-DN 39

143K 22.5K 5.1K
                                    

Seorang lelaki berdiri di samping brankar gadis yang kini terbaring lemah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seorang lelaki berdiri di samping brankar gadis yang kini terbaring lemah. Ia sudah memakai baju steril.

Menatap gadis itu sangat lekat. Perlahan tangannya bergerak untuk menggapai tangan Kay.

Ia menyentuh tangan mungil itu tanpa mengenggam nya sama sekali. Mata Kay perlahan terbuka.

Ia menggerakkan jari tangannya. Lelaki itu menoleh dan terkejut melihat gadis ini sudah sadar.

"Kay," panggil Alka.

Kay menggerakkan bibirnya. Ia tak bisa mengeluarkan suara. Alka menekan tombol di samping brankar Kay. Tombol darurat untuk memanggil dokter.

Padahal Kay berharap orang yang pertama kali ia lihat adalah Reiga. Apa lelaki itu tidak menjenguk dirinya lagi.

🌼🌼🌼

Kay jauh lebih baik sekarang. Setelah berjam-jam sadar. Mendengar Kay sadar, Lucy segera ke rumah sakit.

Ia terus saja mengoceh tak jelas pada Kay tentang bagaimana sekolah tanpa Kay.

"Pas Lucy mau ke kantin. Kay harus tau Billy sama Gusti selalu ikutin Lucy. Lucy muak dengan mereka berdua."

"Tapi pas mereka berdua nggak ganggu Lucy. Memang terasa sepi sih. Karena Kay juga lama sadarnya!"

Pintu ruang rawat inap Kay terbuka. Kay sudah pindah ruangan. Gadis itu terkejut dan tersenyum lebar.

"Bunga! Abdul!" kaget Kay dengan perasaan senang.

Kay ingin menduduki dirinya. Namun perutnya masih merasakan sakit. "Aww."

"Kay, tiduran aja," kata Bunga.

"Kalian kesini sama siapa?"

"Kang Surya. Kang Surya juga yang kasi tau kita kalo Kay dirumah sakit. Makanya kita kesini mau jenguk Kay."

Lucy tersenyum lebar melihat kedua teman Kay. Ia ingin sekali berteman dengan teman Kay ini. Kelihatannya mereka sangat baik.

"Kenalin, ini Lucy teman Kay juga," ujar Kay.

"Lucy."

"Bunga."

"Abdul."

"Wow nama yang bagus banget. Bunga, sesuai dengan wajahnya sangat cantik. Apa orang desa cantik-cantik?" puji Lucy.

Bunga tersipu malu. "Mungkin ini keberuntungan karena di puji," jawab Bunga.

Mereka pun duduk. Bunga menceritakan pada Kay bagaimana kondisi di desa.

Memang kurang seru tak ada Kay. Karena Bunga susah untuk jalan-jalan, jika mengajak Abdul. Maka lelaki itu akan banyak menolak.

"Wah, kayaknya di desa lebih seru ya. Apa Lucy boleh main kesana?" tanya nya.

DANGEROUS NERD (VERSI TERBARU END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang