Hola HILERS! Aku haturkan banyak terimakasih kepada para pembaca setia yang sudah baca dan support cerita ini ehehehe. Yuk, mari lanjutkan lagi cerita kehidupan Sera dan Sehun yang panjang ini.
***
Haditama Residence, Setiabudhi Regency - Setiabudhi, North Bandung
Esok harinya Sera dan Sehun masih ada dikediaman Haditama. Setelah sarapan pagi sebagian dari penghuni pergi ke kantor untuk melanjutkan rutinitas karena hari kerja sudah dimulai kembali. Terkecuali Sera yang memang sengaja disuruh diam di rumah menemani sang Mama.
"Hun." panggil Sera sebelum pria itu masuk kedalam mobil.
Sehun menoleh sambil memegang knop pintu. "Ya?"
Tak langsung membalas ucapan suaminya, Sera mengempotkan pipi dan mengerutkan bibir. Sedikit menimang lontaran yang akan ia katakan.
"Kenapa, Ra?"
"Hmm.." gadis itu mengarahkan pandangan ketempat lain. "Makasih." katanya cepat. Telunjuknya menggaruk pelan pinggir kepala yang sama sekali tak gatal.
Kening Sehun sedikit berkerut dan satu alisnya terangkat kemudian senyum langsung mengembang. "Sini." titahnya begitu.
Sontak Sera melirik bingung, tapi gadis itu tetap menuruti apa kata suaminya. Setelah berhadapan disamping mobil, Sehun berujar.
"Peluk."
"Hah?"
"Aku minta dipeluk, sayang." seraya kalimat terlontar, Sehun rengkuh badan Sera masuk kedalam dekapan berikut ujung bibir yang masih setia tertarik keatas. "Sama-sama, sayang." jawabnya kemudian.
Sera tak bergerak. Ia terlalu kaget dan canggung. Niat hati hanya berterimakasih karena sudah mau menemani Mira. Ia tak berekspetasi akan dimintai dekapan apalagi menerima kecup diujung kepala seperti yang sedang Sehun lakukan sekarang.
"Jangan bengong. Aku berangkat, ya." Sehun memecah lamunan Sera setelah melepas lingkaran tangannya.
Kemudian mengusak lembut ujung kepala tadi. "Baik-baik dirumah sama Mama."
Apa dia se so sweet ini? Pikiran Sera kembali berkelana.
"Rara? Sayang?"
Tangan kanan Sehun mengipas di depan wajah Sera karena pandangan kosong gadis itu.
"Rara sayang?"
Seperlima detik kemudian Sera kembali sadar. "Hah?"
Sehun tertawa geli. "Jangan ngelamun, masih pagi."
"Gak ngelamun." elak Sera tak mau malu.
Sehun jadi tertawa lebih keras. "Ya udah iya." lalu tangannya membuka pintu kemudi. "Aku berangkat dulu."
---
Sehun pulang tepat waktu hari ini. Sekitar jam 6 sore dia sudah sampai di kediaman keluarga Haditama. Sebab sedang ada mertua, Sehun memakai kesempatan besar ini untuk selalu meminta sesuatu dari istrinya.
Seperti sekarang, Sehun ingin istirahat sebentar di paha Sera selagi menunggu makan malam. Tadinya pria itu hanya memejam sebentar sambil bertanya bagaimana Sera dirumah. Namun tak lama ia tertidur bahkan sampai mendengkur pelan. Tubuhnya benar-benar kelelahan. Dari pagi hingga sore tadi si CEO Adimasta Building keluar masuk lokasi pembangunan di sekitar Bandung Barat, Lembang, dan Cimahi untuk melakukan pengecekkan proyek besar.
Sebuah senyum tipis tersungging dibibir Sera. "Capek banget, ya?" suaranya tak terdengar ketelinga siapapun.
Ia usap pelan atas kepala Sehun. Seolah menyalurkan kenyamanan pada pria yang sedang pulas itu. Karena Sera tahu bagaimana rasanya bekerja dan kalau sampai mendengkur seperti ini, artinya tubuh benar-benar bekerja keras.
KAMU SEDANG MEMBACA
Husband in Law
FanficMelalui dalih persahabatan dua pria paruh baya, akhirnya terjadi ijab kabul yang menciptakan hubungan tak di inginkan antara dua manusia. Mulai saat ini Serayunika Haditama mau tak mau harus hidup sebagai istri dari Sehun Adimasta. Karena bagi Sera...