-DN 30

144K 22.6K 1.3K
                                    

Yura mengobati sudut bibir Julio yang berdarah itu akibat dari pukulan Reiga yang kencang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yura mengobati sudut bibir Julio yang berdarah itu akibat dari pukulan Reiga yang kencang.

Tak tau harus bagaimana lagi. Reiga memang sangat tidak menyukai Papanya, terlihat dari tatapan mata Reiga.

"Julio, hentikan ini semua," kata Yura.

"Hentikan? Apa yang aku lakukan? Aku tidak membunuh Celina, apa aku tega membunuh istriku sendiri? Dia yang mengakhiri hidupnya. Anggap saja kalo dia sudah bosan menjadi orang gila." Julio masih tak mau mengaku jika ia yang mengancam Celina.

"Apa selama ini aku pernah membantah semua omongan kamu? Kalo kamu enggak ada untuk Reiga! Setidaknya Celina ada untuk dia! Biarpun Celina dalam keadaan seperti ini. Tindakan kamu ini semakin membuat Reiga membenci kamu. Kalo Reiga nekat buat bunuh diri atau melakukan hal lain. Bagaimana? Pikirkan kondisi anak kamu."

"Kalo Reiga mati! Aku akan mati juga! Sebaliknya begitu, jika aku mati! Reiga akan mati juga. Biarkan kami bertemu di akhirat."

Yura tak habis pikir dengan pemikiran Julio saat ini. Membuang kapas itu ke dalam tong sampah dan beranjak pergi, namun Julio menahan pergelangan tangan Yura.

"Mau kemana?" tanya Julio.

"Mau melihat bagaimana keadaan anakku," jawab Yura ketus.

"Yura! Stop!"

"Kamu sendiri aja nggak mau berhenti. Bagaimana aku mau berhenti juga!"

🚣Pertolongan datang🏊

Reiga duduk terdiam di kursi. Di dalam mayat Celina sedang di proses, dari dimandikan hingga di kain kafan kan.

Tatapan lelaki itu kosong. Matanya bengkak, air mata mengeringi pipinya saat ini. Alka setia duduk di samping Reiga, menepuk pundak lelaki itu pelan.

"Maaf Lucy terlambat," ucap Lucy yang baru datang dan berdiri di samping Kay.

"Gapapa kok Neng. Jangan terlambat aja naik ke pelaminan sama Bang Billy," goda Billy malu-malu.

"Billy," tegur Farhan. Karena waktunya tak tepat buat bercanda disini.

"Gimana dengan Reiga?" tanya Yura yang baru datang.

Kay menggeleng, lelaki itu sejak dari tadi hanya diam saja setelah bertengkar dengan Papanya.

Awalnya ia menolak tak terima jika Mamanya pergi secepat ini. Karena bujukan demi bujukan, akhirnya Reiga merelakan dengan ikhlas.

Jauh dari lubuk hatinya. Ia tidak ingin berada di mimpi buruk seperti ini. Bangun kan ia dari mimpi buruk ini.

Yura tak mungkin mendekati Reiga karena ia tau lelaki itu tak suka padanya. Tak ingin memperburuk suasana.

Dokter keluar dari ruangan. "Kami akan siapkan ambulan untuk langsung ke makam," ucap dokter pada Yura.

Wanita itu mengangguk. Ada beberapa hal yang dibicarakan dokter dengan Yura.

DANGEROUS NERD (VERSI TERBARU END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang