PERINGATAN!!! CERITA INI MENGANDUNG DOSA YANG MEMBUAT KALIAN SELALU BERPRASANGKA BURUK / SUUDZON TERUS!!
Kay Senja gadis cantik penuh misteri. Ia dibesarkan oleh Pamannya dengan kehidupan yang berapi api. Tinggal didesa dan sering dijuluki pendekar...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"APAAAA!!" kaget Kay membuat Yura membalikkan badannya.
"Ini hanya tugas Kay. Kamu cukup berdiri di kamar nomor 23 dan pria itu akan datang. Setelah itu kamu lakukan sesuai perintah saya."
"Nggak Kay nggak mau! Pakaian mini dan berada bersama jalang? Ini mustahil sekali!" Kay memijit pelipisnya yang sedikit pusing.
"Mana ada orang yang mau menjual dirinya Kay. Saya terpaksa melakukan ini semua."
Kay langsung menatap Yura. Tatapan yang penuh paksaan dan rasa amat yang tak rela terlihat jelas dimata Yura.
"Saya juga mau bersekolah seperti kamu, saya juga mau kuliah seperti kamu nanti. Tapi, semuanya hanya mimpi. Demi melindungi malaikat baik. Saya rela melakukan ini semua. Saya melakukan ini semua demi 2 malaikat."
Yura terduduk dikursinya. Ia membelakangi Kay dan menangis. Yura yang kuat juga memiliki sisi rapuh.
"Sudah sejauh ini saya lakukan itu semua. Saya benci kegagalan. Saya hanya meminta kamu menangkap penjahat saja Kay. Putuskan rantai kematian ini."
Kay jadi merasa tak enak menolak kemauan Yura. Surya langsung menarik tangan Kay keluar dari markas menuju taman markas.
"Ada apa dengan Mbak Yura?" tanya Kay.
"Percayalah Kay. Perlahan kamu akan tau semuanya. Yura terpaksa menjadi jalang simpanan."
Kay menatap yura dibalik kaca. Hati Yura sangat pilu. Ia juga tak ingin memberikan tugas ini kepada Kay. Tapi, Kay memang harus melaksanakan tugasnya ini.
"Ibumu masih hidup Kay."
Kay menatap surya. "Nyonya Ayu masih hidup dan sekarang berada dalam genggaman tangan Julio Marchellino. Ibumu dipasung sama iblis itu."
Surya menatap Kay yang terdiam. "Apa yang selalu ia katakan. Putriku akan menyelamatkanku dia anak paling hebat yang aku miliki."
Surya menghela napasnya kasar. Ia harus menceritakan ini semua kepada Kay. "Aku menyaksikan bagaimana Julio memenggal kepala ayahmu dan akulah yang menyuruh ibumu kabur membawa dirimu jauh."
"Dia selalu memanggil namamu Kay. Berharap anaknya menolong dirinya." Kay terdiam tak bergeming.
"Pamanmu memberikan amanah ini kepada Yura dan sekarang akan menerus kepadamu."
"Kang Surya," panggil Kay yang masih menatap lurus kedepan.
"Yura terpaksa menjadi jalang simpanan agar ibumu aman dari tangan Julio. Karna Julio adalah mantan kekasih ibumu dulu. Namun, ibumu menikah dengan ayahmu. Yura tau ini semua. Saat akan memperkosa ibumu yang tak berdaya. Yura lah datang dan menyelamatkan ibumu. Makanya ia menjadi penguasa club malam milik, Julio."
