Seokmin menyikut lenganku saat melihat Mingyu datang menghampiri kami di bangku dekat gedung rektorat. Aku segera mendongak, menatap dua bola mata Mingyu yang besar. Karena tubuhnya tinggi menjulang, ia menyeruak agar bisa duduk di antara aku dan Seokmin. Sikap yang membuat Seokmin ingin protes tapi segera ia tahan karena Mingyu menepuk pahanya pelan.
"Sebentar sore aku jemput?" Tanya Mingyu padaku.
Selama beberapa saat aku diam, pertanyaannya tidak diawali dengan basa-basi atau sapaan jadi aku cukup terkejut. "Eung?"
"Konser. Aku jemput di rumahmu?"
"Oh! Iya. Eh... jangan! Memangnya lokasinya di mana?" Tanyaku memastikan tempat konsernya dulu. Kalau Mingyu menjemputku di rumah, aku takut terlalu jauh.
"Hongdae. Ada satu club yang selalu mengundang Band Indie keren." Jawab Mingyu dengan santai seakan aku tahu Band-Band Indie korea. Beberapa, sih, tapi aku tidak bisa bilang kalau aku tahu soal mereka. Pengetahuanku soal musik hanya sebatas orkestra di teater atau Pansori, apalagi kedua hal itu juga ku pelajari secara mendalam di kampus.
"Rumahku cukup dekat dengan Hongdae. Kau sendiri akan menjemputku dari mana?"
"Dia tinggal bersebelahan dengan Minghao." Sahut Seokmin agak membungkuk agar bisa melihatku dari balik tubuh Mingyu yang besar.
Tidak heran Minghao dekat dengannya, ternyata mereka tetanggaan, bukan hanya sekadar teman satu organisasi. Aku pun mengalihkan tatapan ke Mingyu yang tersenyum lebar kepadaku. "Bagaimana?" Tanyanya.
"Jangan dijemput. Nanti kau kejauhan." Jawabku setelah membayangkan jalur yang akan ia lewati kalau menjemputku terlebih dahulu.
"Aku saja yang jemput!"
Refleks aku dan Mingyu menatap Seokmin yang berseru ingin menjemputku itu. Kami heran, tentu saja. Apalagi ini adalah acara kami berdua--dan aku sudah menolak permintaannya untuk mengikutiku bersama Mingyu sebagai mata-mata. Aneh memang temanku yang satu itu.
"Tidak... tidak... aku saja yang jemput, oke? Pokoknya alamatnya kirimkan saja ke Katalk-ku, ya?" Kata Mingyu dengan cepat. Karena aku tidak mau Seokmin melakukan hal yang tidak diinginkan, aku segera mengiyakan arahannya.
"Oke! See you this evening!"
~~~
Tidak sulit menemukan rumahku. Mungkin karena kawasan rumahku termasuk sepi, pinggiran kota, hampir memasuki daerah Bucheon. Beberapa bangunan di sekitar rumahku hanya bangunan apartemen sederhana, bukan kawasan elit maupun kawasan perdagangan. Jadi rumahku akan selalu tampak, tidak akan tertutupi bangunan pencakar langit seperti perumahan di Seoul.
"Jauh juga rumahmu," Mingyu berkata sembari membukakan pintu mobilnya. Aku terkekeh, padahal sudah ku beritahu kalau aku tidak ingin dijemput.
Meski jauh dari Seoul, rumahku ke Hongdae sangat dekat dibandingkan dari apartemen Mingyu. Cukup naik bus satu kali, melewati jembatan Yanghwa dan turun di kawasan Seogyo untuk berjalan kaki ke Hongdae. Makanya aku heran kenapa Mingyu bersikeras mau menjemputku, entah karena ia merasa harus begitu kepada teman wanitanya atau sudah menjadi etika dasar yang ingin ia terapkan ke diri sendiri.
"Aku sudah bilang tidak usah menjemputku, kan?" Tanyaku retoris sembari mengenakan sabuk pengaman begitu Mingyu sudah duduk di bangku pengemudi.
"Kau sudah bilang iya di depan Seokmin."
"Tapi aku bilang lagi di Katalk, lagian main aman. Aku tidak paham kenapa dia mau ikut acara ini." Keluhku mengingat sikap Seokmin di bangku dekat Gedung Rektorat pagi tadi.

KAMU SEDANG MEMBACA
Singing Stars [Complete]
FanfictionSeorang mahasiswi yang ingin menjadi Penulis Naskah Pertunjukan mengalami hari mengejutkan saat sahabat-sahabatnya mengaku menyimpan hati kepadanya.