Melalui dalih persahabatan dua pria paruh baya, akhirnya terjadi ijab kabul yang menciptakan hubungan tak di inginkan antara dua manusia. Mulai saat ini Serayunika Haditama mau tak mau harus hidup sebagai istri dari Sehun Adimasta.
Karena bagi Sera...
Tekan bintang dipojok kanan atas atau pojok kiri bawah layar anda ya. Sertai komen pada setiap paragraf juga. Terimakasih.
***
Adimasta Building - Buah Batu, Soetta Road, South Bandung
Hari ini kantor baru Adimasta Building akan diresmikan dan mulai beroperasi. Lokasinya sekitar 15 menit dari kantor Tama Group atau bisa jadi lebih lama karena lampu merah dan padatnya jalan utama Soekarno Hatta yang terkenal memakan waktu. Jarak tempuh 15 menit bisa jadi 30 menit.
Kantor pusat Adimasta Building akan dipindahkan ke kantor baru. Pemindahan ini merupakan hasil pemikiran Sehun. Ia sudah merencanakannya dari setahun lalu. Alasannya? Banyak pertimbangan, tapi yang pasti terselip alasan soal kantor yang nanti jadi dekat dengan tempat kerja wanitanya, Gisel. Tapi sayang, sekarang malah jadi lebih dekat dengan kantor istrinya.
Sehun tak pernah mengira akan jadi menantu di keluarga Tama Group. Dipikirannya ia akan menjadi menantu yang punya stasiun TV dan perusahaan advertising, PT. Indomediator.
Niat hati dulu, Sehun ingin mengklaim dan mengenalkan Gisel Ayunindya Savira sebagai calon istri saat peresmian. Sayangnya lagi, hal itu tak bisa menjadi kenyataan untuk sekarang. Dirinya terlambat karena kalah cepat dengan Ginanjar. Malah sekarang ia harus mengenalkan wanita lain yang sudah resmi menjadi istrinya.
Sehari sebelum peresmian, Sehun mendatangi apartemen Gisel. Meminta maaf pada wanita yang menangis itu. Merasa bersalah karena tak bisa memenuhi janji yang sudah lama ia buat. Bahkan sekedar untuk membawa wanita itu ke acara saja tidak bisa.
Mau dibawa sebagai apa? Calon istri baru? Mati bunuh diri diterkam harimau kalau begitu.
Teman yang datang untuk menyerukan selamat? Gisel tak sudi. Lagi pula Sehun memang tak punya teman perempuan sedekat itu sampai diundang ke peresmian.
Kolega bisnis? Mau dihubung-hubungkan pun perusahaan mereka tidak pada industri yang sama. Bisa saja perusahaan advertising ayah Gisel menjadi kolega, tapi percuma karena wanita itu hanya berkutat pada stasiun TV. Kakaknya lah yang menguasai perusahaan advertising.
Datang meliput berita peresmian? Sialnya Gisel ada di departemen reality and variety show. Dia benci meliput berita lapangan. Padahal dulu pertemuannya dengan Sehun karena liputan lapangan.
Sehun merasa kesal dan menyesal kenapa dulu ia tak membawa Gisel pada kakeknya seperti yang dilakukan Sehan saat membawa Rista langsung kehadapan keluarga. Lebih bodoh lagi, ia hanya bergumamam menanggapi perjodohan yang diajukan Ginanjar saat itu.
Sudah pasti gumaman itu Ginanjar anggap sebagai persetujuan. Bukannya menolak mentah-mentah dan bilang jika ia sudah punya tambatan hati yang akan diperistri. Sehun malah melanjutkan perjodohan.
Nyatanya Sehun masih ragu. Bukan dengan perasaannya pada Gisel, namun dengan tindakan yang akan diperbuatnya. Hatinya masih tak yakin untuk membawa wanita itu langsung ke hadapan sang ayah dan bunda, apalagi kakek. Poinnya, pada saat itu momen sedang tidak pas dan dirasa percuma.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.