PERINGATAN!!! CERITA INI MENGANDUNG DOSA YANG MEMBUAT KALIAN SELALU BERPRASANGKA BURUK / SUUDZON TERUS!!
Kay Senja gadis cantik penuh misteri. Ia dibesarkan oleh Pamannya dengan kehidupan yang berapi api. Tinggal didesa dan sering dijuluki pendekar...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kay segera dilarikan ke UGD. Gadis itu banyak mengeluarkan darah segar. Denyut jantung Kay tampak melemah dan gadis itu dalam keadaan kritis.
Liana dinyatakan meninggal dunia setelah terjun dari rooftop. Dokter menemukan luka tusukan dikedua lengan dan perut Liana juga sehingga ia mudah meregangkan nyawanya.
Polisi mengotopsi mayat Liana. Liana juga mengalami trauma dan ketakutan yang tinggi membuat ia berpikiran pendek dan meloncat dari atas rooftop.
Yura berlari di koridor rumah sakit saat mendengar Kay tertembak. Disana ada Lucy dan Reiga.
Reiga menatap Yura tak suka. Namun segera ia tepis karna keadaan sekarang tak memungkinkan ia untuk berdebat.
"Bagaimana keadaan Kay?" tanya Yura pada Lucy.
"Dokter belum keluar," jawab Lucy dengan rasa khawatirnya.
Yura menghela napasnya lelah dan duduk dikursi. Lucy duduk disamping Yura dan mengelus lengan wanita itu. Reiga bergerak gelisah dan terus saja menatap pintu UGD. Berharap ada suster keluar dan memberitahunya bahwa Kay baik baik saja.
👩⚕️Dokter datang niu niu niu👩⚕️
Mereka yang berada di kantor polisi pun dimintai keterangan lebih lanjut. Tampak Mawar dimintai keterangan sendiri terkait Liana.
Mereka mencoba menjelaskan apa yang mereka lihat saja dan bagaimana Kay menjelaskan pada mereka saat melihat pria di rooftop.
"Bukan hanya itu saja Pak. Bahkan disekolahan kami setiap bulannya siswi cantik selalu hilang tanpa sebab. Orangtua dari siswi selalu melapor kepada kepala sekolah. Namun tak ada keterangan lebih lanjut. Begitu juga saat mereka melapor pada polisi. Saat itu juga kasusnya menghilang begitu saja," jelas Farhan.
"Bagaimana bisa? Kenapa baru ada yang melapor. Kami akan cari tau dimana orangtua siswi yang melapor itu."
"Iya Pak. Saya mohon segera, ini sangat membuat para siswi dalam bahaya. Kejadian ini sudah terjadi bertahun tahun. Terkadang orangtua korban sendiri yang ingin menutup kasus ini."
"Baik, terimakasih laporannya. Saya dan polisi yang lain akan terus mengorek kasus ini lebih dalam lagi."
Ada perasaan lega saat laporan mereka diterima begini. Kasus itu tak menghilang begitu saja. Tapi catatan kasus dan orangtua siswi yang menghilang begitu saja.
Penjahat ini cukup cerdik dalam menjalankan aksinya. Ia mampu membuat orangtua siswi bungkam dan tak melapor lagi.
Mereka pun memilih menunggu diluar karna Mawar masih berbicara pada polisi untuk keterangan Liana. Orangtua Liana pun syok mendengar anaknya tiada. Liana adalah anak semata wayangnya.
