Selamat datang di dunia fana yang penuh dengan lika-liku kehidupan. Selamat membaca, memvoting, dan berkomentar. Terimakasih sudah datang.
***
Sera and Sehun's House - Dago, North Bandung
Sehun Adimasta sudah merasakan kehidupan yang rumit sejak umur 7 tahun. Hidupnya sebagai anak konglomerat amat berbeda dengan kebanyakan manusia lain. Setidaknya dari aspek tekanan batin. Sehun yang masih kecil tak bisa bebas semaunya.
Sedari dulu ia sudah dituntut melakukan berbagai macam hal yang lebih berguna ketimbang banyak bermain seperti bocah seusianya. Mempelajari sesuatu yang kadang tak harus ia mengerti saat itu juga. Membahas tentang hal yang tak perlu ia pusingkan di usia belia.
Belum lagi melakukan banyak kelas tambahan untuk meningkatkan nilai diri hingga kelas tata krama pun ia hadiri. Sudah seperti keluarga kerajaan saja. Sehun seakan disiapkan untuk menjadi sempurna. Karena mereka adalah keluarga Adimasta dengan segala kemewahan dan kompetisinya.
Lebih rumit lagi ketika usianya beranjak 15 tahun. Dimana Sehan, sang kakak, yang saat itu baru saja lulus SMA memilih masuk sekolah kedokteran dibandingkan manajemen bisnis seperti perintah Ginanjar. Namun, bukan Sehan namanya kalau tidak jago 'membengkang' aturan.
Pada akhirnya mau tak mau Sehun harus menggantikan Sehan yang 'egois' dengan cita-citanya. Mulai dari SMA ia dikenalkan lebih dalam dengan dunia yang akan ia jalani nanti. Seperti menemani sang ayah dipertemuan, melihat dan ikut bergabung mengerjakan sesuatu lewat project kecil-kecilan, hingga bekerja paruh waktu mengawasi tukang yang sedang bekerja di hari sabtu.
Sehun diarahkan untuk belajar semuanya lebih kompleks lagi. Bisnis, ekonomi, arsitektur, public relation, bahkan hukum sekalipun. Setelah lulus SMA, ia mengambil double degree sekaligus ditahun yang sama. Begitupun dengan kuliah masternya. Hingga ia menjadi lulusan terbaik fakultas Ekonomi dan Bisnis disalah satu Universitas negeri daerah Cambridge, Amerika Serikat.
Sehun tumbuh dengan beban akan tanggung jawab. Ia sudah menanggung berat mahkota yang akan dipakai sejak lama.
Seperti kebanyakan anak konglomerat lain yang sama-sama diatur semua permainan hidupnya. Sehun juga tumbuh dengan segala aturan hidup keluarga Adimasta. Hingga soal kehidupan asmara pun kena imbasnya. Sial. Mau tak mau ia dijodohkan dengan wanita pilihan Ginanjar.
Penyebabnya sama, karena Sehan yang 'egois'. Sehan si kebanggaan yang suka membangkang diam-diam mendatangi pria tua itu bersama Rista, sang calon iparnya. Meminta restu dan mengaku kalau mereka saling jatuh cinta hingga tak bisa dipisahkan. Meyakinkan Ginanjar bahwa pernikahan tak sekedar urusan rumah tangga. Ada ikatan hati yang harus dijalani.
Harusnya Sehun sadar sejak awal kalau Ginanjar tak pernah main-main, termasuk soal perjodohan. Sehun kira, ia bisa membatalkan perjodohan itu dengan mudah. Namun, pada akhirnya ia kalah. Wanita pilihan Ginanjar memang pintar.
"Melepas keluarga Adimasta itu layaknya kehilangan mutiara hitam di tengah lautan samudera yang luas dan dalam."
Begitu katanya.
Sehun sempat terkejut oleh ucapan Sera saat itu. Bahkan dipertemuan pertama mereka, Sera terlihat santai menampakkan wajah aslinya. Dimatanya gadis itu tak menampakan kepalsuan. Selalu berkata apa adanya hingga kadang tak pernah disaring terlebih dulu.
Sudah dijodohkan, urusan pernikahan pun harus melibatkan pekerjaan. Membentuk hubungan afiliasi guna membangun pondasi yang lebih kokoh melalui sokongan lain. Begitu hematnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/245179699-288-k999455.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Husband in Law
FanfictionMelalui dalih persahabatan dua pria paruh baya, akhirnya terjadi ijab kabul yang menciptakan hubungan tak di inginkan antara dua manusia. Mulai saat ini Serayunika Haditama mau tak mau harus hidup sebagai istri dari Sehun Adimasta. Karena bagi Sera...