PERINGATAN!!! CERITA INI MENGANDUNG DOSA YANG MEMBUAT KALIAN SELALU BERPRASANGKA BURUK / SUUDZON TERUS!!
Kay Senja gadis cantik penuh misteri. Ia dibesarkan oleh Pamannya dengan kehidupan yang berapi api. Tinggal didesa dan sering dijuluki pendekar...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Saat ini mereka sedang mengadakan rapat dadakan atas kehilangannya Ayu dari penyekapan Julio.
Kay khawatir dengan keadaan Mamanya. Begitu lama rapat itu. Kay pun memberitahu pada Yura tentang teka teki itu.
Setelah ke ruangan Yura. Kay ingin melihat keadaan Bombom namun ada penjagaan dari luar.
"Apa Kay nggak diizinkan masuk?" tanya Kay kepada penjaga itu.
"Mbak Yura menugaskan kepada kita hanya dia yang boleh masuk."
Kay mengangguk ngerti dan memilih pergi saja. Percuma memaksa, Yura orangnya keras kepala dan pendirian teguh.
~ ~ ~ ~
Lelaki itu memberikan Ayu makanan. Ayu tampak lahap menyantap makanan itu. Ayu bersyukur diselamatkan oleh orang baik.
Lelaki itu menyentuh kaki Ayu. Ayu menatap lelaki itu.
"Apa tak terasa saat saya menyentuh kaki ini?"
Ayu tersenyum dan menggeleng. "Tidak masalah jika saya lumpuh. Setidaknya saya terbebaska dari Julio."
"Setidaknya kita bisa memeriksa kan ini ke dokter. Siapa tau ada keajaiban."
Tangan Ayu terulur mengelus kepala lelaki itu dengan sayang. "Kamu malaikat, kamu baik, bahagia selalu dan semua yang ingin kamu dapatkan semoga tercapai."
"Terimakasih."
"Apa saya boleh meminta sesuatu?"
"Apa itu?"
"Hadirkan anakku disini Kay dan Farhan. Aku merindukannya."
Lelaki itu mengangguk dan memeluk Ayu. Ayu sudah sangat merindukan kedua anaknya itu yang entah kemana sekarang.
"Saya akan menghubungi orang yang akan mencari Kay dan Farhan."
Lelaki itu pun menghubungi orang yang memang bertugas dibalik semua ini.
~ ~ ~ ~
Hari ini adalah ulangan terakhirnya. Kay tampak santai saja dengan bukunya. Jangan tanyakan kemana Lucy, ya adu bacotlah sama Gusti yang terus menggoda Lucy.
Terus bagaimana nasib Billy? Tetap dijaga sama Farhan di ambang pintu kek anak tiri. Farhan tetap melarang Billy masuk kedalam kelas.
