PERINGATAN!!! CERITA INI MENGANDUNG DOSA YANG MEMBUAT KALIAN SELALU BERPRASANGKA BURUK / SUUDZON TERUS!!
Kay Senja gadis cantik penuh misteri. Ia dibesarkan oleh Pamannya dengan kehidupan yang berapi api. Tinggal didesa dan sering dijuluki pendekar...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pembullyan itu masih berlangsung. Seorang wanita memandangi Kay dengan kasihan.
Rista mengambil 2 botol minuman tak lupa membuka tutup botolnya. Ia menuangkan 2 botol minuman kepada Kay sehingga membuat baju Kay basah dan bra nya tercetak jelas.
Para lelaki membelalakkan matanya. Dibalik baju besar itu ada tubuh indah milik Kay. Kay menyilangkan tangannya didepan dada bertepatan dengan kedatangan kelima remaja yang kini memasuk dalam kerumunan.
"Anjir bra merahnya kelihatan," kaget Gusti.
"Jangan lo sebut bodoh!" maki Farhan.
"Gusti bikin orang maki," gerutu Billy menoyor kepala sahabatnya itu.
Rista tertawa puas diikuti kedua temannya. Mawar itu jarang tertawa, wajahnya hanya datar saja tanpa ekspresi sama sekali.
Lucy masih berusaha melepaskan dirinya. Namun tak ada pergerakan karna tubuh Tiara jauh lebih besar darinya.
Mami tolong Lucy, Lucy dipegang sama badak Mami batin Lucy.
"Reiga tolongin dong!" suruh Gusti yang merasa kasihan pada Kay.
Kay menundukkan kepalanya dan membenarkan kacamatanya. Ia malu saat ini menjadi tontonan dan banyak yang membicarakannya.
"Gue? Kenapa?" tanya Reiga.
"Lo 'kan ketos, seharusnya bisa melerai perkelahian ini," jelas Billy.
Rista mendorong tubuh Kay begitu keras hingga kepalanya terbentur ke sudut meja yang menyebabkan luka.
"KAY!" teriak Lucy terkejut.
Rista malah tertawa puas. Reiga pergi dari tempat gila itu. Kay merasa malu sekarang, ia mendongak dan menatap tajam Rista.
"Apa lo! Mau nantangin gue atau mau gue bikin lebih parah---"
"DIAM!" bentak Alka menatap Rista sengit.
Alka mengulurkan tangannya untuk membantu Kay berdiri. Gadis itu memperhatikan uluran tangan Alka. Merasa tak ada pergerakan dari Kay, Alka menarik tangan gadis itu untuk berdiri. Melepaskan almamaternya dan memakaikan pada Kay.
Kay mendongak, melihat perhatian dari lelaki asing yang tak ia kenali ini.
"Jangan mentang-mentang lo berkuasa disini! Lo seenaknya kayak gini! Roda itu berputar!" ketus Alka.
Saat merasa lengah. Lucy segera kabur dari belenggu yang menghalanginya tadi. Ia memeluk Kay dan menatap Rista dengan tatapan tak suka.
"Jika lo bisa berkuasa atas sekolah ini! Gue juga bisa berkuasa!" Lucy tersenyum meremehkan Rista.
"Lucy!"
"Apa?! Lo mau marah? Hak atas kuasa sekolah ini sepenuhnya ada di Kak Reiga! Lo dan gue masih berada dibawah Kak Reiga! Bokap kita memang donatur terbesar di sekolah ini! Tapi jangan bersikap penguasa! Di atas kita masih ada Kak Reiga!"
