2

214 35 3
                                    

Lee Seokmin tidak sebodoh itu sebenarnya, ia dinobatkan sebagai salah satu mahasiswa terbaik di mata kuliah akting. Bahkan beberapa kali ia berhasil mendapatkan peran di sebuah pertunjukan musikal kampus dan luar kampus. Prestasinya jangan ditanya, bahkan kini ia masuk dalam akademi akting khusus pertunjukan ternama di Seoul. Cita-citanya sebagai aktor musikal benar-benar tercapai, hanya aku yang masih begini-begini saja. Malu, sih. Apalagi aku dekat dengan Seokmin dan Minghao.

Saat asyik memperhatikan dosen menjelaskan tentang vokalisasi yang digunakan dalam seni pertunjukan, aku sesekali melirik Seokmin menirunya di sampingku. Suara Seokmin juga bagus, sangat powerful dan cocok di opera. Aku yang tidak bisa menyanyi hanya bisa berandai-andai, kapan suaraku bisa sebagus itu--yang tentu saja tidak mungkin tercapai.

"Kau dengar, suaraku?" Seokmin berbisik. Lalu meniru dosen dengan suara yang lebih kecil.

Aku mengangguk, menyuruhnya diam. "Aku mendengarmu. Perhatikan dosen, oke?"

"Di akademi aku disuruh latihan merubah suara kepala ke suara nasal. Terus, menerus hingga membuat vokalku lebih jelas dan tegas." Masih dengan penjelasannya, Seokmin berbisik.

"Kau harus coba, gigi gi gi gi gi giiiii~~"

Telingaku tergelitik saat ia menyanyikan 'gigigigi' dengan suara yang sangat pelan. Dengan susah payah aku menahan tawa dan Minghao yang duduk di sampingku menyadari itu. Ia segera menyikutku dan menepuk tangan Seokmin di atas meja.

"Bagaimana, Lee Seokmin? Kau mau mencoba? Daritadi aku melihatmu sibuk dengan pacarmu di sana."

Aku dan Minghao menepuk jidat, kami bertatapan lalu melirik Seokmin yang sudah berdiri dari bangku, tidak memperdulikan teman-teman kelas yang menggodaku dengannya. Bahkan masih ada yang meneriaki kami dengan sebutan 'MT Couple'. Menyebalkan. Karena Seokmin aku jadi susah mendapatkan pacar.

"Dari akademi, saya belajar melatih perubahan suara menjadi lebih jelas dan tegas, Pak." Kata Seokmin dengan bangganya.

Dosen kami mengangguk. "Coba contohkan, Aktor Seokmin."

"Gi gi gi gi gi gi gi~~~ dari suara kepala ke nasal, gi gi gi gi gi gi~~~"

"Bagus!" Sang dosen memuji.

"Bagaimana denganmu? Siapa namamu?" Dosen menunjukku. Maklum, aku mahasiswa tak berprestasi, namaku tidak akan dihapal oleh dosen mana pun.

"Saya tidak bisa menyanyi, Pak." Jawabku sekenanya.

"Coba sedikit."

Aku menggeleng. "Mohon maaf, Pak. Saya memperdalam dunia naskah, suara saya jelek."

"Hmm... baiklah kalau begitu. Saya juga tidak ingin memaksa, takut membuat keributan di kelas. Tapi, saya harap bisa mengetahui namamu dari papan pengumuman naskah yang akan digunakan jurusan kita dalam pertunjukan akhir tahun." Kata dosenku agak nyelekit. Aku jadi sedikit tertantang apalagi sang dosen tampak menahan tawa karena kegigihanku menolak tawarannya untuk bernyanyi di depan kelas.

"Tentu saja kau bisa." Kata Seokmin sembari menepuk puncak kepalaku, ia sudah kembali duduk dengan tenang. Berbeda denganku yang hanya bisa menahan rasa kesal di dada.

"Aku rasa kau harus bisa merealisasikan tantangan beliau, deh." Minghao berbisik membuatku makin tertekan.

Ingin menenggelamkan diri saja rasanya.

~~~

"MT Couple!"

Panggilan itu membuatku ingin murka. Aku ingin berjalan, mengindahkan panggilan itu tapi Seokmin malah menahanku untuk menyapa orang yang memanggil kami dengan panggilan menyebalkan tersebut.

Singing Stars [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang