membuat dirinya lebih bertekad untuk bisa menghampiri dunia. Ya meski masih banyak didampingi, tapi tetap saja perkembangan positifnya cukup progresif.
Jika dulu yang selalu stand by menjadi pendamping adalah Brian, Chandra, dan Banyu. Kali ini satu personil gabungan bertambah. Sehun Adimasta terdaftar disana. Berangkat ke kantor pun sama-sama. Selain karena satu arah tempat kerja, wajar juga kan kalau suami antar jemput istri? Ditambah lagi dengan kondisi Sera yang seperti sekarang.
"Pulang bareng Chandra ga papa, kan?" tanya Sehun sambil membawa mobil masuk ke area Tama Group Building.
"Hmm..." hanya itu jawaban yang keluar dari mulut Sera.
"Gue juga pulang agak malem, kalau ada apa-apa telepon. Jangan tidur kemaleman." pesan pria yang kini menginjak rem mobil. Mengalihkan pandangannya pada Sera yang sedang membuka seat belt.
Tanpa bicara Sera buka pintu mobil. Kakinya sudah keluar dari sana, tapi tangannya tertahan. Sera berpaling dan memandang Sehun datar. "Apa?"
Bukannya menjawab, Sehun hanya diam menatap. Tak mau lama menunggu, Sera lepas genggaman tangan itu. "Ga jelas." cibir Sera sinis tepat ketika ia turun.
Porsche Taycan Turbo di depan lobi Tama Group Building masih diam. Sehun menunggu Sera masuk sampai tak nampak lagi punggungnya. Ia lihat beberapa karyawan termasuk satpam yang menyapa istrinya. Ia pandang senyum itu. Kenapa saat bersama dirinya Sera tak pernah membawa sunggingan ramah yang sedang ia lihat sekarang ini?
Menghalau semua yang berkecamuk dalam pikiran, Sehun segara melenggang pergi. Memberi klakson pada Jono salah satu satpam Tama Group sebagai tanda pamit. Kemudian dibalas anggukan dan tangan yang diangkat sejajar kepala seperti memberi sapa. Sehun cukup kenal pria kepala empat itu karena sering berbincang dengannya selagi menunggu Sera pulang ngantor.
CEO's Room, Adimasta Building - Buah Batu, Soetta Road, South Bandung
"Berkas yang kemarin saya minta mana, Nis?" tagih Sehun begitu ia sampai ruang kerja.
"Sudah ada di meja Bapak."
"Selesai saya recheck langsung kamu kirim ya."
"Baik, pak. Oh iya pak, terkait proyek Andala kemarin, apa akan langsung di acc?"
"Kita liat dulu aja tawaran terakhir mereka berapa. Kalau sesuai dengan yang kemarin kita minta, mungkin akan kita ambil."
"Hari ini schedule saya apa aja?" lanjut Sehun.
"Hari ini tidak terlalu padat, pak. Jam 8 pagi ada online meeting dengan developer di Jepang sampai jam 10, kemudian jam 10.30 ke Lembang untuk cek proyek Manata, sisanya bapak di kantor untuk cek berkas aja."
"Kalau gitu jam tiga saya off ya."
"Baik, pak."

KAMU SEDANG MEMBACA
Husband in Law
FanfictionMelalui dalih persahabatan dua pria paruh baya, akhirnya terjadi ijab kabul yang menciptakan hubungan tak di inginkan antara dua manusia. Mulai saat ini Serayunika Haditama mau tak mau harus hidup sebagai istri dari Sehun Adimasta. Karena bagi Sera...