4

143 31 2
                                    

"Siapa!?"

Seokmin masih kekeuh bertanya di hari-hari setelahnya. Ia tidak peduli dengan penjelasanku yang lain, terlalu fokus dengan objek yang sebenarnya tidak pernah ada. Aku terlalu sibuk riset, latihan menulis dan jatuh cinta dengan karakter ciptaanku, jadi tidak pernah melihat ke sekitar. Intinya belum ada yang bisa membuatku deg-degan sampai ingin mati, sehingga diteror oleh Seokmin membuatku kesal setengah mati.

"Yaa! Kau tidak mau bilang siapa yang sudah membuatmu jatuh cinta!?" Seokmin menahan tanganku saat aku ingin kabur ke gedung perpustakaan, hanya di sana ia bisa diam.

Aku mencoba menarik tanganku dari genggamannya. Kuat sekali, perasaan dia tidak pernah memperlakukanku seperti ini. Aku jadi risih, apalagi ada banyak mata yang melirik kami, berbisik seakan tengah melihat pasangan yang tengah berantem.

"Ada! Pokoknya ada!" Seruku kesal.

"Iya, siapa!?"

Keukeuh sekali. Karena kesal aku menunjuk ke sembarang arah, ke seorang pria yang tengah berjalan membawa kamera tak jauh dari taman samping gedung rektorat. Aku tidak tahu siapa dia, tapi jawabanku membuat Seokmin terdiam dan aku segera berlari dari hadapannya.

"Yaa! Tunggu! Kau serius!?"

Tanpa peduli pertanyaannya, aku tetap melanjutkan langkah. Ingin sekali dalam sehari saja kehidupanku di kampus bebas dari manusia bernama Lee Seokmin.

~~~

"Kau suka dengan anak DKV, ya?"

Dahiku berkerut. Ku tatap Minghao yang baru saja masuk ke kelas dengan tajam. Pertanyaan apa itu? Ini bukan saatnya untuk bermain tebak-tebakan karena aku sibuk mempersiapkan penjelasan tentang salah satu pertunjukan yang didasarkan tulisan Shakespeare di mata kuliah selanjutnya.

"Kata Seokmin kau menyukai Kim Mingyu?"

"Hah? Siapa dia?" Tanyaku dengan suara meninggi.

Minghao jadi ikut mengerutkan dahi. Lalu ia meraih ponsel dari kantong jaketnya, mengetik sesuatu di sana lalu memberikannya padaku. Sekarang kedua mataku tertuju pada layar ponsel Minghao yang memperlihatkan profil Instagram seseorang yang tidak ku kenal. Profil yang memiliki banyak pengikut dengan foto konser yang menarik.

"Dia, Kim Mingyu." Kata Minghao sembari menggerakkan jarinya di atas layar, menekan salah satu foto yang memperlihatkan potret Kim Mingyu.

Aku tidak tahu di kampusku ada orang setampan itu jadi aku menatap foto itu selama beberapa saat.

"Kau tidak mengenalnya?"

Kepalaku bergerak ke kanan dan ke kiri. "Aku baru tahu ada orang setampan ini di kampus kita."

Tangan Minghao menepuk dahiku pelan. "Dasar! Dia anak DKV, salah satu pengurus utama organisasi fotografi. Kau lihat, kan? Dia memang suka memotret konser musik, bahkan beberapa kali fotonya dibeli oleh Majalah musik ternama."

Aku manggut-manggut. Sangat clueless dengan orang bernama Kim Mingyu ini. Meski tampan aku tidak termotivasi untuk mengenal atau mengejarnya. Cukup tahu dan mungkin Instagramnya akan ku ikuti sebagai salah satu bahan riset di masa mendatang.

"Tampaknya kau benar-benar tidak tahu tentangnya." Ujar Minghao menarik kembali ponselnya dari hadapanku. Aku mengangguk lagi. "Memang."

"Terus bagaimana bisa Seokmin membuat kesimpulan kalau kau menyukainya, ya?"

Pertanyaan retoris itu membuatku jadi ikut berpikir. Bagaimana bisa orang yang tidak ku kenal disimpulkan menjadi orang yang ku suka. Apa yang ada di otak Lee Seokmin sampai mem... ah sial. Aku paham sekarang. Aku menepuk dahiku beberapa kali sampai Minghao menahan tanganku saat aku ingin menepuknya kali kelima.

Singing Stars [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang