PERINGATAN!!! CERITA INI MENGANDUNG DOSA YANG MEMBUAT KALIAN SELALU BERPRASANGKA BURUK / SUUDZON TERUS!!
Kay Senja gadis cantik penuh misteri. Ia dibesarkan oleh Pamannya dengan kehidupan yang berapi api. Tinggal didesa dan sering dijuluki pendekar...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Rista masuk ke dalam kelasnya dalam keadaan emosi yang membeludak. Di kelas tak ada guru yang mengajar.
Terlihat dari raut wajah gadis itu jika ia sedang marah. Melempar buku dan kotak pensil yang berada di atas mejanya ke depan. Ia juga melempar tasnya yang terkena papan tulis di depan.
Anak kelas merasa heran dengan Rista.
"KAY SIALAN!"
"AWAS LO! GUE NGGAK AKAN BIARIN LO LEPAS GITU AJA!"
"SIALAN LO! JALANG MURAHAN!"
"KAAAYY!!"
Mawar dan Tiara pun berdiri menghampiri Rista. Mereka berdua memang duduk di belakang paling pojok.
Mawar melempar buku siswi yang berada di atas meja karena ia ingin duduk disitu. Tak ada yang berani melawan. Menatap wajah Mawar yang datar saja seperti menusuk.
"Nggak guna lo ngamuk kayak gini," kata Mawar.
"Udah balas aja langsung!" kompor Tiara.
Rista menatap tajam Tiara dan Mawar. Liana beberapa hari ini tidak masuk sekolah, ia duduk bersama Rista.
"Semua orang yang berada di ruangan kepala sekolah bela Kay! Termasuk Papa gue sendiri! Jalang itu bikin gue minta maaf sama dia! Jalang murahan kayak dia dibela sama Papa gue!"
"Apa pantas gue minta maaf sama jalang itu? Enggak sama sekali!"
"Dia cocok berada di bawah kaki gue doang!"
"KYAAAA!! SIALAN!"
Mawar hanya mengedikkan bahunya acuh. Ia tersenyum miring saat Rista menatap tajam ke arah papan tulis di depan.
Semua anak kelas hanya bisa diam dan mendengarkan saja. Tak ingin ikut campur.
🐷Cie Rista marah xixixi🐷
Bel pulang sudah berbunyi sejak 5 menit yang lalu. Lucy menunggu Kay di pos satpam karena gadis itu belum juga keluar kelas.
Kay baru selesai mencatat di papan tulis, sengaja menyuruh Lucy untuk tidak menunggu nya. Namun Lucy tetap ingin menunggu Kay diam-diam.
Saat keluar kelas, lengan Kay ditahan oleh seseorang.
"Aww s-sakit," rintih Kay merasakan sakit pada lengannya karena di cengkram Reiga.
"Maaf kekencangan," ujar Reiga merasa bersalah.
Kay mendelik sinis Reiga. Akar masalah ini semua gara-gara Reiga. Cemburu buta Rista berlebihan pada Reiga saat ini.
