PERINGATAN!!! CERITA INI MENGANDUNG DOSA YANG MEMBUAT KALIAN SELALU BERPRASANGKA BURUK / SUUDZON TERUS!!
Kay Senja gadis cantik penuh misteri. Ia dibesarkan oleh Pamannya dengan kehidupan yang berapi api. Tinggal didesa dan sering dijuluki pendekar...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kay keluar dari toilet, membersihkan sedikit rok-nya yang kotor. Melihat ada kaki dibawah, Kay pun mendongak dan terkejut melihat siapa yang ada di hadapannya sekarang.
Lelaki itu langsung menarik Kay ke belakang tembok toilet. Kay memberontak, Reiga menghempaskan kasar tangan Kay.
"Bisa baik-baik nggak sih! Kay lagi nggak mau berurusan sama orang gila Jakarta!"
Reiga membulatkan matanya. Apa telinganya tak salah dengar? Orang gila Jakarta?"
Saat ingin pergi, Kay ditahan oleh Reiga.
"Ish apalagi sih! Kay nggak mau berurusan sama orang---"
"Lo masih punya masalah sama gue!"
Kay menunjuk dirinya, Reiga mengangguk kecil. Masalah? Masalah yang mana. Menggaruk kepalanya yang tak gatal dan mencoba mengingat masalahnya.
"Minta maaf," kata Reiga memutar bola matanya malas.
"Oh pasal minta maaf doang! Kay nggak salah dan Kay nggak akan minta maaf!"
"Lo yang salah! Kenapa harus ada di tengah jalan!"
"I-itu.... Itu kan Kay mau nyebrang jalan! Minggir!"
Reiga tak akan membiarkan Kay lepas begitu saja. Ia masih kesal dengan gadis ini. Mengunci tubuh gadis itu dengan kedua tangannya.
Jarak yang dekat membuat Kay merasa grogi sendiri. Mata itu menatapnya dalam dan tajam.
"Minta maaf!"
"Soal minta maaf aja kenapa harus panjang kayak gini sih. Berapa---"
"Minta maaf!"
"Berapa kali Kay harus jelasin kalo---"
"Minta maaf atau gue perawanin lo sekarang!"
Mata Kay membulat sempurna. Reiga mengerutkan keningnya, apa gadis ini tidak takut dengan dirinya.
"Perawanin? Maksudnya gimana?"
Apa gadis di depannya ini bego atau bodoh sih. Ancaman Reiga belum jelas terdengar di telinganya.
"Oh jadi lo mau?" Reiga tersenyum miring, wajahnya mendekat dengan Kay sengaja ia miringkan kepalanya sedikit.
Kay sudah tak bisa bergerak, ia mentok di dinding saat ini.
"Yaudah Kay minta maaf!" ujarnya dan mendorong tubuh Reiga untuk menjauh.
Saat melihat kesempatan, Kay pun berusaha untuk kabur. Namun tangannya ditarik oleh Reiga. Lelaki itu memeluk tubuhnya dari belakang. Meletakkan perlahan dagunya di bahu Kay.
Rasanya sangat aneh. Seluruh tubuh Kay merinding hebat dan sedikit takut juga.
