Attack

405 62 98
                                        

Tekan bintang dan komen disetiap paragrafnya. Selamat menggebu-gebu. Aku cinta kamu, kamu cinta dia, tapi dia cinta aku.

***

Financial Director Room, Tama Group Building - Soetta, East Bandung

"Well, it's an honor to come into this building." aku wanita itu sambil menyimpan tasnya. Entah kata-kata tadi adalah satu ejekan atau bukan, yang jelas Sera tak peduli.

Kalau bukan karena sibuk, ia juga tak akan sudi menyuruhnya datang kesini. Tapi kejadian di cafe sebelumnya juga tak ingin ia lalui lagi. Setidaknya disini lebih aman untuk adu jotos. CCTV ruangan bisa ia hapus dengan mudah tanpa meminta pada orang lain.

Sera lempar amplop cokelat terbaru yang kemarin ia terima kehadapan Gisel. Iya, Gisel masih rutin mengirimkannya sesuatu ke kantor. Amat kenal dengan apa yang baru saja dilihat, wanita itu tertawa kecil. "I told you."

"And then? What the fuck you want?"

"Masih sama seperti sebelumnya."

Sekarang giliran Sera yang tertawa, namun lebih keras dan semakin keras. Hingga garis kerut dikening Gisel timbul karena bingung.

"Are you sure?"

Gisel mengangguk ringan tanpa beban.

Sera diam sebentar. "Okay, then."

"But you have to pay this." lanjutnya.

---

Seperginya Gisel dari Tama Group, ponsel Sera berdering. Nama Rosé tertera pada layar. Ia angkat paggilan begitu meraih ponselnya yang ada di meja. Anak dari Om Darwin itu minta bertemu sekarang juga. Ada hal mendesak yang harus ia sampaikan, dan tak bisa dibicarakan lewat telepon. Akhirnya Sera pergi ke Tama Insurance and Security, karena sang COO yang tak bisa pergi meninggalkan kantor.

Untung saja berkat kebaikan Kanjeng Ratu Mira Rianti Haditama, Sera bisa meminjam Mercy miliknya. Kemarin ia menginap di rumah orang tua dengan alibi rindu. Beruntungnya lagi Sehun berhasil ia pulangkan dan tak ikut singgah di rumah mertua. Dengan alasan terlalu jauh untuk pergi ke kantor besok harinya. Sebab Sera mengaku tak akan pergi kerja sehari kemudian. Tapi bagi Sera, menipu bukanlah hal sulit.

Menembus jalanan yang cukup lenggang karena bukan jam sibuk, gadis itu dengan cepat melajukan mobil. Jarak holding company Tama Group dengan anak perusahaan yang operasinya dipimpin Rosé agak sedikit jauh.

Tama Insurance and Security - Pasteur, West Bandung

Sesampainya disana, Sera mendapat hormat dari beberapa orang yang lalu lalang. Mereka semua tahu siapa dirinya. Sudah pasti akan dihormati, bahkan wakil direktur langsung berlari menyambut ketika tak sengaja melihatnya. Tak biasanya sang atasan dari pusat datang tanpa memberitahu terlebih dulu.

Ruang kerja Rosé berada tepat diujung lorong lantai lima. Sera langkahkan kakinya kesana setelah diantar sampai lift oleh wakil direktur cabang dan rombongannya.

"Tunggu bentar, gue kasih ini dulu ke Tari. Lo mau minum apa?" ujar Rosé begitu Sera masuk dan duduk di sofa kantornya.

"Anything."

Husband in LawTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang