Hola! Wahai cantik dan tampan jangan lupa tekan bintang dipojok kanan atas atau pojok kiri bawah ya, sertakan komen disetiap line. Terimakasih. Aku sayang kalian.
***
Sera and Sehun's House - Dago, North Bandung
Kanjeng Ratu : Ra buka gerbang rumah.
Begitu pesan masuk dari Mira. Sera yang baru selesai berpakaian langsung turun ke lantai satu dan melihat cctv gerbang. Benar saja, mobil Mira sudah menunggu disana. Ia tekan salah satu tombol diinterkom dan langsung berjalan keluar rumah menyambut Mira.
Tumben Mira datang tanpa pemberitahuan terlebih dahulu. Untung saja Sehun sedang diluar. Kalau sampai ketahuan suaminya hobi membawa wanita lain kerumah, bisa-bisa yang diamuk bukan hanya Sehun tapi juga dirinya.
"Tumben kesini bilangnya pas udah sampe?" Tanya Sera begitu langkah kaki Mira menyentuh lantai rumah.
Pasalnya sudah dua kali Mira begitu. Kalau begini caranya ia harus selalu waspada dengan kedatangan yang tiba-tiba.
"Emang Mama kalau kesini mesti laporan dulu gitu?"
"Ya kan biasanya juga ngasih tau dulu. Kalau aku lagi ga dirumah kaya waktu itu gimana coba? Kan percuma."
Mira lebih memilih untuk menghiraukan alasan Sera dan masuk ke rumah. "Sepi, Ra. Sehun mana?"
"Main tennis sama temennya. Itu apaan?" Sera melirik pada paper bag yang ditenteng tangan kanan Mira.
"Kemarin Mama masak rendang. Sekalian aja nih buat kamu sama Sehun juga." Katanya lalu menyodorkan paper bag pada Sera.
Diambilnya masakan Mira, "Asik menu favorit nih. Gracias!" Seru Sera lalu memeluk Mira.
"Jangan dimakan banyak banyak." Mira seolah mengingatkan Sera pada pantangan makannya.
"Siap kanjeng ratu pantai utara." Panggilan itu selalu Sera ungkapkan ketika ia patuh pada perintah Mira. "Tumben Papa ga ngekor?" Lanjutnya.
Hardiansyah memang kerap kali ikut kemana pun Mira pergi. Sera juga tak mengerti kenapa Hardiansyah sampai sebegitunya. Seolah sang Papa sudah dipelet oleh Mamanya.
"Papa lagi golf sama klien. Tadinya Mama disuruh ikut, tapi mau ada arisan dirumah tante Sina."
"Terus kenapa kesini?"
"Kan ngaterin ini cinta." Mira merotasi matanya. Otak anak bungsunya kadang memang harus diatur ulang karena suka mendadak lemot.
"Kamu mau kemana? Tumben pagi udah rapi aja."
"Jalan sama Brian. Udah lama ga berduaan soalnya."
"Jangan keseringan. Nanti Sehun apa-apa lagi."
"Tenang aja, ga bakalan kok."
Iya tak apa apa. Toh Sehun juga bebas menjalin hubungan dengan yang lain bahkan di depan dirinya. Jadi ia pikir, sekarang dirinya pun akan melakukan hal yang sama?
Sera lebih suka permainan yang adil. Apalagi kalau menyangkut harga dirinya. Ia tak akan segan-segan. Pasca kejadian kemarin, ia jadi tak ragu lagi untuk mengikuti alur permainan Sehun.

KAMU SEDANG MEMBACA
Husband in Law
FanfictionMelalui dalih persahabatan dua pria paruh baya, akhirnya terjadi ijab kabul yang menciptakan hubungan tak di inginkan antara dua manusia. Mulai saat ini Serayunika Haditama mau tak mau harus hidup sebagai istri dari Sehun Adimasta. Karena bagi Sera...