Pagi harinya Kay dan Bombom berada diluar rumah Tetuah. Tampak Tetuah itu sedang bicara dengan beberapa warganya.
Sesekali warga yang di ajak Tetuah berbicara itu menoleh pada Kay dan Bombom.
Kehadiran Kay dan Bombom jadi pusat perhatian warga. Entah karna orang asing atau pemikiran lainnya.
Kay rasa sih warga melihatnya ingin memakan dirinya. Ia pun mengeratkan pelukan pada lengan Bombom.
"Santai Kay," ucap Bombom.
Tetuah itu menghampiri Kay dan Bombom.
"Ikutilah mereka, kalian bisa mengecek desa ini. Mereka akan melindungi kalian dari marabahaya apapun itu," jelas Tetuah.
Kay dan Bombom pun mengikuti ketiga pria yang membawanya untuk mengecek desa ini. Bombom tak lupa dengan kameranya, menyoroti apa saja yang dijelaskan salah satu pria itu.
"Kalian tidak perlu takut," ucap pria itu saat melihat Kay begitu was was sekali.
Kay tersenyum canggung dan ikut menelusuri desa ini. Ternyata semakin masuk kedalam, semakin banyak rumah warga.
"Disebelah kiri ada desa bahulani 3. Mereka bukan kanibal dan mereka tak memakan sesamanya. Mereka memisahkan dirinya dan disebut desa bahulani 3. Kami sangat menghormati keputusan keputusan orang orang."
"Bagaimana pemakamannya di desa bahulani 3?" tanya Kay.
"Orang yang meninggal tidak dimakan seperti kami. Mereka membuat sebuah peti dan mayat itu dimasukkan kedalam peti, disimpan dibawah rumah hingga menjadi tulang belulang. Rata rata rumah didesa bahulani 3 itu tinggi tinggi."
Kay tak bisa bayangkan bagaimana bau bangkai mayat yang sudah tiada dan disimpan dibawa rumah. Membayangkan saja rasanya ingin muntah.
"Cara yang paling sering dilakukan didesa ini saat makan, bagaimana?"
"Kami lebih sering membakar hewan yang kami buru. Hanya Tetuah yang memiliki kompor seperti dikota."
"Salah satu dari kalian apa pernah ke kota?"
"Tidak, kami mendapatkan bantuan dari Kevin dan Yura saja. Mereka menawarkan listrik dan alat lainnya. Tetapi, kami lebih nyaman dengan cara kami sendiri. Mempertahankan budaya nenek moyang kami."
Kay melontarkan begitu banyak pertanyaan. Karna rasa penasaran jauh lebih besar mengenai adat disini.
Ia pun tak takut dengan ketiga orang baik ini. Mereka baik, cuman julukan kanibal itu membuat Kay takut.
Menelusuri desa desa bahulani. Setiap masuk desa, mereka ditatap intens bahkan ditahan untuk masuk kedesa mereka.
Ada beberapa desa yang tak membolehkan orang asing masuk. Karna di desa itu mereka selalu memakan manusia. Baik anak, keluarga bahkan tetangganya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DANGEROUS NERD (VERSI TERBARU END)
Teen FictionPERINGATAN!!! CERITA INI MENGANDUNG DOSA YANG MEMBUAT KALIAN SELALU BERPRASANGKA BURUK / SUUDZON TERUS!! Kay Senja gadis cantik penuh misteri. Ia dibesarkan oleh Pamannya dengan kehidupan yang berapi api. Tinggal didesa dan sering dijuluki pendekar...