PERINGATAN!!! CERITA INI MENGANDUNG DOSA YANG MEMBUAT KALIAN SELALU BERPRASANGKA BURUK / SUUDZON TERUS!!
Kay Senja gadis cantik penuh misteri. Ia dibesarkan oleh Pamannya dengan kehidupan yang berapi api. Tinggal didesa dan sering dijuluki pendekar...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mereka sudah sampai ditempat yang begitu luas sekali. Rista tampak bermanja dengan Reiga yang mulai care padanya. Namun ada satu hati yang tersakiti disini.
"PASANG TENDA KALIAN SESUAI KELAS YANG TERTERA PADA POHON YANG DIBATASI TALI! SATU TENDA 4 ORANG!"
Kay membangun tenda bersama Lucy, Imel, Manda yang memang teman gosip saat dikelas. Namun keduanya tak begitu dekat juga.
Mereka pun membangun tenda dibantu oleh Gusti juga yang memang bertugas membantu perempuan yang tidak tau memasang tenda.
Tenda mereka telah berdiri. Kay dan yang lain mulai memasuki tenda untuk sekedar beristirahat dulu untuk melanjutkan permainan permata.
🌾🌾🌾
Hari sudah menunjukkan pukul 3 sore dan sekarang mereka akan bermain mencari bendera sesuai dengan bendera yang kini diikatkan dileher masing masing kelompok.
Dikelompok Kay ada Lucy, Imel, Manda, Altar, Neezi, Gusti dan Ucok. Mereka mendapatkan bendera merah. Kay tak suka dengan kedekatan Reiga dan Rista.
"INGAT BENDERA KALIAN YA! DISINI ADA 2 ANGGOTA OSIS DIBANTU KAKAK KELAS LAINNYA DIKELOMPOK KALIAN KHUSUS KELAS SEPULUH!!"
Arahan semua mereka dapatkan dari Farhan. Ketos memang bicaranya irit dan tak suka memberikan arahan seperti Farhan.
"SEBELUM JAM 5 SORE KALIAN SUDAH HARUS BERKUMPUL DISINI LAGI! PASTIKAN ANGGOTA KALIAN TETAP ADA! JANGAN MISAH DAN MOHON KERJASAMANYA UNTUK TAK HILANG! MENGERTI!"
"MENGERTI KAAKK!"
"MULAI JALAN!"
Mereka pun memulai perjalanan masuk kedalam hutan. Kay memisahkan Lucy dan Gusti yang berantem terus tiada hentinya.
Mereka selalu adu mulut dalam perjalanan namun bikin suasana menjadi ramai.
"Kak itu bendera nya!" tunjuk Imel ketika melihat bendera tertancap di atas pohon.
Gusti pun segera mengambil bendera itu dan kembali melanjutkan perjalanannya.
Perjalanan cukup jauh dan mereka merasa lelah sekali. Kay memilih duduk sebentar. Ia pun juga sudah tau arah jalannya melalui anak panah. Mereka juga tak menyadari jika Kay berhenti sebentar.
"Capek," gumam gadis itu seraya mengipas ngipaskan tangannya.
Lama Kay beristirahat dan kembali berjalan lagi mencari teman temannya. Ia tak akan tersesat jika anak panah ini membawanya kembali ke tenda.
