1

638 46 17
                                    

Namanya Lee Seokmin, lebih suka dipanggil Dokyeom karena terbiasa dengan panggilan tersebut sejak SMA. Dia teman pertamaku di universitas, kami bertemu di MT Jurusan saat ia bertanya padaku tentang prospek jurusan di masa mendatang. Pertanyaan yang membuatku hampir menyumpahinya dengan kata 'bodoh', namun karena baru pertama kali bertemu, aku hanya bisa tersenyum tipis.

"Jadi, kalau aku masuk jurusan ini, aku bisa menjadi artis, kan?"

"Y-ya, memangnya bukan begitu, ya?"

Pria berhidung bangir itu tersenyum lebar, ia menepuk tangan dengan senang. "Wah! Aku tidak sabar! Aku ingin menjadi penyanyi dan aktor musikal ternama!"

"Apa kau tidak salah masuk jurusan?"

Seokmin segera diam, kedua matanya melebar menatapku penuh tanya. "Eh? Ini jurusan Teater, kan?"

Aku mengangguk. "Kenapa tidak masuk jurusan Akting atau Musik sekalian?"

"Memangnya ada?"

Napasku terhela panjang, pelan sekali agar ia tidak sadar aku menyesal menanyakan hal itu kepadanya. Jujur saja aku baru tahu ada orang yang tidak tahu dua jurusan itu exist. Maksudku, bukankah kalau dia memang mau menjadi aktor atau penyanyi, dia sudah mencari tahu tentang dua jurusan yang ku sebut tadi?

"Ada." Jawabku singkat lalu membalikkan kepala, menonton senior yang tengah membuka MT di atas panggung.

"Siapa yang mau memperkenalkan diri terlebih dahulu?" Seru dua senior yang menjadi MC di atas panggung.

"KAMI!!"

Aku melotot, menatap tangan kananku yang terangkat ke atas. Seokmin yang saat itu tidak ku ketahui namanya sudah mengangkat tangan kami ke udara, menjadi volunteer mahasiswa baru yang memperkenalkan diri pertama kali di depan teman jurusan dan senior. Dia tersenyum lebar, sedangkan aku hanya bisa menepuk dahi. Sialan. Ini namanya berkorban menjadi mangsa senior.

Benar saja, setelah kejadian itu aku dan Seokmin dijuluki MT Couple oleh semua teman jurusan dan seniorku.

~~~

"Memikirkan apa?"

Sebuah buku menimpuk dahiku dengan pelan. Aku meringis, memperbaiki poni yang sudah ku buat sedemikian rupa di rumah. Pelakunya bukan Seokmin, tapi temanku yang dijuluki sebagai mahasiswa terbaik di jurusanku. Xu Minghao.

"Sedang mencocokkan jadwal untuk nonton A Father's Path." Kataku lalu membuka ponsel, membuka salah satu aplikasi yang menunjukkan jadwal penayangan Teater Musikal di Korea.

Aku senang sekali dengan Teater Musikal, satu alasan mengapa aku memilih jurusan Teater di Universitas. Kalau ditanya cita-cita, sebenarnya aku ingin menonton seluruh teater musikal yang ada di dunia, tapi karena menonton teater butuh uang aku harus bekerja dan kini aku sedang fokus mempelajari cara membuat naskah musikal yang baik--sedikit directing juga.

"Ah... yang baru itu?" Tanya Minghao sembari meraih ponselku, ia melihat jadwal penayangan Changgeuk atau Opera Korea itu dengan saksama.

"Jumat, jam setengah delapan. Aku jemput." Katanya tiba-tiba lalu menyerahkan kembali ponsel ke tanganku.

"Eh? Kau serius?"

Dia mengangguk. "Asalkan tanggal 20 November nanti temani aku nonton Seven Beats."

"Siap!!" Dengan semangat aku mengiyakan ajakannya.

Singing Stars [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang