PERINGATAN!!! CERITA INI MENGANDUNG DOSA YANG MEMBUAT KALIAN SELALU BERPRASANGKA BURUK / SUUDZON TERUS!!
Kay Senja gadis cantik penuh misteri. Ia dibesarkan oleh Pamannya dengan kehidupan yang berapi api. Tinggal didesa dan sering dijuluki pendekar...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dirumah sakit Kay merasa sangat bosan dan beberapa hari ini Reiga tak menjenguk dirinya. Padahal yang ia harapkan adalah Reiga berada disini.
Tatapan Kay sangat kosong. Alka yang bertugas menjaga Kay pun menghampiri gadis itu. Bunga dan Abdul sudah pulang ke desa lagi.
"Kay," panggil Alka.
Kay terlalu larut dalam lamunannya dan tak menyadari jika Alka memanggil dirinya.
"Kay!"
"Eh iya, kenapa Kak?" lamunan Kay buyar.
"Lo kenapa melamun?"
"Kay bosan. Boleh keluar?"
"Gue ambil kursi roda dulu. Jangan bergerak."
Kay mengangguk patuh. Alka pun mengambil kursi roda dan membantu Kay untuk duduk di kursi roda itu.
Mendorongnya keluar dari ruangan Kay. Mereka berdua berada di taman RS, padahal jalan pun Kay bisa. Hanya saja mereka terlalu takut dengan kondisi Kay.
Alka duduk di bangku taman dengan Kay yang berada di sampingnya.
"Kak, Kay boleh nanya?" tanya Kay.
"Mau nanya apa?"
"Kak Reiga kenapa enggak jenguk Kay ya?"
Alka terdiam. Ia tak tau harus jawab apa. Kay yang mengerti pun hanya bisa menunduk pasrah. Menatap cincin yang melingkar di jari manisnya itu.
"Kak Reiga berubah," batin Kay lirih.
"Gue ambil minum buat lo mau?"
"Boleh, Kak Alka yang bayar. Sekalian Kay mau camilan ya," pinta gadis itu cepat dan langsung tersenyum.
Alka sangat suka antusias dari Kay. Tangannya terulur mengacak gemas rambut gadis itu, mengangguk pelan.
"Tunggu disini, jangan kemana mana."
"SIAP BOSS!" Kay hormat pada Alka.
Lelaki itu pun pergi membeli camilan dan minuman di kantin. Reiga memandangi Kay dari kejauhan.
"Setiap hari gue jenguk lo, Kay," kata Reiga.
Ada sesuatu yang menghalangi Reiga. Ia tak bisa bertemu Kay untuk sekarang. Mereka harus menjaga jarak. Yura takut jika Julio menyadari jika Kay adalah orang yang dicari nya.
Ancaman Yura kali ini membuat Reiga takut. Ia tak ingin terulang lagi seperti Mamanya.
Kay menoleh dan melihat lelaki yang menunduk itu. Wajahnya tak asing bagi Kay. Perlahan gadis itu berdiri dengan sedikit kesulitan. Ia menghampiri lelaki itu.
"Kak Reiga," panggil Kay.
Reiga terkejut saat Kay sudah ada di hadapannya. Lelaki itu ingin kabur namun tak bisa.
