-DN 37

145K 22.3K 6.3K
                                    

Yura masuk kedalam markas dengan tergopoh gopoh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yura masuk kedalam markas dengan tergopoh gopoh. Ia meneriaki seluruh anggotanya agar berkumpul segera. Karena ada pembicaraan penting.

Semuanya tampak berkumpul ada Petra Ayahnya Alka. Ya Ayahnya Alka juga DSA. Sudah dijelaskan sebelumnya kan.

"Kita bagi anggota menjadi dua penjagaan disini." Yura tampak serius sekali.

"Penjagaan pada Kay."

"Penyamaran saat pertemuan rekan bisnis besok malam. Acara disana bakalan ramai yang datang. Kita nggak tau musuh kita menyamar seperti apa. Selain mengincar Julio, kita juga mengincar penjahat yang menembak Kay."

Yura pun mulai membagikan tugas pada semua anggotanya. Semua anggota mendapatkan tugasnya. Tugas menjaga Kay segera mereka lakukan.

Mereka tampak melaksanakan tugasnya. Hanya Pak Bolot saja yang duduk santai di kursi itu bersama Yura.

"Jangan menaruh curiga lebih pada Julio," ucap Pak Bolot pada Yura.

Wanita itu mengernyitkan keningnya. "Maksudnya?"

"Cari tau sendiri. Belakangan ini Julio sering menghampiri saya dan menanyakan Kay pada saya. Saya hanya pura pura tak mendengar pertanyaannya. Namun, mereka memakai mata mata untuk mengawasi saya."

"Apa mereka tau markas kita?"

Pak Bolot menggeleng. "Tidak, tidak semudah yang mereka bayangkan. Baiklah, jaga Kay dengan baik. Saat dirusun saya selalu mengawasi dirinya. Sekarang giliran kamu."

"Baik Pak!" Yura hormat pada Pak Bolot. Pria paruh baya itu mengelus puncak kepala Yura dan pergi.

🐊Hai sayang🐊

Hari ini Reiga menjenguk Kay yang terbaring lemah dibrankar rumah sakit. Ia bisa melihat lewat kaca besar saja.

Ada rasa sedih saat tak bisa menemani Kay sepenuhnya.

Hanya bisa melihat dari kejauhan saja. Jam besuk untuk masuk saat ini masih dilarang dulu. Kay berada dalam proses pemulihan akibat racun yang menyebar ditubuh gadis itu.

Ponsel Reiga berdering dan tertera nama Papanya disana. Ia malas sekali mengangkat panggilan telepon. Tapi apa boleh buat keluarga yang ia miliki saat ini hanya Papanya saja.

"Halo, ada apa Pa?"

🐊Kamu cinta aku nggak?🐊

Reiga memandangi rumah besar yang memiliki banyak bodyguard. Sudah lama ia tak menempuh rumah ini. Reiga menetralkan detak jantungnya dan melangkah masuk.

Ia melihat Papanya yang sedang menonton televisi ditemani oleh kedua ajudan Papanya itu.

"Reiga, sini Nak. Papa ingin bicara." Julio menepuk kursi disebelahnya. Namun Reiga hanya tetap berdiri saja.

DANGEROUS NERD (VERSI TERBARU END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang